Pungky Prayitno @ 2013. Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger Camp 2015 Purwokerto, Yha Khaaan!


Olah raga yang bertajuk bukan senam bukan sihir, memecah suasana Blogger Camp pagi itu. Gimana enggak, acara yang judulnya senam berubah jadi 15 menit penuh ngakak dan pengen nyambit instruktur. Usut punya usut, duo maut yang memimpin senam pagi itu memang bukan instruktur senam, melainkan komedian panggilan yang membuat seluruh peserta Blogger Camp Purwokerto mengawali hari dengan ….. gerakan cuci baju, jemur pakaian, topeng monyet, hormat proklamasi, sampai joget sambalado ala Ayu Ting Ting.

“Ayo teman teman kita pemanasan dulu ya..”

Kata salah satu instruktur, sambil menyalakan sebuah korek api dan mendekatkan badannya ke arah api. Seluruh peserta bengong dengan penuh krik.

Memilih Sunblock yang Tepat

Pertama, kenapa ya semua produk sunblock itu bernuansa oren? Kenapa enggak pink, atau ungu gitu, atau gliter gliter biar najongin. Kedua, yaterus kenapa emang kalo oreeen? ._.

Perjalananku memilih sunblock yang tepat bukan hal gampang. Ini setelah aku coba macem-macem dan ngetes di bawah matahari langsung bekali-kali. Jadi beberapa sunblock di bawah ini adalah hasil penemuanku, dan sesuai dengan kulitku. 
Sesuai kulit dan kantong kamsudnya. Semoga bermanfaat yaa!

Pengen Belanja tapi Harus Urus Anak? Untung Ada Bukalapak!




Pernah nonton sinetron-sinetron Amerika gak? Atau liat foto artis artis Hollywood yang lagi jalan sama anaknya trus kena jepret paparazzi. Keren ya? Dengan gaya yang stylish, gendong atau gandeng anak balitanya di tempat umum, dulu aku pengin banget jadi kayak gitu. Mamah-mamah gemes.

Tapi ternyata itu cuma berlaku untuk artis ya.. Mamah-mamah gemes sangat gak bisa diaplikasikan di dunia nyata. Sumpah. Bu ibu setuju dooong, kalau bawa balita ke mall itu sama dengan treadmill tiga puasa tiga purnama tiga lebaran? Ampun dah, boro-boro mau jalan sok cool dengan setelan keminyis trus dagunya ngangkat, baru lima menit di mall aja rambut udah lepek.

Jelajah Rendang, dari New York hingga Irak



“Makanan Indonesia apa yang kamu suka?”

Tanyaku pada salah seorang food blogger negeri jiran, saat kami menghadiri acara kopdar blogger akbar di Putrajaya, Malaysia.

“Rendang! Tu makanan Indonesia terbaik”

Jawabnya mantap. Cocok! Pikirku dalam hati.

Diawali rendang, lalu obrolan kami berlanjut dengan referensi rumah makan Padang yang sedap di Kuala Lumpur. Alih-alih mencoba makanan khas Malaysia, jauh-jauh ke sini aku tetap saja cari rendang. Sama seperti waktu liburan ke Singapore tahun lalu, saat acara bebas, aku sibuk mencari letak Killiney Road, sebuah jalan tempat Warung M. Nasir berada. Yap, restoran Padang!

Tutorial Membuat Foto Flatlay


Emang harus ya ikut-ikutan tren bikin bikin flatlay? ya ndak sih, cuma kan aku gak boleh kalah heits sama keminyis keminyis itu. Mereka gawl dengan flatlay, masa pungky enggak. Rusak dong pencintraan aku sebagai (bakal calon) selebblog yang popyuler dan kekinian. 

Udah bakal, calon lagi. Sih lama.

Buat apa foto flatlay? Lucu aja buat foto produk kalau lagi review di blog, dan paling penting ya.. buat memperindah instagram biar kekinian dalam arti sebenarnya. Karena flatlay ini kan tren baru setelah #OOTD dan OTD OTD lainnya. Sedikit basi emang.. Karena kayaknya orang udah pada bosen, dan aku baru suka. Semacam gaul susulan.

Sama kayak karya seni lainnya, gak ada juklak khusus dalam membuat foto flatlay. Ini aku bikinin tutorial ala ala flatlay yang lagi hip sekarang, berdasarkan pengalaman dan kemampuan pribadi. Kalau kamu merasa lebih gape bikin flatlay, yaodah sih close tab ngapain dibaca. Mubajir waktu hoy :))

Selamat Tiga Tahun, Putra Peloponnesus!


Rasanya baru kemarin, bapakmu menendang pintu klinik bersalin pukul dua belas malam. Aku duduk lemas di lantai tak jauh darinya. Dia panik, yang dia tau hanyalah bagaimana caranya membangunkan orang di dalam klinik agar membuka pintu untuk kami. Sedangkan yang aku tau, hanyalah memegangi perut karena sakitnya bukan main. Kami sama sama berjuang malam itu, demi setubuh kecil yang sedang berusaha menerobos jalan lahir, bernama kamu.

Maya Bay, Bukti Pelampauan Batas Diri Sendiri


“Pung, mumpung kapalnya belum berangkat. Masih ada waktu buat cancel..”

Ifa, partner perjalananku, masih berusaha menawarkan opsi untuk mundur. Melihat wajahku yang mulai pucat dan gerak-gerikku yang melemas. Dia tau, aku ketakutan. Untuk seseorang yang semalam baru saja panas dingin dan muntah-muntah, Ifa sadar betul naik kapal laut pagi itu, sama sekali bukan pilihan yang baik untuk kami.

“Enggak, udah sejauh ini.. Kita harus sampai ke surga!”

Aku menggeleng mantap, menolak dengan baik pilihan untuk mundur. Semantap tanganku yang bergetar hebat, tanda kalau tubuhku betul betul tidak siap. Kepalaku tenggelam dalam lipatan tangan, aku mengatur napas satu dua. “Pasti bisa.. Pasti sampai..” cuma itu mantra yang aku punya. 

***

Beasiswa Zalora 2016


Bisa biayain kuliah sendiri, kayaknya jadi mimpi setiap mahasiswa ya.. Berhasil dapet gelar sarjana tanpa duit dari orang tua, kan rasanya pasti uwuwu banget. Bisa kayak di ftv ftv gitu.. dianggap gak mampu sama semua orang tapi ternyata bisa membuktikan kalau mampu. Trus abis itu ketemu sama orang kaya yang gantengnya alaihim gambreng, ditembak, jadi pacar dan ditutup dengan pelukan di tengah sawah atau alang-alang. Judulnya, Cintaku Bersemi di Pinggir Empang. Muahahahaha skiiip!