Pungky Prayitno @ 2013. Diberdayakan oleh Blogger.

Ketemu Bajingan di Pasar Papringan



"Bajingannya satu ya bu.."

Aku menukar dua keping pring yang aku punya dengan daun pisang yang membentuk bungkusan. Sambil ngakak karena nggak kuasa menahan geli menyebut bajingan di depan seorang ibu sepuh, aku membuka pelan-pelan bajingan yang aku punya. Menikmati setiap gigitan sambil cengar cengir saru hahahaha

Kalau bukan karena Pasar Papringan Ngadiprono, aku nggak bakal tau di dunia ini ada makanan yang namanya Bajingan. Singkong berlumur gula jawa yang waktu aku post di snapgram kemarin, menuai banyak respon. Dari yang idih, sampe yang ketawa ngeledek tapi pengin icip. Kalean reaktif amat sih liat bajingan.

Pesona Batik Gumelem yang Bikin Kesengsem


"350ribu? Ini batik tulis, bu?"

"Iya, batik tulis. Harganya memang segitu semua mba, kalau kemahalan boleh ditawar kok"

Aku tersenyum pada si ibu. Berusaha mengiyakan angka yang dia kasih barusan. Kaget bukan karena kemahalan, tapi malah menurutku itu murah banget untuk selembar kain batik tulis. Sementara di tempat lain bisa sampai jutaan, masa ini cuma 350ribu, masih bisa ditawar pula. Yang bener aja!

Oh iya aku nggak terima, karena aku tau betul membuat batik tulis itu nggak bisa hitungan jam. Butuh waktu bulanan, juga usaha yang nggak sepele. Karya yang sebegitu wah, dijual dengan harga sangat terjangkau, jelas aku protes.

Fitur-Fitur Gratis Google Ini, Bisa Bikin Bisnis Kamu Melejit, Cobain Yuk Sekarang!


Andina Nabila Irvani namanya, pengusaha cantik dibalik toko sepatu Slight Shop. Percaya nggak, berkat digital marketing, omsetnya meroket lebih dari 500%. Crazy! Atau pernah dengar Fadly Sahab? Mas-mas ini adalah CEO dari ZAP Clinic, karena online marketing, kliniknya berhasil menembus 1 juta treatment dalam setahun. Sarap, ya?

Ya, segila itu efek dari online marketing. Tapi sayangnya, dari 55 juta lebih UKM di Indonesia, yang punya situs sendiri kurang dari 16%. Duh, sayang amat. Padahal ya, 69% orang Indonesia mencari informasi pertama lewat internet. Adopsi digital bisa banget meningkatkan pendapatan UKM sampai 80%! Ow.

Aneka Gaya Memakai Kain Tanpa Dijahit


Punya kain tradisional tuh sebenernya bingung-bingung seneng ya. Seneng karena kain Indonesia kan cantik-cantik dan kalau dipakai ya bisa bikin kita ikutan cantik, bingungnya karena kalau udah dijahit, padu padannya jadi gitu-gitu aja. Mau punya banyak biar bisa ganti-ganti mana kuat, kaka.. Kain tradisional kan mehong. Ya karena dibikinnya memang susah, sih.

Yaudah kalo gitu nggak usah dijahit aja gimana? Dikubet, dililit, diikat, biar bisa ganti-ganti model menyesuaikan padu padan dan acaranya. Selain jadi nggak bosen, kita juga bisa kelihatan tajir karena dikiranya punya kain seluas angkasa padahal cuma selembar kecil modal ganti-ganti kubetan. hahahaha khan maen, kumemang cerdas.

Ini aku kasih 3 dulu, ya. Gaya kubet kain tradisional tanpa dijahit, semuanya jadi rok.

Hasil Kamera Depan Zenfone 4 Selfie Pro



Sudah lihat hasil foto Zenfone 4 Selfie? Nah, barangkali kamu pengin merasakan pengalaman selfie yang lebih canggih, sini, kuceritain tentang Zenfone 4 Selfie Pro. Ini semacam seri profesionalnya gitu, tentu dengan kamera depan yang lebih greget.

Nggak seperti Zenfone 4 Selfie, seri dengan kata Pro di belakangnya ini, aku nggak pegang unitnya. Jadi, aku nggak bisa ngasih kalian review kayak Zenfone 4 Selfie itu. Tapi aku bisa ngasih lihat hasil kamera depannya. Karena sumpah, hasil fotonya kece parah!

Gregetnya Gong Yoo, Tatjana Saphira, dan Peluncuran ZenFone 4 Selfie Series


Orang jaman now, siapa coba yang enggak suka selfie? Apalagi sekarang lagi hits banget itu yang namanya instastory, ngapain aja diapdet. Kebutuhan primer manusia berkembang jadi pangan, sandang, papan, jaringan, dan kamera depan. Hahahaha ayo ngaku!

Makanya, brand cinta matiku, ASUS, kemarin meluncurkan smartphone yang didesain khusus untuk berswafoto. Untuk memenuhi kebutuhan kamera depan para aktifis cakep-dikit-selfie ini. Yang mana di dalamnya termasuk aku. Termasuk banget, pentolan malah pungky mah.

Review: Parasol Face Sunscreen Cream, Cinta Matiku!


Kalau ngomongin sunblock (sunblock sama sunscreen apa bedanya sih?), udahlah, nggak ada yang bisa mengalahkan Parasol di hatiku. Baik yang ungu maupun yang oren, yang mana aku nggak tau bedanya apa hahahaha dua-duanya favorit, cinta matiku. Bagi seorang Pungky, pantang panas-panasan sebelum oles Parasol!

Pertama kali tau waktu di Phuket, Ifa yang bawa. Dia bilang, itu sunblock beli di apotik, enak dipakenya. Yaudah aku cobain, eh ternyata beneran, mandi matahari di laut selama 3 hari itu, kulitku baik-baik aja. Biasanya kan ngelopek-ngelopek, perih, dan jadi putih-putih kayak panu gitu. Ini enggak, biasa aja kayak nggak abis panas-panasan.

Parasol, di kulitku, beneran top markotop endos jelantos sip markisip. Bentuknya cream padat, tapi gampang banget ratanya. Kayak yang sekali oles langsung ngeblend gitu, nggak bikin putih-putih atau apa. Cepet meresap dan gak lengket sedikitpun. Teksturnya lembut, jadi di kulit nyaman dan enak.

