Pungky Prayitno @ 2013. Diberdayakan oleh Blogger.

Tutorial Membuat Timelapse untuk Pemula


Satu pertanyaan yang paling sering aku terima tentang timelapse: apa bedanya timelapse dan stopmotion?
Dua-duanya sama-sama video yang disusun dari gambar. Simpelnya, stopmotion itu menggerakkan benda mati. Sedangkan timelapse,merekam gerak benda bergerak. Stopmotion itu kita yang gerakkin objek, lalu foto, susun, jadi video. Kalau timelapse, kita memotret sesuatu yang bergerak (biasanya fenomena alam), lalu susun, akhirnya sama -> jadi video.

Kursi digerak-gerakin, difotoin, trus di video jadi gerak sendiri itu stopmotion. Kursi, ditaro di tepi pantai sore-sore,  difoto terus-terusan, di video langitnya bergerak, mataharinya jalan … itu timelapse. Bedanya dengan video biasa? Kalau video biasa, ngerekam sunset ya jadinya matahari diam aja, tiba-tiba gelap. Kalau timelapse, mataharinya akan terlihat jalan makin lama makin tenggelam. Langitnya pun terus bergerak. Karena setiap gerakan dihentikan, jadi setiap prosesnya terekam.  Got it, no?

Kuliner Selayar, Sensasi Makan Tanpa Bumbu


Setelah melalui 21 jam perjalanan yang sungguhlah melelahkan, ditambah tidur cuma sempet dua jam ngemper di bandara, hal yang sangat sangat aku inginkan ketika sampai di Selayar adalah: makan, makan, makan, lalu tidur. Tapi namanya juga jalan-jalan undangan, selelah apapun badan, tetap harus semangat ikut jadwal dari pihak pengundang, yang di sini adalah Dinas Pariwisata Selayar.

Untung aja, muka kelaparanku tertangkap radar, agenda pertama di hari pertama kami adalah MAKAN. Sempurna banget, kami langsung diajak icip-icip kuliner khas Selayar. Bayangkans, lagi lapar berat, lelah supersungguh, diajak makan hidangan lokal yang sedapnya jangan ditanya. Maha Pengasih Gusti memang selalu lebih dekat dari urat nadi.

Serunya Blogger Dolan Bareng Toyota


Mahatari di langit Purwokerto lagi lucu-lucunya saat kami berkumpul di pelataran parkir Nasmoco Purwokerto. Hari itu, Sabtu, 23 Januari 2016, Blogger Banyumas diundang oleh Nasmoco Grup mengikuti kegiatan Blogger Dolan Bareng Toyota. Aku, sebagai blogger yang heits abes se-Banyumas raya, tentu gak ketinggalan dong untuk ikutan. *disentil massa*

Kami diajak menjajal mobil-mobil terbaru keluaran Toyota seperti Grand New Veloz, Agya, Grand New Avanza, dan All New Innova. Rutenya, dimulai dari Nasmoco Purwokerto dan berakhir di Nasmoco Purbalingga. Gak hanya blogger lho, hadir juga teman-teman dari Toyota Mania; kumpulan para pengguna sekaligus pecinta mobil-mobil Toyota. Aku kebagian mobil pertama, Grand New Veloz yang gantengnya gak nguatin. Pukul 10 pagi lewat satu jam, kami memulai perjalanan. Doa bersama dulu dong tentu, jadi blogger harus beriman. Beuh.

Mbaklia Adalah ...


Kalau ada award teman blogger paling baik sedunia, Mbaklia, pasti akan jadi nama yang aku jagokan. Nama aslinya sih Lidya Fitrian. Ya seperti biasa yaaa, pungky gitu lho, semua orang punya nama panggilan khusus yang kadang asbut. Sebenernya Lia ini panggilan keluarganya, trus grup Embak Ceria ikut-ikutan, trus ya udahlah aku singkat aja jadi MBAKLIA. Prakthisss.

