Pungky Prayitno @ 2013. Diberdayakan oleh Blogger.

Aneka Gaya Memakai Kain Tanpa Dijahit


Punya kain tradisional tuh sebenernya bingung-bingung seneng ya. Seneng karena kain Indonesia kan cantik-cantik dan kalau dipakai ya bisa bikin kita ikutan cantik, bingungnya karena kalau udah dijahit, padu padannya jadi gitu-gitu aja. Mau punya banyak biar bisa ganti-ganti mana kuat, kaka.. Kain tradisional kan mehong. Ya karena dibikinnya memang susah, sih.

Yaudah kalo gitu nggak usah dijahit aja gimana? Dikubet, dililit, diikat, biar bisa ganti-ganti model menyesuaikan padu padan dan acaranya. Selain jadi nggak bosen, kita juga bisa kelihatan tajir karena dikiranya punya kain seluas angkasa padahal cuma selembar kecil modal ganti-ganti kubetan. hahahaha khan maen, kumemang cerdas.

Ini aku kasih 3 dulu, ya. Gaya kubet kain tradisional tanpa dijahit, semuanya jadi rok.

Hasil Kamera Depan Zenfone 4 Selfie Pro



Sudah lihat hasil foto Zenfone 4 Selfie? Nah, barangkali kamu pengin merasakan pengalaman selfie yang lebih canggih, sini, kuceritain tentang Zenfone 4 Selfie Pro. Ini semacam seri profesionalnya gitu, tentu dengan kamera depan yang lebih greget.

Nggak seperti Zenfone 4 Selfie, seri dengan kata Pro di belakangnya ini, aku nggak pegang unitnya. Jadi, aku nggak bisa ngasih kalian review kayak Zenfone 4 Selfie itu. Tapi aku bisa ngasih lihat hasil kamera depannya. Karena sumpah, hasil fotonya kece parah!

Gregetnya Gong Yoo, Tatjana Saphira, dan Peluncuran ZenFone 4 Selfie Series


Orang jaman now, siapa coba yang enggak suka selfie? Apalagi sekarang lagi hits banget itu yang namanya instastory, ngapain aja diapdet. Kebutuhan primer manusia berkembang jadi pangan, sandang, papan, jaringan, dan kamera depan. Hahahaha ayo ngaku!

Makanya, brand cinta matiku, ASUS, kemarin meluncurkan smartphone yang didesain khusus untuk berswafoto. Untuk memenuhi kebutuhan kamera depan para aktifis cakep-dikit-selfie ini. Yang mana di dalamnya termasuk aku. Termasuk banget, pentolan malah pungky mah.

Review: Parasol Face Sunscreen Cream, Cinta Matiku!


Kalau ngomongin sunblock (sunblock sama sunscreen apa bedanya sih?), udahlah, nggak ada yang bisa mengalahkan Parasol di hatiku. Baik yang ungu maupun yang oren, yang mana aku nggak tau bedanya apa hahahaha dua-duanya favorit, cinta matiku. Bagi seorang Pungky, pantang panas-panasan sebelum oles Parasol!

Pertama kali tau waktu di Phuket, Ifa yang bawa. Dia bilang, itu sunblock beli di apotik, enak dipakenya. Yaudah aku cobain, eh ternyata beneran, mandi matahari di laut selama 3 hari itu, kulitku baik-baik aja. Biasanya kan ngelopek-ngelopek, perih, dan jadi putih-putih kayak panu gitu. Ini enggak, biasa aja kayak nggak abis panas-panasan.

Parasol, di kulitku, beneran top markotop endos jelantos sip markisip. Bentuknya cream padat, tapi gampang banget ratanya. Kayak yang sekali oles langsung ngeblend gitu, nggak bikin putih-putih atau apa. Cepet meresap dan gak lengket sedikitpun. Teksturnya lembut, jadi di kulit nyaman dan enak.

Cantiknya Kain Besurek Khas Bengkulu


Kain yang aku pakai itu, kain Besurek khas Bengkulu. Cantik banget yaaa.. Eh, apa? Kain Besurek nggak boleh dijadikan rok? Nggak sopan? Kenapa? Boleh, kali. Motif yang ada pada kain Besurek, itu hanya ornamen yang menyerupai huruf arab gundul, dan enggak ada artinya. Jadi BUKAN ayat suci Alquran, ya!

Meskipun, he euh, Besurek secara harafiah berarti bersurat atau tertulis. Tapi menurut kak Asnody, guide yang menemaniku waktu di Museum Negeri Bengkulu, motif pada kain Besurek itu enggak membentuk kalimat dan enggak bisa dibaca. Jadi ya memang bukan surat dalam Alquran, hanya ornamen yang menyerupai.

Saking noraknya si Pungky, aku baru tau sebulan yang lalu kalau Bengkulu punya kain khas yang namanya kain Besurek ini. Waktu pertama kali lihat kain ini di Museum Negeri Bengkulu, aku melengos gitu aja karena sekilas kelihatan biasa aja. Cuma kain yang bermotif huruf arab gundul. Pun warnanya, yang dipajang di museum, kelihatan kuno di mataku. Jadi aku lebih tertarik nyantroni temen-temen blogger lain, yang lagi pada asik bahas cara penggunaan ranjang pengantin khas Bengkulu di pojok museum. Lebih panas dan seru. HAHA

Pembatalan Kompetisi Bali Funky Blogger Hunt

Saya Pungky Prayitno, pemilik blog www.pungkyprayitno.com, bersama tulisan ini, dengan segala kerendahan hati, secara terbuka, memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada publik, terutama seluruh peserta Bali Funky Blogger Hunt, karena kompetisi tersebut resmi dibatalkan.

Seluruh peserta dipersilakan mencopot backlink, identitas, atau apapun yang berkaitan dengan Bali Funky dan www.pungkyprayitno.com dari postingan blog yang didaftarkan ke form http://bit.ly/BaliFunkyBloggerHunt, juga segala aktifitas sosial media yang berkaitan dengan postingan tersebut (follow, tag, mention, dll). 

Saya memilih berhenti karena saya tidak mau, saya dan seluruh peserta, terlibat dalam urusan yang bukan kapasitasnya. Jika saya teruskan, saya khawatir akan menimbulkan masalah baru yang tidak perlu.