Cantiknya Kain Besurek Khas Bengkulu


Kain yang aku pakai itu, kain Besurek khas Bengkulu. Cantik banget yaaa.. Eh, apa? Kain Besurek nggak boleh dijadikan rok? Nggak sopan? Kenapa? Boleh, kali. Motif yang ada pada kain Besurek, itu hanya ornamen yang menyerupai huruf arab gundul, dan enggak ada artinya. Jadi BUKAN ayat suci Alquran, ya!

Meskipun, he euh, Besurek secara harafiah berarti bersurat atau tertulis. Tapi menurut kak Asnody, guide yang menemaniku waktu di Museum Negeri Bengkulu, motif pada kain Besurek itu enggak membentuk kalimat dan enggak bisa dibaca. Jadi ya memang bukan surat dalam Alquran, hanya ornamen yang menyerupai.

Saking noraknya si Pungky, aku baru tau sebulan yang lalu kalau Bengkulu punya kain khas yang namanya kain Besurek ini. Waktu pertama kali lihat kain ini di Museum Negeri Bengkulu, aku melengos gitu aja karena sekilas kelihatan biasa aja. Cuma kain yang bermotif huruf arab gundul. Pun warnanya, yang dipajang di museum, kelihatan kuno di mataku. Jadi aku lebih tertarik nyantroni temen-temen blogger lain, yang lagi pada asik bahas cara penggunaan ranjang pengantin khas Bengkulu di pojok museum. Lebih panas dan seru. HAHA

Pembatalan Kompetisi Bali Funky Blogger Hunt

Saya Pungky Prayitno, pemilik blog www.pungkyprayitno.com, bersama tulisan ini, dengan segala kerendahan hati, secara terbuka, memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada publik, terutama seluruh peserta Bali Funky Blogger Hunt, karena kompetisi tersebut resmi dibatalkan.

Seluruh peserta dipersilakan mencopot backlink, identitas, atau apapun yang berkaitan dengan Bali Funky dan www.pungkyprayitno.com dari postingan blog yang didaftarkan ke form http://bit.ly/BaliFunkyBloggerHunt, juga segala aktifitas sosial media yang berkaitan dengan postingan tersebut (follow, tag, mention, dll). 

Saya memilih berhenti karena saya tidak mau, saya dan seluruh peserta, terlibat dalam urusan yang bukan kapasitasnya. Jika saya teruskan, saya khawatir akan menimbulkan masalah baru yang tidak perlu.

Habiskan Kosmetikmu



Kemaren ketemuan sama temen, trus namanya perempuan ya, kalau ketemu pastilah yang digosipin seputaran isian lambe turah dan isian make up pouch. Dia pamer tuh koleksi gincu barunya yang aku belum punya, warnanya lucu-lucu. Trus kami saling icip gincu. Punyaku cuma tiga biji, dia berapa coba? sebelas. Itu baru yang di make up pouch, dia bilang di kosan masih ada belasan lagi nggak dibawa.

Dipake semua? Aku nanya. Dia bilang iya dipake, kesebelasannya itu semua favorit. Tapi buat setiap hari, andalannya cuma dua. DUA BIJI. Sembilan yang lain buat gonta ganti kalau pengen aja. Tapi tetep dibawa kemana-mana buat jaga-jaga. Nah sisanya yang di kosan, lebih jaga-jaga dari jaga-jaga. Beberapa dipakai cuma kalau pengen foto-foto buat ngasih makan instagram, sisanya bahkan cuma disentuh sekali dua kali. Trus ngedangkrak.

Aku pernah tuh kayak dia, beuh pernah banget. Dulu punya eyeliner sampe lima belas biji, dari yang hitam glossy, hitam dove, hitam glossy-enggak-dove-enggak, sampai warna belek sosialita macam biru mentereng, ijo gonjreng, silver, dan gold. Buat apaan coba eyeliner warna gold? Dipake kondangan juga kagak, malu kali. Itu kalo dipake, mata udah kayak toko perhiasan. Blink blink nggak jelas arah hidupnya.

Ngeblog untuk Apa?


Hampir tiga minggu ini aku nggak posting blog sama sekali, gilanya lagi, di tiga minggu ini juga aku nekat menolak beberapa tawaran sponsored post dan sponsored trip yang masuk ke email. Iya, ada tiga atau empat yang aku tolak baik-baik. Aku bilang gila karena setakabur itu aku menolak rejeki.

Entah ya, akhir-akhir ini aku lagi merasa kehilangan blog sebagai taman bermainku. Rasanya lebih banyak dia jadi mesin penghasil rejeki yang garing, kering, kosong, dan hampa. Tapi masih menyenangkan memang. Bohong kalau rejeki-rejeki itu nggak menyenangkan. Trip-trip gratisan, rupiah-rupiah yang bantu menghidupi keluargaku, atau sereceh sebatang gincu boleh endorse. Semuanya masih sangat menyenangkan.

Dicari: 4 Blogger yang Mau Diajak Liburan Ke Bali Gratis!


Kalau diingat-ingat, rasanya udah banyak hal yang aku coba di Bali. Mulai dari mandi sunset di pantai Kuta kayak kebanyakan orang, menjajal liarnya offroad di Munduk, duduk santai di cantiknya pantai Geger, sampai melihat dahsyatnya Devil’s Tears Bay di Nusa Lembongan.

Tapi begitulah Bali, rasanya udah berkali-kali datang, tetep ada aja yang manggil-manggil. Eksotisnya, kerennya, pesonanya, cantiknya, nggak abis-abis. Aku, pengin banget melunasi Nusa Penida. Satu titik yang sampai sekarang belum pernah aku datangi di Bali. Pengin ke pulau Kelingking, Angel's Billabong, dan tentunya melihat langsung Broken Beach.

Nggak cuma itu, aku juga mau banget mencoba rafting di Bali. Pulau Dewata ini identik dengan laut dan pantai, tapi nggak semua orang tau kalau dia juga punya sungai. Sungai yang airnya putih dan air terjunnya indah. Aku mau ke sana, menyicip sisi lain Bali dengan rafting.

Dan aku nggak mau sendirian, maunya sama kalian!

Blogging in Style with ZenBook 3 Deluxe


Dulu, aku pikir, ngeblog itu cuma tentang menulis dan publish. Ternyata enggak. Blogging telah membawaku pada pengalaman yang jauh dari sekedar tulis dan tayang. Blogging, adalah tentang menampilkan diriku pada dunia. 