Mbaklia adalah orang yang membuat semua blogku jadi dot com. Suaminya, teknisi dibalik transfer domain yang-kalau harus ngurus sendiri mah-aku belum sanggup. Cantik-cantik gaptek. Kalau aku belum punya uang, Mbaklia enggak pelit untuk membuka jasa utang domain. Jadi dot com ku diperpanjang, tapi bayarnya besok-besok kalau udah punya uang. Ahahahaha cantik-cantik udah mana gaptek, kere lagi.

Si Ganteng Itu Punya Nama Grand New Veloz




"Aku ikut di mobil ini ya .."

Tanpa menunggu jawaban, mas-mas staf Nasmoco Purwokerto itu memasuki mobil kami yang sebenarnya sudah penuh dengan 6 penumpang. Aku, yang kebetulan duduk di pintu tempat dia meminta masuk, mau gak mau bergeser ke tengah dan kami fix jadi sebangku bertiga. Sumpah gitu semobil bertujuh?

Aku bergeser, mas-mas itu masuk dan duduk di tempat yang sebelumnya milikku. EH? Kok tetep lega? Muat dan sama sekali gak terasa sempit. Bahkan barang bawaan kami yang cukup banyak, tetap muat dan kaki bisa bergerak bebas. Duduk di tengah, aku masih bisa seselfian rusuh, gerak sana gerak sini, bahkan grasak-grusuk ngurusin posisi action cam supaya bisa dapet gambar cihuy. Wuih, luas banget nih mobil!

Kesederhanaan Selayar


Tawa staf Dinas Pariwisata kepulauan Selayar meledak saat aku melontarkan pertanyaan "Di Selayar, ada jalan raya?". Ibu berkerudung biru yang sampai sekarang aku lupa namanya (maap ya buuuu), sambil terkekeh bilang ke teman yang duduk di sebelahnya.

"Mbak Pungky ini tanya, ada jalan poros di Selayar?"

Aku menunggu jawaban dengan setia, teman disebelahnya-yang juga staf Dinpar Kepulauan Selayar-bukannya menjawab, malah ikut tertawa geli. Aku emang lucu banget, bu, semua juga tau. Tapi mbok ya dijawab dulu, baru ketawa lagi. Tak berselang lama, mobil kami merapat di tepi landasan pesawat, dekat bandara Aroeppala.

"Ayo mbak turun.."

"Ngapain kita di landasan pesawat?"

"Lho katanya mbak Pungky nanya jalan poros di Selayar.."

"Ha ... ?"

***

Lebih Dekat dengan Action Cam


Belakangan ini, lagi tren banget ya penggunaan action cam, atau kamera aksi dalam bahasa Indonesia. Seiring meledaknya traveling sebagai gaya hidup dan kebutuhan yang pelan-pelan jadi primer, popularitas action cam ikut meroket tajam. Apalagi di kalangan para pengibar bendera hitam dengan teriakan mah trep mah edvencyooor.

Aslinya, action cam dibuat untuk pengambilan gambar yang bisa dibilang ekstrim. Alias susah dilakukan oleh kamera biasa. Tapi, sekarang mah lebih mirip kamera kekinian yaa.. Apa-apa pakai action cam entah biar apa. Padahal kan setiap jenis kamera udah didesain sesuai fungsinya. Ada momen-momen atau hal-hal yang malah wagu kalau diambil dengan action cam. Tapi yaaa gitu deh, namanya juga manusia. Ngeh, apa ini x))

Lipstick-Lipstick Andalan



Namanya juga perempuan yah, mau punya lipstick sekontainer banyaknya, yang sering dipakai ya tetep berlaku hukum 4L: Lo Lagi Lo Lagi. Kalau diitung-itung, lipstick yang sekarang aku punya mungkin ada lebih dari dua puluh biji. Bermacam brand, beragam warna. Dari yang 10ribu hore sampai harga setengah juta boleh dikasih. Dari yang keberbi-berbian sampai yang kalo dipakai bikin pengen gampar. Warna nude, ungu, oranye, pink, sampai merah jeding ala Marlyn Monroe abis makan bakso malang kebanyakan sambel.

Kami Ada untuk Berbagi (.)

