Ramadhan tiba.
Lalu sini sana sibuk promosi sebisanya. Maklum bulan puasa, saatnya mengeruk harta dengan modal: Agama.
Kalian,
Katanya band dengan jiwa islami. Sibuk memuji Illahi dengan musik masa kini, pakai kostum bak pak haji sambil tebar pesona surgawi.
Katanya band dengan jiwa islami. Sibuk memuji Illahi dengan musik masa kini, pakai kostum bak pak haji sambil tebar pesona surgawi.
Eh, kenapa lagu ketuhannnya cuma dibulan suci? Sedangkan bulan-bulan yang lainnya kembali puja-puji cinta duniawi. Segala rela mati demi kekasih hati. Bukannya cinta Illahi itu sejati? kok setelah Ramadhan jadi banyak saingannya lagi?
Kalian,
Gembar-gembor soal iman. Sibuk dengan layanan sms renungan harian. Reg spasi blablabla dua ribu per-kiriman. Renungan tentang iman katanya tak sepadan dengan pulsa yang dibayarkan.
Eh, kenapa cuma di bulan Ramadhan? Sedangkan bulan lainnya kembali menjadi reg spasi keduniaan. Cinta dan hiburan lagi-lagi menjadi utama dalam pelayanan. Bukannya renungan soal iman seharusnya tidak pandang bulan? Atau takut menderita kerugian? Karena kalau bukan bulan Ramadhan iman tidak bisa diuangkan? Hahahahaha menyedihkan.
Gembar-gembor soal iman. Sibuk dengan layanan sms renungan harian. Reg spasi blablabla dua ribu per-kiriman. Renungan tentang iman katanya tak sepadan dengan pulsa yang dibayarkan.
Eh, kenapa cuma di bulan Ramadhan? Sedangkan bulan lainnya kembali menjadi reg spasi keduniaan. Cinta dan hiburan lagi-lagi menjadi utama dalam pelayanan. Bukannya renungan soal iman seharusnya tidak pandang bulan? Atau takut menderita kerugian? Karena kalau bukan bulan Ramadhan iman tidak bisa diuangkan? Hahahahaha menyedihkan.
Kalian,
Kampanye dimana-mana tentang sedekah. Mentang-mentang hidupnya bergelimang rupiah lalu setiap hari mempertontonkan kalian hibah kepada kaum ekonomi lemah.
Eh, kenapa cuma dilakukan di bulan penuh berkah? Sedangkan bulan-bulan lainnya asik menjadi pejabat serakah. Makan gaji sampah dan tak peduli mereka yang susah cuma bisa pasrah. Atau jangan-jangan lupa belajar, tentang sedekah yang dipertontonkan itu tidak akan dihitung ibadah. Atau memang kalian sangat mengerti, kalau hati bisa di beli dengan sok dermawan di bulan suci?
Kampanye dimana-mana tentang sedekah. Mentang-mentang hidupnya bergelimang rupiah lalu setiap hari mempertontonkan kalian hibah kepada kaum ekonomi lemah.
Eh, kenapa cuma dilakukan di bulan penuh berkah? Sedangkan bulan-bulan lainnya asik menjadi pejabat serakah. Makan gaji sampah dan tak peduli mereka yang susah cuma bisa pasrah. Atau jangan-jangan lupa belajar, tentang sedekah yang dipertontonkan itu tidak akan dihitung ibadah. Atau memang kalian sangat mengerti, kalau hati bisa di beli dengan sok dermawan di bulan suci?
Kalian,
Jual produk dengan embel-embel agama. Iklan sini-sana berlomba cerita tentang takwa. sinetron islami merajalela. Sampai si artis seksi jadi berjilbab segala.
Eh, kenapa cuma di bulan puasa? Sedangkan di bulan lainnya produk-produk kembali berembel-embel dunia. Si iklan lupa lagi soal takwa. Sinetron cinta banjir air mata jadi juara. Artis seksi pamer tubuhnya dimana-mana. Strategi dagang di bulan puasa, ya? Mengerti luar kepala kalau embel-embel agama diburu pembeli selama tiga puluh hari. Busana islami jadi saksi tubuh seksi mendadak sok suci supaya laku ditawar televisi. Sinetron iman dan takwa adalah ladang uang di bulan penuh pahala. Rupiah jadi berhala.
Sampai ada acara remaja mendatangkan ustadz segala sebagai penasehat cintanya. Segitunya ya memanfaatkan embel-embel agama? Luar biasa.
Jual produk dengan embel-embel agama. Iklan sini-sana berlomba cerita tentang takwa. sinetron islami merajalela. Sampai si artis seksi jadi berjilbab segala.
Eh, kenapa cuma di bulan puasa? Sedangkan di bulan lainnya produk-produk kembali berembel-embel dunia. Si iklan lupa lagi soal takwa. Sinetron cinta banjir air mata jadi juara. Artis seksi pamer tubuhnya dimana-mana. Strategi dagang di bulan puasa, ya? Mengerti luar kepala kalau embel-embel agama diburu pembeli selama tiga puluh hari. Busana islami jadi saksi tubuh seksi mendadak sok suci supaya laku ditawar televisi. Sinetron iman dan takwa adalah ladang uang di bulan penuh pahala. Rupiah jadi berhala.
Sampai ada acara remaja mendatangkan ustadz segala sebagai penasehat cintanya. Segitunya ya memanfaatkan embel-embel agama? Luar biasa.
***
Ramadhan tiba, ayo siapkan materi untuk jualan agama! Keburu konsumen disrobot lapak tetangga.
Cuma tiga puluh hari!
Cuma tiga puluh hari!
Jangan sampe rugi.
Purwokerto. 7 agustus 2010