Blogging memberiku panggung untuk menjadi siapapun yang aku mau. Memberiku banyak ruang berkarya dan berdaya. Dia mengajakku menempuh perjalanan demi perjalanan, hobi yang akhirnya memberiku rejeki-rejeki, juga pertemuan-pertemuan dengan sangat banyak orang baru.

Makanya, aku nggak lagi bisa menganggap ngeblog sebagai arena main-main. Dia terlalu berharga, terlalu memberiku banyak hal. Aku harus memperlakukan dia dengan lebih profesional, supaya dia nggak cuma jadi halaman-halaman digital yang tanpa guna. Makanya, aku butuh partner!

Aku butuh perangkat yang memenuhi semua kriteriaku tentang partner yang baik. Perangkat yang bukan cuma bisa diandalkan, tapi juga sanggup menyeimbangiku secara performa dan penampilan.

Dan semua kriteria itu, kutemukan pada ASUS ZenBook 3 Deluxe!

Alasan - Alasan Kenapa Harus Pakai ASUS ROG, Jika Kamu Bukan Gamer



Selain Zenbook 3 Deluxe, aku tuh lagi kepincut banget sama Zephyrus GX501. Salah satu notebook terbaru keluran ASUS yang masuk dalam jajaran seri Republic of Gamer (ROG). Sejak kapan pungky jadi gamer? Main Zumba aja kalah mulu.

Pernah waktu itu gegayaan main Point Blank, musuhnya nembak udah puluhan kali, aku cuma ngeles kanan kiri kanan kiri biar nggak ketembak. Nggak ngerti cara make pistolnya gimana hahahahaha mencet apaan sih? Main berminggu-minggu, alhamdulillah pangkatnya tetep... tengkorak. HAHAHA

Pernah juga main GTA, game yang sangat seru walau aku nggak ngerti faedahnya apa. Di situ aku bisa jadi anak nakal yang baik. Nabrak-nabrakin orang, malak bocah pelon, kebut-kebutan di jalan, nerbangin pesawat, ya alhamdulillah ketangkep polisi terus dan misinya gagal terus huahahahaha

Terus buat apa pengin ROG Zephyrus GX501, kan situ bukan gamer? Buat main Zumba? Idih, memangnya ROG cuma bisa dipakai buat main game? Emang yang boleh kepincut sama ROG cuma gamer?

Betapa Menyenangkannya Traveling Tanpa Powerbank


Ya jaman sekarang, nggak mungkin banget traveling tanpa nentengin smartphone. Instastory itu ajang pamer ke khalayak ramai kalau kita lagi seneng-seneng, yakan yadong? Napas dikit record. Dari jalan kaki, naik pesawat, sampe di toilet ya sempet-sempetin apdet story.

Apalagi kalau lagi males bawa kamera, segala urusan perjepretan mengandalkan smartphone dong. Jadi butuh banget punya pasokan daya hape yang sangar, supaya bisa traveling sambil nentengin smartphone seharian.

Jangan Pergi Sendirian ke Tempat Wisata Seram di Indonesia Ini!

Sebagai orang yang level penakutnya jauh di atas rata-rata normal, aku tuh malah penasaran tau sama tempat yang horor-horor gitu. Padahal tiap berkunjung ke tempat bersejarah kayak museum gitu, aku pasti nyari temen yang bisa dipegangin hahahaha iya, dipegangin tangannya biar aku nggak diikutin demit padahal mah nggak ngaruh. Tapi asli, bukannya dihindari, aku malah pengin wisata ke destinasi-destinasi yang terkenal seram. Seru, tau! Mau ikut nggak?

Bolehlah kamu cek tiket pesawat Sriwijaya dan mulai cari jadwal penerbangan dengan harga termurah biar bisa sampai di tempat-tempat berikut ini. Bukan! Ini bukan tempat-tempat dengan pemandangan indah yang biru dan hijau gitu, tapi ini adalah daftar destinasi-destinasi seram. Pokoknya, dijamin lebih menakutkan daripada cewek pms pas akhir bulan. Yuk!

Galang Bahari, Terimakasih Telah Memulangkanku pada Laut


Aku punya semacam hubungan yang aneh sama laut. Mungkin bener kata orang, kalau cinta jangan berlebihan, nanti jadi benci. Aku tuh benci banget sama laut, karena saking cintanya. Laut selalu sukses menguras isi perutku yang mabokan ini. Jangankan nyemplung, kadang baru lihat dari jauh aja udah puyeng. Tapi sialnya, laut selalu bikin aku balik lagi balik lagi. Sampe akhirnya jadi muntah lagi muntah lagi. Lautnya yang jahat atau akunya yang nggak tau diri? haha

Aku pengin banget bisa diving, nyemplung dan melihat dasar laut. Membaur bersama laut dan semesta di dalamnya. Renang mah bisa. Tapi apalukata, boro-boro menyelam, snorkeling aja beraninya pakai life jacket. Ngambang aja gitu di permukaan air kayak tokhay. Karena laut terlalu menakutkan buat aku, saking cintanya.

Wah, Ini Dia 3 ZenBook Terbaru ASUS!



Kenapa sih notebook itu berat-berat? Kan jadi ribet dibawa kemana-mana, sekalinya ada yang mungil dan enteng, performanya memble. Aku species orang yang mobilitasnya tinggi, jadi kerjaan beneran ikut kemanapun aku pergi. Aku nggak punya tuh tempelan di dinding yang isinya timeline atau deadline kerjaan, semuanya ada di hape, di laptop. Ya maklum, ibu-ibu ini jarang di rumah, kelayapan mulu. muehehehe

Jadi notebook berat itu sebenernya sangat menganggu kinerjaku. Karena udah dandan cakep-cakep, ya masa bawa gembolan, kan nanti ilang cantiknya. Males juga bawa kemana-mana, hidup udah berat, ditambah pula sama laptop. Penginnya itu, notebook yang enteng, slim, stylish, tapi oke diajak kerja.

Dan ASUS menjawab ini, yaiy! Pada hajatan The Edge of Beyond kemarin, brand cinta matiku ini meluncurkan 6 notebook terbarunya yang semuanya kayak aku: langsing, ringan, tapi performanya jagoan. Serah lu, pung, serah..

