Pungky Prayitno @ 2013. Diberdayakan oleh Blogger.

Rafflesia Bukan Bunga Bangkai!



Siapa sih yang pertama bilang kalau Rafflesia itu Bunga Bangkai? Kita ajak ngomong baik-baik yuk! hahahaha beda, tau. Walaupun sama-sama puspa langka yang tumbuh di Bengkulu, tapi Rafflesia bukan bunga bangkai! Mereka adalah dua bunga yang berbeda, dari sudut mana pun.

Duduklah yang nyaman, sini kuceritakan tentang mereka..

Siang yang mabok waktu itu, di tengah perjalanan menuju pelukan Mas Harun Bastari, tiba-tiba bis kami berhenti. Kami yang dimaksud pada kalimat sebelum ini adalah rombongan Famtrip Festival Bumi Rafflesia 2017, yang kebetulan aku berkesempatan jadi satu di antaranya. 

Eh ada apa nih kok bisnya berhenti tiba-tiba? Mogok?


"Ada Rafflesia lagi mekar. Ayo semua turun!", Mr Devi, pemandu kami, meminta semua peserta untuk turun. Di jalan kosong di tengah kawasan hutan lindung, Tabah Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah. "Eh?", setengah sadar (akibat mabok kendaraan lah jelas, Pungky mah apalagi), aku berusaha mencerna apa dan kenapa kami tiba-tiba diturunkan di pinggir jalan begini. Aku menyambar kamera dengan badan sempoyongan. Pelan-pelan, turun dari bis dan jalan mengikuti rombongan.

Spanduk ala kadarnya terpampang di pinggir jalan, tulisannya to the point banget "RAFFLESIA LAGI MEKAR". Lalu kami berjalan masuk ke hutan di belakang spanduk.



Namanya hutan beneran, jadi kami harus menyusuri jalan setapak yang licin, curam dan mengandalkan batang-batang pohon atau akar gantung untuk pegangan supaya nggak merosot. Di beberapa bagian memang sudah dipasangi tali oleh warga sekitar, tapi tetep aja, licin cyin. Setelah sekitar 300 meter berjalan.. WOW. Itu.. itu.. Rafflesia arnoldii!


Awalnya aku nggak paham kenapa harus wow, cuma karena yang lain wow jadi aku ikutan wow aja hahahahaha Apa spesialnya sih? Cuma lihat bunga di tempatnya, ya wajarlah, memang dia tumbuh di sini, kan?

ENGGAK. Kata kak Asnody, pemandu kami yang lain, Rafflesia itu betul-betul istimewa, makanya dia termasuk puspa langka. Dia butuh waktu 1-2 tahun dari bonggol untuk mekar, dan saat mekar, usianya hanya 7 hari. Bayangin, 7 hari! Setelah itu dia akan menghitam, layu, dan mati. Nggak pernah bisa dipastikan juga dimana Rafflesia akan mekar, karena namanya juga alam bebas, ya suka-suka dia lah. Ngana pikir ini alis ngana bisa diatur-atur?

Jadi di antara waktu yang jarang dan langka itu, kami PAS banget bisa klop sama si cantik satu ini. Bahkan beberapa temanku yang asli Bengkulu bilang, mereka aja belum pernah lihat langsung Rafflesia, karena memang nggak bisa dipastikan. Jadi pertemuan kami, semacam keberuntungan paling beruntung. Ibarat mantan terindah udah punya istri, eh nggak sengaja papasan senyum pas dia lagi sendirian. Bilang apa? Alhamdulillah..

"Ini tali-tali sama jalan, disiapin sama warga?" Tanyaku ke kak Asnody
"Iya, pas ditemukan, biasanya warga sekitar langsung gotong royong untuk nyiapin ini semua (buka jalan, pasang tali pegangan, bikin spanduk), ini sudah kebiasaan di Bengkulu, karena memang Rafflesia mekar itu istimewa" Jawabnya
"Sempet ya? Kan mekarnya cuma seminggu.." Tanyaku lagi
"Sempet, ya karena langsung itu. Langsung disiapkan hari itu juga karena kan nggak lama. Bunga yang ini usia mekarnya sudah 3 hari, berarti tinggal sekitar 4 hari lagi.." Jelas kak Asnody.