Sebuah ucapan terimakasih penuh haru mendarat ke kotak surelku malam itu, dari seorang ibu yang enggan menyebutkan nama, dia bilang perkenalan kami telah mengubah hidupnya seratus delapan tujuh koma lima derajat. Pengin bales 'elu sapa hoy?', tapi aku kan anak baik-baik. Jadi dengan baik-baik juga aku tanya maksudnya apa dan kenal darimana. 

Pengakuannya, dia baru saja melewati titik paling jatuh dalam hidup. Nyaris terjun dari lantai dua rumahnya adalah klimaks. Walaupun ada sedikit perasaan dalam hatiku yang mbatin, jatuh dari lantai dua kayaknya enggak bakal mati deh bu. Paling patah tulang, trus tengsin. Tapi aku diam, selain karena aku kan anak baik-baik, aku juga tau persis apa yang mendorongnya untuk naik ke balkon lantai dua dan nyaris terjun. Bunuh diri yang kurang masuk akal, tapi baginya detik itu, pasti menjadi jalan pintas menuju pintu keluar.

Review: Sulamit Kosmetik. Hah, SULAMIT?



Serius deh, setiap mau bahas Sulamit, aku masih selalu merasa asing sama namanya. SULAMIT??? Kalian baru denger? Syamaaaa. Namanya unik banget he eh, gak kayak nama produk kosmetik yah, 

Eh, dulu dulu, Sulamit Kosmetik? Emang aman? Di berita-berita kok katanya berbahaya? Ekhem ... soal ini, udah aku bahas panjang kali lebar kali tinggi kali kali kalian pengen baca. Di sini: Sulamit Kosmetik Berbahaya?. Sekarang, aku mau nge-review beberapa produk Sulamit yang aku punya. Dia ini merk lokal, punyanya PT Puncak Masa Keemasan Indonesia. Terdaftar di bpom dan bersertifikat halal mui. Yukahcus!

Perawatan Rambut Setelah Dicat


Setelah kemarin rambutku dicat, otomatis banget aku langsung mendadak lenjeh. Haha Beneran deh, pengalaman temen-temenku, rambut yang abis dicat itu lama kelamaan pasti jadi rusak. Kering, patah, dan pating-kruwel. Walaupun cat rambut yang aku pakai kualitasnya oke punya, tapi tetep aja aku gak mau kecolongan. Harus dirawat baik-baik supaya aku rambutku tetep kayak gadis iklan syampoh. Ya kan ya dong, ya gak sih? *ragu*

Nah, saking puasnya sama cat rambut yang kemarin aku pakai, akhirnya aku mempercayakan perawatan rambutku paska dicat dengan Hair Treatment dan Hair Serum dari merk yang sama. Yap, Lolane! Belom tau yah, Lolane ini ada shamponya apa enggak, kalau ada, kayaknya aku mau pakai juga. Saking cintanya sama merk sama satu ini. Mumumuu..

Harga Sebuah Kepercayaan


Berapa harga sebuah kepercayaan?
Sekalimat pertanyaan itu yang menghantui aku saat seorang teman bilang dengan tengilnya "Masa desain logo gratis sih, murahan bener karya lo!". Bangkrek, dikata sini rempeyek alot kali bisa selo aja digituin. Ya memang ada benernya sih, desain grafis (dalam bentuk apapun itu), bikinnya gak gampang. Minimal, harus belajar berbulan-bulan, latihan bertahun-tahun dan masa pembuatan yang gak bisa semalam jadi. 

Sulamit Kosmetik Berbahaya?


Pernah denger Sulamit kosmetik? Pernah dong ya, pernah aku tulis heuy, waktu Sulamit launching konternya di Moro, Purwokerto. Kalau googling tentang Sulamit, yang keluar berita negatif semua. Sulamit ditarik bpom karena berbahaya. Ehehehehe

Tapi namanya Pungky, makin diberitakan berbahaya, makin penasaran. Aku punya beberapa produk Sulamit dan gak mau dibego-begoin kabar angin. Aku cek di tiap kemasannya, ada nomor registrasi bpom. Ada label halal. Bohong kali ya? Oke mari cek ke web bpom dan mui. Ada? ADA. Tertulis 71 produk merk Sulamit di sana. SULAMIT KOSMETIK TERDAFTAR RESMI DI BPOM. Silakan cek sendiri.