The Edge of Beyond, Lahirnya 6 Notebook Terbaru ASUS


Astaga cakep banget yaaa... notebooknya. Yaiyalah masa apelnya. Yang bersamaku itu, namanya Zenbook 3 Deluxe, iya, gantengnya emang kebangetan. Dia, dan lima temannya, bakal diluncurkan sama ASUS Indonesia. Kapan? Besok.

The Edge of Beyond, begitu tajuk acara yang diadakan oleh ASUS untuk meluncurkan 6 notebook ganteng ini. Pungky cepet amat sih kalo soal yang ganteng-ganteng. Mereka terdiri dari 5 ultrabook tipis di bawah brand ZenBook dan VivoBook, dan 1 notebook gaming di bawah asuhan ASUS ROG.

((( di bawah asuhan )))

Rafflesia Bukan Bunga Bangkai!



Siapa sih yang pertama bilang kalau Rafflesia itu Bunga Bangkai? Kita ajak ngomong baik-baik yuk! hahahaha beda, tau. Walaupun sama-sama puspa langka yang tumbuh di Bengkulu, tapi Rafflesia bukan bunga bangkai! Mereka adalah dua bunga yang berbeda, dari sudut mana pun.

Duduklah yang nyaman, sini kuceritakan tentang mereka..

Siang yang mabok waktu itu, di tengah perjalanan menuju pelukan Mas Harun Bastari, tiba-tiba bis kami berhenti. Kami yang dimaksud pada kalimat sebelum ini adalah rombongan Famtrip Festival Bumi Rafflesia 2017, yang kebetulan aku berkesempatan jadi satu di antaranya. 

Eh ada apa nih kok bisnya berhenti tiba-tiba? Mogok?

Mas Harun Bastari, Kamu Membuatku Mabuk Kepahiang!




"Ayo Pung, pasti kuat pasti kuat pasti kuat"

Aku terus bilang ke diri sendiri berulang kali, sambil terus nelen ludah, sambil keringet dingin, sambil merem, sambil lemah lunglai bagai tanaman toge baru keguyur ujan. Rasanya nyawa kayak udah di ujung kepala, bener-bener mau pingsan.

Sampai tiba-tiba kak Asnody, guide kami, melintas di sebelah kursiku. Enggak pakai nanti, aku langsung jerit minta kresek saat itu juga. Ini udah di ujung banget, nggak bisa entar. Kak Rere, yang kebetulan duduk di sebelahku, jiwa ibu-ibunya langsung bergelora. Dengan super-baik dia nawarin macem-macem supaya aku bertahan. Dari minyak kayu putih, tisu, permen sampai akhirnya sang penyelamatku; kresek.

Aku senderan ke jendela, merem sambil mikirin yang indah-indah biar lupa. Jangan ditanya heh mikirin siapa, pokoknya mah indah! Nggak bisa, kepala rasanya kayak lagi dijambak-jambak. Pusing dan beneran gliyengan, badanku mulai gemeteran dan saat tercemen akhirnya datang juga; isi perutku keluar semua. Beneran semuanya.

Perkampungan Tua Bitombang, Secuil Kemesraan Kepulauan Selayar


Matahari lagi ganteng-gantengnya waktu jalan yang aku tapaki mulai menanjak dan membawaku ke perkampungan tertinggi di Kepulauan Selayar. Sekalipun terik, aku gak bisa menolak keinginan untuk menengadahkan kepala.

Beberapa meter dari batu besar yang menjadi ‘gerbang’ masuk, aku dikepung rumah-rumah tinggi khas suku Bugis. Bedanya, yang ini tinggi banget. Beneran tinggi sampai-sampai mataku perih karena seperti menantang matahari. Aku menarik napas dalam, senyum-senyum norak dan bilang bangga sama diri sendiri.. akhirnya sampai juga.

“Selamat datang di Bitombang, mbak. Perjalanan jauh, ye?”

Seorang bapak berbalut kaos dan kain sarung menyambutku dengan senyum. Kepala desa. Kata ye di akhir kalimatnya, mengisyaratkan bahwa beliau asli Selayar. Seraya mengembangkan sebelah tangan, aku diajak naik ke bukit yang lebih tinggi, menuju pintu masuk rumah-rumah yang mengusik rasa penasaranku sejak tadi.

Saya Indonesia, Saya... Pancasila?



Aku hapal Pancasila, hapal banget. Ngelotok luar kepala dari jaman SD. Dulu map yang buat baca teks Pancasila di sekolahku udah rusak, kertasnya sobek. Dan aku sering ditunjuk jadi petugas upacara, baca Pancasila karena aku salah satu siswi yang hapal luar kepala. Nilai PMP ku selalu 9, sampai mata pelajarannya berubah jadi PPKN, nilaiku nggak pernah di bawah angka delapan.

Minggu kemarin ada Pekan Pancasila, wogh ikut juga dong aku pajang hestek sana sini #SayaPancasila #SayaIndonesia. 

Tapi.. benarkah aku seorang yang Pancasila?

Kopdar Blogger JNE, dan Pertanyaan-Pertanyaan yang Tertinggal


Selama kegiatan kopdar blogger JNE di 4 kota kemarin, aku banyak dapat pertanyaan dari temen-temen blogger mengenai creative content. Beberapa pertanyaan cukup bikin aku gelagapan karena mungkin ekspetasi mereka terlalu tinggi, ilmuku soal konten kreatif belum sampai segitunya tau. Jadi aku jawab asbun aja biar keliatan pinter bhahahaha engga ding, aku coba jawab sebisanya semoga memuaskan ya.

Dan dari banyak pertanyaan itu, ada beberapa yang menurutku menarik juga penting. Jadi aku tulis ulang di sini lengkap dengan jawabanku waktu itu. Sebenernya mau nulis jawabannya Haykal juga tapi aku takut ada yang meleset. Ini aku tambahin sedikit-sedikit sebagai pelengkap dan penyempurna. Siapa tau bermanfaat buat temen-temen yang waktu itu enggak sempat atau engga bisa dateng atau pengin dateng tapi gimana acaranya di Bogor situ tinggalnya di Zimbabwe.

Mau Cerita Kamu Diadaptasi Jadi Komik? Ikutan Kompetisi Ini!