Walaupun harus masuk hutan dan ngedeblokin sepatu, aku mah rela. Yang terindah emang biasanya nggak mudah yakan yadong.


Si cantik yang kami temui ini adalah Rafflesia arnoldii. Memang ada Rafflesia lain lagi? Banyak! Ada 27 species bunga Rafflesia, dan di Bengkulu tumbuh 4 di antaranya. Mereka adalah: Rafflesia arnoldii, Rafflesia gadutensis, Rafflesia halsetti, dan Rafflesia bengkuluensis.

Saat mekar, bunga Rafflesia bisa punya diameter sampai 100 cm, dan berat mencapai 10 kg. Makanya, dia disebut-sebut sebagai bunga tunggal terbesar di dunia! Mengetik paragraf ini, tiba-tiba aku teringat sama lirik lagu "orang bilang tanah kita tanah surga..". Bacanya enggak usah sambil nyanyi juga kali. Tapi betul, tanah Indonesia sekaya ini!

**

Lalu apa bedanya dia dengan Bunga Bangkai? Nah ini! Jadi, di seumur hidupku yang sok pinter ini, aku baru tau kemarin kalau Rafflesia dan Bunga Bangkai adalah dua bunga yang berbeda. Sejak perkenalanku dengan mereka waktu SD dulu di buku RPUL, aku taunya mereka ya satu bunga yang sama hanya beda sebutan. Ternyata beda. Jadi besok lagi kalau aku ngaku-ngaku pinter, pites aja pites.

Sorenya, setelah dari danau Mas Harun Bastari, bis kami berhenti lagi di pinggir jalan di tengah hutan. Kali ini, di konservasi Bunga Bangkai di Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang. Lagi lagi, kami harus masuk hutan dan ngedeblokin sepatu. Untung tampang tetep princess.


Waaah.. Itu dia Bunga Bangkai! Aku histeris. Kali ini aku beneran takjub karena bunganya gede banget. Tinggi dan besar. Taukan segimana tingginya gengsi mantan? Nah, segitu tuh kira-kira. Sekitar 3 meter yang aku temui ini, dua kalinya tinggiku. Aku mendekati pelan-pelan, setiap langkah aku berhenti, berusaha beradaptasi, takut nggak kuat sama baunya. Setiap selangkah maju, aku ngendus-ngendus memastikan kalau baunya masih bisa diterima hidungku. Jangan dibayangin endus-endusnya kayak apa. 

Semakin dekat, hidungku semakin nyot-nyotan mengendus. Bukannya tutup hidung, aku malah penasaran mencari baunya. Mana sih bau bangkai yang terkenal itu? Kok nggak ada. Asli gak ada. Semakin dekat, baunya tuh kayak... gak ada baunya! hahahahaha kalimat macam apa ini.

Kata pak Khalidin, orang yang menjadi 'ayah' bagi si bunga, bunga bangkai memang hanya mengeluarkan bau saat sedang mekar sempurna. Dan mekar sempurnanya hanya berlangsung selama.. 24 jam! wow. Sedangkan 'anak'-nya ini sudah mekar 3 hari. Wah pantesan. Nah kalau lagi mekar sempurna, itu baunya bisa mencapai radius 100 meter. Wow lagi.


Bunga Bangkai butuh total waktu sampai 4 tahun untuk siap mekar, nah setelah jadi kuncup, dia butuh sekitar 3 minggu untuk betul-betul mekar. Dengan proses sepanjang itu, bunga ini hanya mekar sempurna selama 24 jam. Setelah itu menguncup, layu, dan mahkotanya lepas. Meninggalkan sekumpulan biji di dalamnya. Kan aku udah bilang, yang indah memang nggak mudah. Makanya kamu harus tetap semangat, jomb!

