Pungky Prayitno @ 2013. Diberdayakan oleh Blogger.

Sahabat Kulit Saat Traveling


Banyak yang bilang, perempuan keren itu gak takut matahari. Gak takut hitam. Setuju sih, tapi.. Gak takut matahari bukan berarti bisa panas-panasan seenak dengkul dong, sist? Walaupun kulitku gelap, tapi kalau aktifitas di bawah matahari, aku selalu pakai sunscreen cream. Bukan soal takut gak takut hitam, tapi yakali deh panas-panasan tanpa pelindung. Itu kulit bukan bokong panci.

Bulan ini, aku dapat freebies dari Sociolla yang salah satunya adalah Vitacreme B12 Day Cream Sun Protection *namanya panjang bener*. Sebenernya dia ini day cream, tapi dengan sun protection yang sangat tinggi. Jadi aku lebih sreg menyebutnya sebagai sunacreen. Dan dalam dua kali penggunaan, sunscreen satu ini langsung jadi kesukaan aku banget. Pantang panas-panasan tanpa bawa dese sekarang mah :D

Kemasannya warna oranye-putih khas kemasan produk untuk main matahari. Berupa tube 50ml yang mungil dan enak digenggam. Bisa nyempil di tas, tanpa menuh-menuhin tempat. Mblo.. sunscreen aja enak digenggam.

Pengumuman Giveaway "Aku dan MyJNE". Apakah Kamu Pemenangnya?


Alhamdulillah.. satu lagi giveaway terlaksana di Galaksi Pungky. Kali ini heboh bener, pesertanya beragam, dari yang niat, niat banget, sampai yang ngaco. Hahaha. Dari emak-emak yang ngomongin aplikasi merepet ke eyeshadow, tukang layangan yang bingung kirim dagangannya, sampai warga Irak yang kesel sama fitur JNE Nearby. Sist.. situ nyari konter JNE di Irak? Sehat? x))

Dan setelah melalui perdebatan panjang nan sengit (halah), kami berempat beserta tim dari JNE, akhirnya menemukan sederet nama yang beruntung sebagai pemenang. Bukan berarti yang lain gak bagus, yaa.. Tapikan hadiah kami terbatas, kalau semua menang, ya atuh bangkrut :))

Inilah mereka. Selamat!

SITI dalam Genflix

 
Siapa yang bisa melawan takdir? Sekalipun biduk kehidupan tiba-tiba ditenggelamkan, kita dipaksa bertahan dengan segala pilihan dan kemungkinan. Begitulah yang terjadi pada SITI, penjaja peyek jingking yang beralih profesi menjadi pemandu karaoke. Suaminya lumpuh, kapal yang menafkahi mereka setiap hari, tenggelam bersama rejeki-rejeki yang selama ini menghidupi rumah mereka. Semuanya berubah, SITI berhadapan dengan banyak kemungkinan dan pilihan. Ia menjalani hidup yang tak pernah ia bayangkan.

Lactacyd Intimate White, Cerahkan Area V dalam 4 Minggu


Waktu aku memasukan Lactacyd Intimate White ke keranjang belanja, suamiku sempat protes.

“Lho, kok yang biru? Biasanya yang pink..”

“Iya, soalnya yang ini bisa sekalian menyerahkan area V”, jawabku.

“Buat apa? Kan enggak kelihatan..” Tanyanya lagi sembari mendorong trolley ke arah kasir.

“Masa kamu nanya sih buat apa?”

“Aku terima kamu apa adanya, kok!” kilahnya.

Sambil menaikkan belanjaan ke meja kasir, obrolan kami menjadi panjang dan seru. Pembahasan soal area V yang menurutnya, buat apa dirawat, gak ada yang lihat. Toh dia menerima aku apa adanya. Sekalipun area V milikku, warnanya lebih gelap dibanding bagian tubuh yang lain.

Menuju Selayar


"Kak, bangun kak.. Udah banyak orang, kursinya gantian"

Tepukan pelan di kaki dari mas mas cleaning service bandara membangunkan tidur setengah pulasku. Aku menyingkap pashmina motif trio macan yang menutupi separuh badan. Dua ibu-ibu jutek dengan muka mamah dedeh belon gajian, menatapku dengan wajah 'gantian woy kursinya'. Ya ampun, udah rame! Jam berapa sekarang?

"Udah jam 6.. Flight jam berapa, kak?"

"Jam 9, mas. Toilet di sini boleh numpang mandi?"

"Tanya sama ibu yang jaga toilet ye.."

5 Jebakan April Mop Paling Ngehe 2016


Iyaaa, aku tau betul kalau April Mop bukan budaya Indonesia, bukan juga budaya islam. Tapi sangat gak ada salahnya untuk kita tau dan mengerti. Karena perusahaan-perusahaan di Indonesia udah mulai memanfaatkan momen 1 April ini, sebagai salah satu strategi menarik perhatian massa. Daripada setiap tahun kita kecele terus, ada baiknya cari tau dan belajar. Bukan sekedar sinis lantas teriak-teriak kafir.

Lho, kok aku jadi nyinyir? Maap xD

Menembus Kali Pelus


Semangat berapi-api untuk menuruni air terjun dengan seutas tali sambil difoto sok gagah trus pamer-pamer di sosial media, seketika menciut sampai level kutu rambut saat aku betul-betul berhadapan dengan sang air terjun. Esumpah gitu kudu gelantungan di tebing 12 meter cuma pakai tali? Berbekal life jacket, helm, dan pengaman lutut serta sikut, satu persatu peserta mulai turun. Aku mengambil giliran terakhir, sambil memberi ultimatum pada seluruh operator,

“Pokoknya kalau aku takut, aku cuma mau foto sok keren pakai tali abis itu kalian harus seret naik lagi. Gak mau tau!”