Diem-diem, aku tuh sirik tau sama komik Mak Irits, seru banget ya jadi dia ceritanya bisa diangkat jadi komik. Aku nggak terlalu suka baca komik buku sih sebenernya, anyep aja rasanya baca kertas burem dan dekil gitu. Sukanya baca komik digital karena ada warnanya, komik buku kalo berwarna kan mahal ya kakaaak. Tapi ngeliat mba Rahmi (penulis komik Mak Irits), punya pembaca komik bejibun, sirik lah tetep! Hahahaha

Pengin juga ceritaku diangkat jadi komik dan punya pembaca segambreng, tapi siapa yang mau gambarin? Mba Rahmi mah enak suaminya komikus, lha suamiku kan jurnalis. Bukannya jadi komik, ceritaku malah jadi berita nanti ngahahahaha

Cerita 4 Kota Kopdar Blogger JNE

 

Rasanya langsung jiper waktu dia-yang-tidak-boleh-disebutkan-namanya, mengajakku untuk ikut roadshow 4 kota bareng JNE. Bogor, Bandung, Batam, dan Surabaya. Blogger gathering sembari bukber, katanya. Apa? Aku? Ikut roadshow 4 kota? Idih ngapain? Tahun lalu JNE memang menggelar roadshow serupa di 11 kota, dan aku enggak ikut. Trus banyak temen-temen dari 11 kota itu yang protes, "kenapa pungky malah gak ikut?". Eyakali, mereka mah asal jeplak, trus diseriusin? 😕😕

Lebih jiper lagi waktu dia-yang-tidak-boleh-disebutkan-namanya bilang, aku bakal diduetin sama Haykal Kamil buat ngisi semacam sharing session tentang Creative Content. Apalukataaaa? hahahahahaha. Bho, Haykal Kamil itu seleb, dia udah jadi artis sinetron waktu aku masih ngelapin ingus pake kerah baju. Jipernya beneran di ujung ubun-ubun, tapi yaudahlahya kesempatan bagus masa ditolak?

Kamu Konten Kreator? Ini Nih Notebook yang Pas buat Kamu!


 
Konten kreator, sering denger istilah ini nggak sih? Sekarang lagi hits banget nih, bahkan kemarin waktu aku roadshow sama JNE, aku duduk di depan ya sebagai konten kreator. Malah beberapa orang ada yang bilang, sekarang ini dunia dibangun oleh para konten kreator yang berkarya lewat berbagai macam platform digital. 
Tapi bener banget sih, coba inget-inget, informasi terakhir yang kamu baca, hiburan terakhir yang kamu tonton, tulisan terakhir yang kamu simak, keahlian yang kamu pelajari, lewat apa? kuyakin jawabannya internet. Sosial media. Dan semua hal itu, konten kreator lah yang bikin!

Wow, Lomba Blog Ini Hadiahnya 19,5 Juta!


Kenapa ya kalau ramadhan gini hasrat belanja jadi menggelora banget? Setan boleh dikerangkeng, tapi jiwa-jiwa yang haus shopping malah merajalela bhahahaha ini ngomongin diri sendiri sih. Kebutuhan jadi kayak nambah aja, sirop lah, teh lah, gula lah, cemilan buat tajil lah, padahal waktu makan kan malah berkurang jadi dua kali sehari. Kenapa coba?

Apalagi kalau deket lebaran gini, aduhilah itu mall udah kayak konvoi anak SMA baru lulusan. Rame bianget. Belum kalau ketemu ibu-ibu yang pejuang keranjang diskonan, dia yang nyerobot dia yang nyolot. Belom kalau belanjanya pas deket jam buka, duh itu bukannya bikin seneng malah bikin puasa batal. Bawaannya pengen berkata-kata kasar hahahahaha udahlah belanja online aja!

ASUS X540, Notebook Multimedia yang Pas untuk Para Pelajar!

Anak sekolah mana sekarang yang enggak punya notebook? Ujian aja sekarang mah pake laptop satu-satu. Bahkan sekarang PR udah enggak ada lagi tuh yang ditulis di buku gitu kayak jaman aku dulu. Semuanya udah dikerjain di notebook, kirim email. Jadi pelajar jaman sekarang udah wajib banget ya punya notebook sendiri.

Nah ini nih, ada notebook keluaran ASUS yang pas dan terjangkau banget buat pelajar. ASUS VivoBook X540 namanya. Kukenalin, ya!

Notebook ini dilengkapi dengan komponen prosesor yang hemat daya yakni AMD E1-7010 untuk menunjang produktivitas pelajar. Dilengkapi juga seperangkat speaker yang bagus untuk menghantarkan audio berkualitas agar pengalaman bermultimedia semakin mengesankan.

Unik Deh, Masa Donat dari Ubi Ungu!


Iya beneran, donat tapi adonannya dari ubi ungu. Another makanan canggih yang mengisi perutku selain lunpia cap go meh. Asli, aku langsung norak gitu. Nggak langsung dimakan, tapi difoto-foto dulu sampe lama banget karena ya gitu deh, emang kapan pungky gak norak? 😂

Rasanya sih sekilas mirip tapi kayak donat pada umumnya ya, cuma dia nggak terlalu manis dan itu aku suka banget! Manisnya malah kerasa manis ubi gitu, enak deh. Dan yang bikin beda itu teksturnya sih, dia nggak lembut kayak donat tepung. Agak kasar dan berongga banget adonannya, tapi malah itu yang bikin lezat. Duh susah jelasinnya pokoknya enak! Wajib cobain sendiri.

Donat ubi ungu ini membuktikan kepadaku kalo kamu nggak perlu lembut untuk disukai banyak orang, cukuplah berbeda dan jadi dirimu sendiri. Itu jauh lebih penting. Pungky, plis.

Zenfone Live, Karena Perempuan Berhak Merasa Cantik


Kalo kamu nggak bisa belajar menghargai orang lain, minimal jangan belajar menyakiti. Setuju gak? Eh hubungannya apa sama foto?
 
Jadi gini, banyak perempuan yang butuh hape dengan kamera bikin cantik kayak gini. Kadang bikin jauh banget dari aslinya, kulitnya jadi mulus mencling bagai sang surya menyinari dunia. Jadi lebih tirus, lebih putih, bibirnya lebih merona cipokable padahal aslinya gak gitu. Sebutlah Beautyplus, Beautify, atau fitur Beautylive kayak di hape ini, digandrungi sama banyak perempuan.

