Pungky Prayitno @ 2013. Diberdayakan oleh Blogger.

Ya Jadi Srikandi Blogger Lah! Masa Ya Jadi Srikandi Blogger Dong?

Pic courtesy Blogdetik

Beberapa bulan lalu, sebuah komunitas blogger besar memberikan aku gelar: Srikandi Blogger 2014. Walaupun postingnya angot-angotan, gaya nulisnya gak karu-karuan, foto narsisnya segede alaihim gambreng, tema blognya lebih random dari pecel bu Anwar depan komplek, menulis semaunya posting sesukanya, belom lagi kadang banyakan muahahahaha nya daripada tulisan benernya. Tapi ada segambreng orang yang mengakui bahwa aku seorang blogger. Ada yang mengakui bahwa Galaksi Pungky itu ada, dan dibaca. Itu lebih dari cukup.

Curhat Akademik, Ngik.

Pernah gak sih ngerasa, hidup kamu kebanyakan nulis blog sama baca novel? Ditambah kebanyakan belajar nulis fiksi tapi enggak pernah praktek sama sekali. Isi otak kamu penuh sama rangkaian ide dan jalan cerita tapi giliran mau ditulis di blog malah buntu. Gak keluar entah kenapa. Sekalinya harus nulis cerita, rasanya kayak keluar segala kemampuan merangkai ide dan kata,

sekalipun gak pada tempatnya.

Begitulah kira-kira kondisi aku sekarang. Bho, pusyingnya jangan ditanya. Harus banget ngedit segambreng-gambreng halaman demi meng-ilmiah-kan tulisan yang udah bermalam-malam diketik dengan sangat menyenangkan. Harus banget baca ulang-mikir-sunting-baca lagi-mikir lagi-sunting lagi---seabrek halaman demi tanda tangan dosen enggak pake revisi.

Legoland Adventure (2) : Main Air di Legoland Waterpark

Masih lanjutin cerita jalan-jalan ke luar negeri untuk pertama kali yaa.. Kenapa bersambung terus sih postingannya? Yaeyalah, kalo postingannya cuma satu, nanti gak dapet trafik banyak dong ah! Muahahahaha Kalo kata Mas Ndop, jadiin novel sekalian :))))

--

Legoland Waterpark dari skyview Legoland Theme Park

Untuk Debu,

Hahahaha kayaknya kamu udah berkali-kali banget ya baca surat dengan judul yang sama? Biarin deh biar khas. Siapa tau kalau dikumpulin jadi keren. Surat berseri, dari jaman pacaran sampai kawin trus kakek nenek, untuk Debu. Bhahahahak


Makasih ya..

Untuk gak pernah marah saat kamu pulang ke rumah kelaperan, dan ternyata aku lupa nasi sama beras kita abis. Gak cuma sekali, kamu ngingetin aku udah berkali-kali banget. Sampai kamu nyuruh aku bikin list tempel gede-gede di kulkas apa aja yang abis. Tapi aku tetep mengulang kesalahan lagi dan lagi, dan kamu tetep pulang dengan senyum.

Legoland Adventure (1) : Sehari Jadi Anak Gaul Amaris

Mau lanjutin cerita soal kenorak-an aku jalan-jalan ke luar negeri untuk pertama kali yaa.. Jalan-jalan gratis ini aku dapat karena menang lomba resep yang diselenggarakan Okky Jelly dan Tabloid Nova. Hihihi *sujud syukur*


Jadi, tanggal 23 September, aku melakukan perjalanan Purwokerto - Jakarta. Karena menurut jadwal, rombongan pemenang akan berangkat 24 September subuh-subuh. Aku dan Abyan janjian di stasiun Gambir dan akan istirahat di hotel Amaris dekat bandara. Kami harus ke bandara pagi buta, jadi mau gak mau harus menginap di hotel yang jaraknya ke bandara gak sampai 15 menit.

Di kereta menuju Jakarta, aku gak berenti senyum-senyum tuh.. Iyalah, udah ngebayangin besok bakal ke luar negeri untuk pertama kali. Tas yang isinya paspor, aku kekepin terus sepanjang Purwokerto - Jakarta. Kalau norak itu ada ratingnya, dari 1 - 10, norakku saat itu ada di angka 12. Ditambah lagi, pas senyam senyum sarap di kereta, ada email masuk dari pihak Okky Jelly. Pas dibuka, ternyata informasi soal rundown acara selama kami di Malaysia. Kontan aku cengengesan cantik, pas baca, ternyata kami akan turun dan naik pesawat di bandara Changi, Singapore. Malam dan hari terakhir wisata, juga akan kami habiskan di Singapore.

Wombat, Teruslah Menggali...



Aku inget banget, waktu aku kecil, Papa punya rejeki lebih dan bisa memberangkat dirinya ibadah haji. Berselang dua tahun, Papa punya rejeki lagi dan rindu tanah suci. Dia dengan gampangnya, ngajak adik kecilku (yang waktu itu baru 6 tahun) untuk berangkat umroh. Padahal Papa tau anaknya yang paling genggeus ini selalu ngimpi-ngimpi bisa keluar Indonesia. Menginjak tanah dan menghirup udara di negeri orang. Tengilnya si adek saat itu jangan ditanya. Ngeselinnya udah sebelas dua belas sama orang-udah-tau-lampu-merah-masih-ngelakson.

Papa bilang, Papa bisa dua kali ke tanah suci bukan perkara enteng. Ada perjuangan bertahun-tahun dan doa berjuta-juta kali. Aku dan kakak-kakakku cuma bisa menghela napas dengan cantik. Intinya satu, kalau mau keluar negeri, kami harus usaha sendiri. Adik kami diberangkatkan cuma buat jadi bahan iri-iri. Pfft, tambang mana tambang..