Pungky Prayitno @ 2013. Diberdayakan oleh Blogger.

Take Me to England, Mister!




Dear Mister,

Imagine this, you wake up in the morning, the first thing that say “Good morning..” to you is delicious smell of poached egg, sausages, baked beans, grilled tomato, and of course, bacon. The sun will perfectly rise with the tea in your mug. Turn on the television, and let George Alagiah bring your morning to the world with his Six O'clock BBC News. Take a bath then wear your jeans, tees and boots. The city is waiting for you..

Surga Tersembunyi di Baturaden

Jalan-jalan ke Purwokerto, biasanya nempel banget sama Baturaden dan nyicip tempe mendoan. Dua hal yang kata orang, Purwokerto banget. Biasanya, orang-orang akan mengunjungi lokawisata Baturaden dan sekedar main air di curugnya. Padahal, ada surga tersembunyi yang super sayang banget kalau dilewatkan. Namanya, Pancuran Pitu (pancuran tujuh).

Pancuran Pitu adalah salah satu objek wisata alam yang masih berada di kawasan Baturaden, berupa sumber air panas yang turun langsung dari Gunung Slamet melalui tujuh saluran (pancuran). Air hangat yang keluar, konon dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit dan menghilangkan pegal-pegal serta nyeri otot. Beberapa masyarakat juga masih memercayai adanya kekuatan magis dalam air tersebut jika digunakan pada malam-malam tertentu. Makanya, setiap malam selasa kliwon, kawasan Pancuran Pitu diramaikan oleh mbak-mbak PSK dari lokalisasi Gang Sadar yang mandi biar semakin cantik dan menggoda. Jadi, kalau mau main air panas sekalian ngintip bidadari, ya monggo ke sana pas malam selasa kliwon. Awas bidadarinya ketuker sama kunti ya :))

Sang Patriot, Gemuruh Perjuangan dalam 266 Halaman

Pic Source
Judul Buku   : Sang Patriot Sebuah Epos Kepahlawanan 
Penulis          : Irma Devita
Penerbit        : Inti Dinamika Publisher
Tebal            : 266 Halaman
Harga           : Rp.65.000
ISBN            : 978-602-14969-0-9


Sebagai seorang yang anti banget pelajaran sejarah, pertama kedatangan novel ini, sejujurnya gak tertarik dan malas untuk mulai baca. Terlanjur males sama segala yang berhubungan tentang sejarah Indonesia gegara dari SMP, pelajaran sejarah selalu menyebalkan, penuh hafalan dan bikin ngantuk. Tapi, demi menghargai sang penulis yang mengirim buku ini langsung, karena aku jadi salah satu pemenang syukuran bulan maret, aku memaksa diri untuk mulai membuka dan membaca.

Dan semua, berubah sejak halaman satu, prolog. Dimana penulis dengan sangat lihai membuka novelnya dengan penutup cerita. Aku, sebagai orang yang anti dengan sejarah, tiba-tiba tersihir untuk terus dan terus membuka lembar demi lembar sampai titik tamat. Baru ini sejarah ditulis sebegini asyiknya. Dan baru ini aku betah menghabiskan satu buku sejarah dalam dua hari. Bayangkan, sodara-sodaraaa.. satu buku sejarah dalam dua hari. Bagi seorang Pungky, ini prestasi yang harus banget dikeprokin. Ayo coba tolong keprokin.. x)

Bermain di Kampung Sri Rahayu


Lihat anak yang berdiri di tengah pakai baju merah, namanya Serli, dia adalah anak yang aku ceritain di postingan ini. Masih inget? :D

Akhirnya, dengan ijin dan kuasa Tuhan yang maha segala, aku dan beberapa teman berhasil juga ngadain acara bermain di Kampung Rahayu. Acaranya diadakan minggu, 4 Mei 2014 kemaren. Walaupun sederhana, tapi serunya jangan ditanya! Minggu pagi kami full dengan ketawa, bercanda dan cengengesan. Bikin pengen ke sana lagi, lagi dan lagi :D

Aku udah bilang sejak awal, ini bukan acara serius. Murni cuma ngajak anak-anak di kampung Rahayu ini main-main. Mengajak mereka ngerasain kalau yang namanya bermain itu asyik bianget! Kami bernyanyi, bercerita, senam, joget, games berhadiah, mendengarkan dongeng, sampai unjuk kebolehan masing-masing. Wah wah.. gak nyangka, ternyata mereka pinter-pinter dan berbakat. Ada yang jago nyanyi, ada yang pinter joget, ada yang ngelotok soal hafalan Al-Quran, ada juga yang bakatnya bikin temen-temennya ketawa. Hari minggu kami. indah! :D

Ganjelan Pintu Pertama


Pic Source
Namanya Odong, warnanya biru gelap dan selalu mengawali dirinya dengan tulisan bissmillah huruf arab yang-pada jamannya, kalo punya tulisan arab itu di hape berarti si empunya keren pake banget. Gaul abis.

Namanya sih handphone, tapi pada kenyataannya, fungsinya gak sekedar sebagai alat komunikasi. Kadang jadi sasaran empuk buat dilempar ke tembok kalo liat gebetan jalan bareng cewek lain, kadang buat nyambit adek kalo susah dibilangin, kadang buat mukul paku payung biar nancep kalo lagi bikin mading sekolah, kadang buat dimatiin seharian asal bisa gonta ganti casing, kadang buat dipencet-pencet sok sibuk smsan padahal gak punya pulsa biar keliatan oke di depan gebetan, dan yang paling sering, jadi ganjelan pintu kamar biar gak nutup terus.

Pondok Bujang, Tempat Pemuda Pemudi (Katanya) Gak Punya Masa Depan


Namanya Pondok Bujang. Bukan tempat istimewa, gak ada pantai, gak ada gunung, gak ada pemandangan indah, gak ada orang-orang baik, gak ada banget. Yang ada cuma 6 ruang kotak 2x3 meter yang bau asep rokok dan berserakan kartu remi. Yang ada cuma tiga ekor anjing, beberapa bujang yang kerjaannya main game dari pagi sampai pagi lagi dan seorang gadis yang bangun paginya selalu di atas jam 12 siang.

Namanya Pondok Bujang. Bukan tempat istimewa, pemandangan sehari-hari di sana adalah sekumpulan bujang main kartu atau karambol sambil bahas game online semalam bersama berpuluh-puluh puntung rokok, tiga ekor anjing berantem rebutan keset tempat tidur, seorang gadis dengan celana pendek dan kaos belel ketrak ketruk depan komputer atau asik main kertas lipat, dan beberapa cewek gaul pake banget dari tempat sebelah numpang makan atau sekedar gosip.