Kenapa? Karena kebanyakan kita lebih memilih menyakiti daripada diam. Emang kalo orang jerawatan harus dikomen ya, ih jerawatnya serem banget gradagan. Emang kalo cewek kulitnya gelap kenapa sih? harus ya dikomen "di tempat gelap jangan ketawa nanti giginya doang keliatan". Emang kalo cewek pipinya tembem kenapa, trus kita yang rugi? Emang kalo jidatnya lebar bikin hidup kita susah, jadi harus dinyinyirin? Kan enggak.

Menanti Zenfinity




Satu siang yang terik di Jakarta, sebuah pesan whatsapp mendarat ke hapeku.

"Jadi datang mba?"
"Jadi, om. Ini lagi di uber, bentar lagi sampe"
"Oke, hati-hati ya.."

Aku senyam senyum sendiri bacanya. Gimana enggak, pesan itu datang dari om Firman, head of public relation ASUS Indonesia. Waktu itu, aku lagi dalam perjalanan ke acara launching notebook ASUS yang harganya 95juta itu lho. Aku senyum karena ya ampun, om Firman kan pasti lagi sibuk banget ngurusin event, lagi ribet pakuwet di lokasi dan masih sempet-sempetnya nanya aku jadi datang atau enggak.

Buat aku ini penghargaan kecil yang mewah banget. Mereka memperlakukan blogger nggak sebatas relasi media atau yaa sekedar buzzer tukang promosi yang bisa dibayar lalu kelar. Kami sudah seperti teman, seperti sahabat, bahkan sekarang rasanya kayak keluarga. 

Ini Tentang Mangrove Tapak dan Semarang


Photo taken by Dimas Suyatno

"Beneran ini kita masih di Semarang? Ya ampun bagus banget tempatnya!"

Aku duduk setengah oleng di atas perahu, menyesap aroma asin khas pesisir dan bau amis air payau. Antara percaya dan enggak, hutan mangrove yanga aku masuki waktu itu, berada di tepi kota Semarang. Aku baru tau kalau Semarang punya hutan mangrove, lebih baru tau lagi ternyata tempatnya indah. Rimbun dan asri.

Iya memang sekuper itulah aku sebenernya, makanya iyain aja kalau lagi ngaku-ngaku gaul. Biar cepet.

"Di sini ada buaya pak?"

Tanyaku pada bapak yang menahkodai perahu kami. Ya kali kan ternyata selain menyimpan tempat indah begini, Semarang juga menyimpan Crocodylus Porosus. Kan jadi lawak kita susur mangrove bareng Yaya (istilah gemes untuk buaya). Si bapak cuma senyum, tanpa jawaban. Mungkin dalam hatinya dia bertanya-tanya, ini ngapain dedek-dedek cari buaya.

Paragraf di atas nggak penting emang, cuma pengen aja bisa menyebut diri sendiri dengan: dedek. HAHA Biarin aja biarin.

Nikmati Malam di Banjarmasin dengan Mengunjungi 6 Objek Wisata Ini

Sumber foto: arrisalah.net
Belum pernah ke Banjarmasin sih, tapi pengin banget lah! Secara Kalimantan itu salah satu destinasi impianku, walau pernah ke Pangkalan Bun, tapi rasanya belum puas kalau belum eksplorasi seluruh penjuru Borneo. Banyak pengin banget emang si pungky, tapi apa sih yang enggak mungkin? Bisa sampai ke Pangkalan Bun aja aku modalnya cuma mimpi, jadi boleh kan boleh dong kalau aku memimpikan seluruh Kalimantan juga?

Nah, di Banjarmasin, katanya nih, ada banyak keseruan yang bisa dinikmati saat malam hari. Karena apa? Karena main-main ke pasar terapung tentulah sudah mainstream, love nya nggak bakal greget di instagram. Bhahahahaha dasar traveler masa kini, yang dipikirin love doang 😂😂😂

Yuk, kita intip-intip, apa yang dinikmati saat malam hari di Banjarmasin!

Arwan, Icaruz dan Blekok, dalam Megah Meriah Semarang Night Carnival 2017



Manusia bersayap itu berjalan dengan anggun, gagah namun megah. Paduan warna putih dan emas yang membungkus tubuhnya, serta tongkat di tangannya, membuat dia terlihat memesona tersorot lampu karnaval.

Agustinus Arwan namanya, salah satu peserta defile burung blekok dalam Semarang Night Carnival 2017. Kostum seberat 8 kilogram nggak membuat dia kehilangan semangat untuk berjalan kaki sejauh 1,3 kilometer malam itu.

“Saya bangga. Saya nunggu kesempatan ini sejak tahun lalu dan baru kesampaian sekarang. Ini kostum saya buat sendiri, saya desain sendiri. Jadi saya bangga dan senang memakainya”

Arwan, penuh semangat, bercerita kepadaku.

Sehari di Aston Priority Simatupang, Bersamamu...



Jam 2 malam waktu itu, Jiwo terus-terusan nangis dan ngamuk. Posisi kami udah di kasur, udah siap tidur. Dia jerit, mukanya basah air mata, lari ke pintu kamar tapi karena aku kunci, dia mukul-mukul. Besoknya aku ada meeting pagi, harus bangun subuh dan jam 2 pagi masih harus nanganin anak ngamuk. Dia terus mengulang-ulang, "Jiwo mau beli es krim.. Mau liat ikan di seaworld.. Jiwo ndak mau bobo".

Di titik ini aku habis kesabaran, bukannya meluluh malah naik pitam. Aku ikut ngamuk, aku ikut nangis. Tangannya aku cengkeram kuat, matanya aku tatap tajem. Sambil berurai air mata, aku bilang dengan nada bentak, "Diem! Tidur sekarang, ibu besok harus kerja, kita harus tidur!!!".

Beneran diem. Dia naik kasur sambil susungukan tanpa suara. Trus di kasur meluk, mukanya merah, basah kuyup. Masih sambil susungukan, dia bilang, lirih, "Ibu kenapa kerja terus.. Jiwo mau main sama ibu..". Lalu tertidur dengan posisi tangan melingkar di dadaku, tempat dia bisa melintir-melintir nenen, kebiasaannya sebelum tidur. Tapi malam itu mungkin nggak berani jadi cuma peluk, naro tangannya di tempat biasanya tapi gak berani ngapa-ngapain. Itu tanda dia lagi ketakutan.

Jam 3 pagi. Aku nangis. Ya ampun, aku kerja buat siapa sih?

**

Kemana-mana Bawa Apa Aja?


