Pungky Prayitno @ 2013. Diberdayakan oleh Blogger.

Setelah Maret

dear, dustriver

sekarang tanggal dua puluh enam. kita merayakan hari jadi ke hampir dua kali dua belas bulan. kamu senang sayang?
aku tidak.

sekarang dua puluh enam september. sebentar lagi desember. sebentar lagi januari. dan tak berselang lama, kita sudah ada di maret. maret, sayang. aku selalu benci kalau ingat kita semakin dekat dengan maret. aku benci ketika ingat maret dan sekarang hanya berjeda hitungan bulan.

maret nanti kamu wisuda. meninggalkan mahasiswa dan menjadi satu gelar yang selalu tidak kamu suka. kamu selalu benci dengan mereka. kamu selalu bilang mereka adalah omong kosong. robot-robot manusia yang semakin membuat negeri ini sesak di lapangan pekerjaan. tapi maret nanti kamu harus. maret nanti kamu menjadi sebagian dari manusia-manusia yang paling tidak kamu suka. sarjana.

sayang, sebentar lagi maret. setelah hari bertoga. kamu bilang akan kembali ke kota tempat ibu dan bapak. meninggalkan kota yang membuat dua tahun kita istimewa. kamu akan pergi sayang. kamu akan pergi dan aku harus rela. aku harus melepas ikhlas. aku harus seperti kamu harus.

kemarin kamu bilang, kamu hanya akan pergi untuk bekerja. tidak lama. setelah uang cukup, kamu akan menjemputku di masa depan dan kita akan menjadi seperti hari ini lagi. hanya saja akan bersama rumah dan anak-anak. bersama Rottweiler cokelat bernama brownie, dan mobil chevrolet luv punya Ana. anak kita.

sayang, setelah maret kamu akan bekerja. dan tidak ada dari kita yang tau dimana dan kemana kamu menjadi pekerja. setelah maret sayang, kita akan dipisahkan jarak yang tidak pernah tau jauhnya. jarak yang aku sama sekali tidak berani berkira. aku takut. aku takut kalau jarak itu berkali-kali lipat lebih jauh daripada yang aku bayangkan. aku takut jarak itu membawa kamu lebih jauh daripada dia membawa mama jauh.

sayang, kita tidak pernah tau drama apa yang sedang tuhan rencanakan. dan aku sebenar-benar merasa takut. takut kalau tiba-tiba  jarak kita nanti mengantarkan kamu pada pemberhentian lain. takut kalau tiba-tiba ada peluk untuk kamu yang lebih hangat dari aku. takut kalau jarak ini tidak pernah mempertemukan kita lagi. dan Rottweiler cokelat serta chevrolet luv, harus aku tau ada di halaman lain.

sayang, nanti siapa yang mengusir laba-laba besar di kamar mandi kos ku? siapa yang mengisikan botol air panas waktu aku pms? siapa yang membuatkan kamu kopi hitam nomer empat setiap pagi? siapa yang akan selalu ada di kantin fisip setiap aku pulang kuliah? siapa yang akan membuat sambel bawang untuk telur goreng kamu? siapa yang akan mencuci penggorengan untuk oseng-oseng aku? siapa yang nanti memuji setiap masakan asal-asalan aku?

kalaupun nanti semuanya harus digantikan orang lain. semoga kita sanggup. semoga kita sanggup.
nanti setelah maret. kamu pergi dan aku akan menyiapkan diri untuk kemungkinan terburuk tentang kamu. sebagian yang istimewa dalam hidupku tidak lagi kembali. semoga aku sanggup.


26 september 2011

terima kasih untuk malam minggu ke 88 nya, sayang :)

Setiap Lebaran



setiap lebaran. selalu ada kabar tentang yang datang, dan yang pergi. yang lahir, dan yang mati. obrolan senang tentang kelahiran. juga cerita kenang tentang kematian.

setiap lebaran. jodoh yang katanya ditangan tuhan, tetap jadi pertanyaan andalan. bagi perawan-perawan dan bujang-bujang setengah matang.

setiap lebaran. generasi baru mengunjungi kuburan baru. diperkenalkan pada moyang-moyang terdahulu. selalu.

setiap lebaran. ada bahagia karena akhirnya jumpa. juga duka karena yang pergi tak berkabar ada.

setiap lebaran. si kaya membagi rupiahnya pada sodara yang tak berada. rejeki katanya. si miskin pura-pura tidak meminta. hanya tangannya menadah juta.

setiap lebaran. yang dewasa bertanya generasi di bawahnya. tentang cita-cita. tentang sukses yang harus secepatnya. anak-anak sibuk bermaya. masa depan masih lama. lebaran selanjutnya juga masih ada. masih ditanya.

setiap lebaran. ada dagangan yang mengantar ke kampung halaman. membawa asap-asap monster kota besar. malin kundang ingat pulang.

setiap lebaran. ada desa yang tiba-tiba kota. anak-anak pulang. membawa harta dan gaya. ada tua-tua yang tetap desa. sisa bangga anak sukses di kota.

setiap lebaran. ada yang tetap di jalan. mengais cuil kemenangan. merapal doa-doa. berburu harta. mumpung hari raya.

setiap lebaran. ada doa untuk sebelas bulan sesudahnya. semoga kita semua blablabla. ada satu hari setelahnya. yang maha dilupakan begitu saja. tinggal sisa doa. dan sisa kata semoga.

setiap lebaran. jeda 363 hari, menjadi kabar-kabar yang siap menghiasi hari fitri. beraduk bersama kuah opor dan ketupat nasi.