Amorphophallus titanum, begitu nama latinnya. Amorphos berarti bentuk yang rusak, sedangkan phallos berarti alat kelamin laki-laki. Titanum mewakili kata raksasa. Jadi secara keseluruhan, nama latin bunga ini berarti: Penis yang rusak berukuran raksasa. WOW dengan kapital.

Selepas dari tempat konservasi, aku naik bis sambil senyum-senyum. Maturunuwun Gusti, aku beruntung sekali bisa sampai ke Bengkulu dan lihat langsung dua puspa langka sekaligus. Dua-duanya sedang mekar, dua-duanya sedang cantik-cantiknya. Ya walaupun lima menit setelah senyum-senyum, aku meringis karena isi perut keluar semua. Mabuk Kepahiang!


Purwokerto, 7 hari menjelang hari kemerdekaan, Agustus 2017

Sekarang jadi tau, ya.. Mana bunga Rafflesia mana Bunga Bangkai. Jangan sampai salah lagi lho. Nah, kalau ke pelaminan sama yang lain padahal kita yang dipepetin, itu sih bangkai beneran. Ya ampun paragraf penutup macam apa ini Pungky?


16 komentar

  1. Tapi kata orang2, kata orang2 pung....baunya kayak bangkai. Ternyata g bau ya,aku jadi penasaran. Diameternya sampe 100cm,gede banget ya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bau banget mba kalo lagi mekar sempurna, yang aku liat ini kan udah menguncup lagi :)

      Hapus
  2. Lah aku juga ingetnya di buku pelajaran SD tuh mereka berdua sama. Ini entah aku yang sok pinter apa emang bukunya yang salah yah. Eh ternyata bentuknya aja beda bet lah ya. Tercarahkan sudah sekarang.

    BalasHapus
  3. jangan salah juga sama suweg. pernah ada heboh katanay bunga abngaki padahal suweg, heuheu

    BalasHapus
  4. saya pun baru tahu kalo ternyata raflesia arnoldi dan bunga bangkai itu berbeda :)

    BalasHapus
  5. Kak pung ku jadi gemes bacanya haha
    Bengkulu banyak bunga"an ya

    BalasHapus
  6. aku pernah tinggal 3 tahun di Bengkulu, dan tahun lalu datang lagi ke sana, belum jodoh juga kedua bunga itu
    lucky you Pungky

    BalasHapus
  7. Inpormatif buanget ini tulisan mbak pung😁kerennn,*ya kapan pungki itu gak keren.. Wkwk

    BalasHapus
  8. Aih aku nyanyi pas baca "tanah kita tanah surga" wow hahaha
    Dan aku baru tau ternyata rafflesia dan bunga bangkai beda. Pites juga aku Pung yg ngaku2 pinter wkwkw

    BalasHapus
  9. wkkka aw termasuk yg ngira raflesia arnoldi itu bunga Bangkai.. (lalu diketawain mantan=))

    BalasHapus
  10. Nggak kuat sama ending nya Mbk Pungky, glek glekl glek
    JAdi tahu nih, perbedaan mana bunga bangkai sama bunga Raflesia Arnoldi, hihiii

    BalasHapus
  11. Lho, Pungky kamu masih ngalamin RPUL toh? Nyahahaha... kirain Mamah doang masih belajar ngandelin buku itu.

    BalasHapus
  12. Wow! Pengalamannya berharga banget, Pungky 😍

    BalasHapus
  13. Wah, kualat nih, pencipta RPUL. Kikiki...

    BalasHapus
  14. Aku termasuk salah satu yang menganggap bunga bangkai itu sama dengan rafflesia arnoldi :))) Dan seketika merasa tercerahkan dengan baca postingan ini. Terima kasih, Kakakk! :)

    BalasHapus
  15. Tercerahkan! Hahaha.. siapa sih yang bikin RPUL ini? Aku juga sampe sekarang masih percaya kalau bunga bangkai = bunga rafflesia padahal nyatanya berbeda, jadi penasaran sama bunga bangkai kalau lagi mekar.

    BalasHapus