Enam taun lalu, 2011, aku pernah lho bongkar-bongkar isi tas di blog. Tapi jangan diketawain ya, soalnya gaya bahasa dan eyd-nya, ngaco abis. Fotonya juga nggak enak banget warnanya, lagi tren tone kekuningan gitu waktu itu. Tapi aku biarin aja, nggak aku benerin sama sekali. Soalnya kalo dibaca ulang, aku jadi tau proses ngeblogku kayak apa.

Dan pas baca postingan itu lagi, aku jadi nyadar, isi tasku 6 tahun nggak berubah ngahahahaha Ini nih postingannya:

Tas Tis Tus Tes Tos Te Ron


Enam tahun kemudian ini, aku pengin bikin postingan yang sama, dengan kerangka tulisan yang mirip. Tapi alhamdulillah dengan judul yang lebih elegan karena apaan tau itu TAS TIS TUS TES TOS TE RON 😂😂😂

Gemesnya Zenfone 3 Max PINK


Enggak nahan pengin nulis yang satu ini karena asli, gemes banget. Zenfone 3 Max yang warna pink akhirnya masuk Indonesia dong! Aaaak. Rose Pink gitu warnanya, dilihat dari sisi manapun sangat sangat minta dijawil.

Pink-nya sama sekali enggak norak. Kalau di tempat terang jadi rada keemasan gitu. Trus bodi Zenfone 3 Max kan memang ada list-list silver yang mana berkilau kalau kena cahaya. Jadi, ibarat manusia, si Pink ini Pungky Prayitno: manis, centil, dan mewah dalam satu tampilan. APAAN?

Gila, Notebook Ini Harganya 95 Juta!



Apaan? Notebook harganya 95juta? Itu laptop apa gensi mantan, tinggi amat harganya. Psst, duduk dulu diem, ini nih aku ceritain ya!
 
Meskipun pasangan suami istri, aku dan mas suami nggak bisa sejalan untuk beberapa hal. Soal notebook, misalnya. Aku mah milih notebook yang penting stylish, kalau bapaknya Jiwo, selalu milih notebook yang gahar baik dari segi spek maupun penampilan. Karena notebook untuk dia bukan cuma urusan kerjaan kantor, tapi juga urusan separuh hidupnya: game! 

Separuh hidup yang sering bikin aku keluar tanduk, maksudnya 😈

Bu Hj. Bejo dan Sate Kesukaan Pak Jokowi



Ini bu H. Bejo, umurnya 80 tahun, cantik ya? Beliau ini pemilik salah satu warung sate yang tersohor di Kota Solo. Warung Sate Kambing Bu Hj. Bejo namanya. Berlokasi di Jalan Sungai Sebakung, No 10, Kedung Lembu, Pasar Kliwon Solo, warung ini bisa bikin kamu merem melek karena suer, panganannya enak-enak banget! Ada sate kambing, tongseng, gule, tengkleng dan, sate buntel.

Jiwa Muda Toyota New Agya


Sebagai mamah muda yang menolak tua (halah), pertama liat Toyota New Agya, aku langsung melirik lenjeh gitu. Stylish banget masa. Ibarat anak muda jaman sekarang, dia ini semacam dek Awkarin. Biarpun bandel, tapi secara tampilan enak dilihat dari segala sudut.

Kalau kamu ngajak kencan gebetan bawa mobil ini, aksi "Yah dompet aku ketinggalan, kamu bayarin dulu ya", padahal emang lagi gak punya duit, akan terdengar meyakinkan karena mobil yang kamu bawa memperlihatkan kalau kamu bukan anak muda kere hore banyak alesan. Sip ntap?

Eh mau kemana? Duduk dulu lah sini, kuceritain ya!

Baju Baru untuk Konten Baru


Apa yang selalu ada di tasku? Kamera dan hape! Aku oke pergi kemana-mana tanpa suami, tapi enggak tanpa kamera dan hape. Ebuset perbandingannya suami hahahaha. Iya beneran, dslr yang segede gengsi mantan itu, selalu ada di tasku. Mau cuma bawa tas kecil yang lenjeh bunga-bunga, tetep pokoknya dimuat-muatin, si dslr harus ikut.

Ngapain repot-repot? DEMI KONTEN!

Satu, konten itu bertebaran dimana-mana, dan aku anaknya suka sayang kalo jalan kemana atau main kemana gitu tapi enggak menghasilkan apa-apa. Tapi bukan berarti sibuk nyari konten dan nggak menikmati mainnya ya, minimal menghasilkan satu atau dua foto buat ngasih makan instagram lah. Minimal poin-poin menarik yang penting udah kecatet di hape.

The Drummer Mama



Ada kan ya hal-hal di dunia ini yang bukan cita-cita sih, tapi diam-diam ada sesuatu dalam diri kita yang pengin mewujudkan itu. Hal-hal sederhana yang kalau tercapai pasti rasanya hepi banget, kalaupun enggak, ya udah nggak apa-apa.

Dan buat aku, hal itu adalah: BISA MAIN DRUM!

Aku enggak pengin jadi drummer, apalagi punya band. Enggak pengin juga bisa konser solo macam Akira Jimbo atau Mike Portnoy itu, enggak. Aku cuma pengin bisa main drum. Ngedebukan tanpa ada nada meleset atau suara sumbang karena asal pukul. Cukup.

Kerja di Jakarta, Berdamai dengan Ibu Kota

Photo by Nurul Noe

Beberapa jam sebelum menulis ini, aku duduk di pinggiran stasiun Pondok Cina. Tukang ojek berkali-kali nawarin nganter pulang, aku geleng-geleng. Nanti bang, mau duduk dulu. Orang lalu lalang, ojek datang pergi, aku tetep cuma duduk. Selonjorin kaki, pasang headset, puter lagu Semesta-nya Maliq & D'Essentials, liat ke langit.

Aku senderin kepalaku ke pagar stasiun, keringetku netes satu satu, mukaku lepek lengket dan gerahnya luar biasa. Beberapa menit sebelum duduk ini, aku baru aja berdiri satu jam lebih di commuter line jurusan Jakarta Kota - Pondok Cina. Bukan sekedar berdiri, tapi ini berdiri yang gerakin kakipun nggak bisa. Bahkan mau gerakin tangan buat liat hape aja nggak muat. Saking sesaknya, saking penuhnya. Badanku sampai basah kuyup karena keringat padahal itu kereta full AC.

Travel Writing Ala Marischka Prudence: Menulislah dengan Rasa!


Belakangan ini aku lagi seneng nulis cerita perjalanan tapi selalu gitu-gitu aja. Iya kan, tulisan perjalananku tuh anyep banget kayak sempol gopean kurang mecin. Bacanya kayak nyelos aja gitu, enggak ada gregetnya banget. Terus emang dasar rejeki mahmud solehah, KEB dong seminggu lalu bikin acara Arisan Ilmu. Speakernya, beuh: Marischka Prudence!

KEB itu Kumpulan Emak Blogger, by the way. Komunitas blogger perempuan terbesar di Indonesia

Kebetulan aku lagi stay di Jakarta, jadi cus lah cuma sekali naik commuter line, dua kali naik ojek dan satu kali jajan gorengan pinggir jalan untuk bisa sampai ke lokasi arisan, Plaza FX.

Kemanapun Pergi, Langit Musik Menemani



Kalian tau lagu The Night-nya Avicii, nggak? Atau How Far I'll Go yang jadi soundtrack film Moanna? Aku lagi suka banget dua lagu itu. Penyemangat banget buat aku untuk gak berhenti mengejar mimpiku menjejak banyak-banyak tanah di Indonesia. 

The Night itu lagu tentang anak yang hidup bersama pesan ayahnya, sepenggal lirik yang paling nancep, begini: "He said one day you'll leave this world behind, so live a life you will remember". Hidup itu harus 'gila', harus bisa jadi kenangan baik paling enggak untuk diri kita sendiri. Pengin ngapain? Pengin bisa apa? Lakukanlah mumpung sempat!

Bulan Madu di ZEN Premium Merbabu


"Kamu bulan madu tho ceritanya?"

"Enggak, cuma numpang mesra-mesraan di Malang.."

Winda dan Silvi, dua blogger Malang yang hits banget itu lho, geleng-geleng heran. Mereka yang lagi sibuk dengan aktifitasnya masing-masing, terpaksa berhenti dulu demi nyantronin aku ke penginapan malam-malam. Karena ijig-ijig blogger Purwokerto yang banyak gaya ini kirim pesan digital: aku lagi di Malang.

Bhahahahahaha

Memang sengaja surprise sih, pun acara mesra-mesraan ke Malang ini sebenernya enggak begitu direncanakan. Awalnya kan aku dikasih liburan gratis ke Bali sama Zenrooms. He lah kok rasanya bosen ya sama Bali, terus aku nawar ke pihak Zenrooms buat belok aja ke Malang. Dikabulkan dan berangkatlah kami (aku dan suami) ke kota apel ini. Aku sih niatnya plesir keliling Malang, ya siapa sangka kanjeng suami membawa niat yang beda. Bikin adek buat Jiwo 😑😑😑

Enak Banget Lo, Fesbukan Doang Dapet Duit!


Waktu aku kerja jadi digital marketing officer, temen-temen tuh pada sering banget komentar "Enak ya kerjaan lu, fesbukan doang dapet duit!". Enggak cuma temen, komentar semacam ini bahkan datang dari keluarga. Ya karena tiap mereka ke rumah, pasti lagi lihat aku buka facebook atau sekrol-sekrol instagram. Koloran doang, kadang belom mandi, hape aja terus dikekepin. Malah kadang diceletukin, "Kamu nggak pengen kerja yang bener?". Lha emang ini kerja nggak bener? Muahahahaha

Iya, bekerja di dunia digital marketing emang masih sering dipandang sebelah hidung. Apalagi aku karyawan remote, kerjaku ya di rumah, di cafe, di kampus, kadang kerja sambil tiduran, sambil menyusui anak, ya dimana aja deh sepenginnya dan sebutuhnya aku kerja.

ZenFone 3 Max, dan Alasan-Alasan Kenapa Kamu Harus Memilikinya


Racun lagi yaaaa hahahahahaha. Asli deh engga ada berhentinya si Pungky ngeracun soal Zenfone 3 Max. Ya gimana dong, aku merasa semua orang harus kenal lebih dekat sama smartphone satu ini karena sumpaaah beneran Ga Ada Matinya!

Oke cus. Siapkan hatimu, ini dia 5 alasan kenapa kamu harus memilih Zenfone 3 Max sebagai smartphone kamu.

Review: Evian Mineral Water Spray, Semprot Lalu Enak


Sebenernya waktu beli, aku juga nggak tau dia ini fungsinya apa. Pokoknya lagi hits di instagram, di kalangan beauty blogger, ya masa aku nggak punya. Demi memuaskan hasrat nggak mau ketinggalan tren, buka Sociolla, dan masukkan satu ke keranjang belanja. Order. Bhahahahaha Aku memang segampangan itu :(

Jadi dia ini facial spray gitu, kandungannya mineral spring water yang diklaim dapat menghidrasi kulit. Hypo-allergenic dengan p.H 7,2 yang aku sama sekali nggak paham itu maksud dan gunanya apa haha. Ini postingan maunya apa sih ah.

Wuidih, ASUS Hadirkan Smartphone yang Ga Ada Matinya!


Sebagai orang yang doyan jalan, aku ini ketergantungan banget sama baterai smartphone. Powerbank ASUS Zenpower kesayangan itu wajib banget ada di tas. Pokoknya kalau plesir, bawa charger kudu dua biji. Satu buat hape, satu buat powerbank. Semuanya isi penuh pas tidur, biar besoknya siap bersenang-senang seharian.

Ya gimana, smartphone itu separuh hidup yakan. Bahkan dia lebih sering digenggam daripada tangan pasangan, ya nggak mblo? Eh jangan ding jangan separuh, seperempat hidup aja. Kalau mas suami baca paragraf ini bisa-bisa dia protes hahahahaha

Beli Lipstick Terus, Bibirnya Ada Berapa Sih?


Jadi kan Blanja.com lagi ada Promo Tahun Baru Imlek 2017 ya, nah itu tuh diskonnya racun banget. Sampe ada Serba 50ribu dimana gincu-gincu kece hanya dibandrol goband saja sodara-sodara. Sebagai mahmud dengan jiwa diskonan yang menggelora, aku langsung kalap borong gincu 5 biji buahahahahaha

Trus kegep sama mas suami dan dia pasang tampang senep HAHAHAHAHAHA Seperti biasa dengan pertanyaan tengilnya, "Beli lipstick terus, bibirnya ada berapa sih?".