Pungky Prayitno @ 2013. Diberdayakan oleh Blogger.

Gila, Pungky Kakinya Gede Banget!



Mau curhat boleh ya.

Jadi kan kaki aku memang gede buanget buat ukuran perempuan. Empat dua, kadang 43! Bhahahahaha. Malu? Dulu iya, sekarang enggak. Dulu tuh malu setengah mati, selalu aku rahasiakan dan aku jaga rapat-rapat. Belakangan aku sadar, ini kaki segede gini Gusti yang kasih. Buat apa malu? Malu sama pemberian Gusti? Ha?

Jadi korban bully udah nggak kehitung lagi seringnya. Dari disebut kaki godzila, kaki perahu, sepatu buat boncengan, sampai pertanyaan itu sendal ukuran paus beli dimana? Nyet, sejak kapan deh paus pakai sendal. Bully kalian ndak cerdas, belajar lagi sana :(

Punya Cerita Baik bersama JNE? Ayo tulis dan Menangkan Hadiahnya!




Siapa yang nggak kenal dengan JNE Express? Dua puluh enam tahun melayani, JNE Express, hari ini, tampil sebagai jasa pengiriman terbesar di Indonesia. Perjalanannya, tentu aja, memberi banyak cerita bagi banyak orang. Kado ulang tahun dari pacar yang LDR, daster buat ibuk di kampung, hadiah-hadiah menang lomba blog, sekotak kosmetik hasil belanja online, paket sedekah untuk anak-anak kurang beruntung di pulau terpencil, kiriman surprise dari teman jauh, atau antar barang dagangan yang jadi sumber penghasilan. JNE, menjadi bagian dalam hidup kita sehari-hari.

Termasuk aku. Kalau boleh jujur, JNE adalah salah satu teman seperjalanan blog Galaksi Pungky ini. JNE lah yang membuat paket-paket endorsan sampai ke aku dengan selamat, JNE yang mengantar hadiah-hadiah saat menang lomba blog, JNE yang membawa gincu-gincu untuk review, JNE yang membantuku mengirim kado-kado kalau lagi bikin giveaway. JNE dan blog aku, adalah teman baik.

Melunasi Tanjung Puting



Dua tahun lalu, jembatan kayu ini pernah aku tulis di blog. Waktu itu Tanjung Puting masih dalam bentuk mimpi, cita-cita yang aku uapkan bersama Adit. Kutulis bahwa suatu hari, aku akan berdiri di sana. Berjalan pelan-pelan memasuki tempat paling kuinginkan di Borneo: Camp Leakey. Dua hari lalu, apa yang kami uapkan dikabulkan Gusti. Aku duduk di sana, di jembatan kayu yang dua tahun lalu, masih berwujud impian. Setelah penantian 600 hari lebih, aku, akhirnya, melunasi Tanjung Puting.

Ya Ampun, Ternyata Belajar Bahasa Inggris Semudah Bergosip!



Ngegosipin Awkarin itu enak banget, ya nggak sih? Ngebahas sampe berbusa-busa lagu barunya dia yang lucu banget itu kan menyenangkan ya. Nggak ada pentingnya tapi nggak ada bosennya. Kayak benci tapi cinta, begitulah afeksi semua orang dengan teteh Kayeen. Ngomongnya benci tapi dikepoin terus.

Oh, ya, ada yang lebih enak lagi. Ngebahas perjalanan cintanya Stephen William dan Celine. Kasian ya Natasha Willona, pengin banget meluk kalo liat dia tuh. Hancurnya kayak apa coba ditinggal pas lagi sayang-sayangnya. Tapi ya Epen dan Celine nggak bisa disalahin juga sih, lah mereka saling cinta, kita bisa apa coba. Paling banter ngehestekin instagram pakai #StayStrongWillona.

Iya kayak yang aku bilang, nggak ada pentingnya tapi nggak ada bosennya. Gosip dan hidup kita, hubungannya memang sengehe itu.

Rumah yang Baik untuk Martin

 

Saat tulisan ini diketik, mesin pencariku baru aja tertutup dari berita tentang Tengku. Seekor Orangutan Sumatera yang sedang berjuang bertahan hidup, karena dalam tubuhnya bersarang 60 butir peluru senapan angin. Enam. Puluh. Butir. Peluru!

Salah satu matanya buta karena peluru-peluru itu, dan harus segera diangkat. Atas kesalahan yang sama sekali nggak dia perbuat, dia harus ditembaki dan kehilangan satu matanya. Sialnya lagi, Tengku bukan yang pertama, menurut Orangutan Information Centre (OIC) di Sumatera, dalam setahun ini, mereka telah menyelamatkan 24 Orangutan dari berbagai kasus serupa. 


Manusia emang brengsek banget, ya? Satu peluru masuk tubuh aja rasanya pasti luar biasa, ini enam puluh! Orangutan masuk ke perkebunan desa? pemukiman penduduk? meresahkan warga? RUMAHNYA KITA YANG BAKAR!!! Kita, manusia, yang rakus menghabisi rumah-rumah mereka. Kita, manusia, yang bikin mereka kehilangan semua. Sekarang mereka kelimpungan cari rumah baru, kita juga yang nembak.

Oh, nggak heran ya, kita kan memang lebih binatang dari binatang. 


**
Kasus Tengku mengantar ingatanku pada sebuah siang di Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas (TRMS), Banjarnegara. Tempat yang mempertemukanku dengan Martin, bayi orangutan Kalimantan yang manja dan tampak bahagia. Bocah kecil ini wangi minyak telon, badannya bersih, bulunya terawat dan terlihat sangat sehat.

Selama dua jam aku di sana, selama itu pula Martin erat dalam pelukanku. Tangannya mencengkeram tanganku sampai merah-merah. Kukunya memang panjang-panjang, karena oleh TRMS sengaja dibiarkan tumbuh alami. Kami main bareng, peluk-pelukan, uyel-uyelan, dan jalan-jalan keliling TRMS. 

Martin, adalah 1 dari 3 bayi orangutan di TRMS. Dua lainnya, Noval dan April, merupakan kakak-kakak kandung Martin. Mereka anak dari sepasang orangutan yang dirawat oleh TRMS hingga berhasil berkembang biak. Tiga bersaudara ini, beserta ayah ibunya, semuanya hidup dan sehat sehat sampai sekarang. Mereka berkumpul jadi keluarga yang utuh, hal yang belum tentu bisa mereka rasakan di rimba.

Taman Margasatwa Serunglingmas ini memang bukan sekedar kebun binatang. Di sini ada pusat konservasi sederhana, yang salah satu misinya adalah mengembangbiakan fauna-fauna hampir punah, seperti orangutan. Tempatnya bersih! Kandang-kandang tampak terawat dan hewannya gemuk-gemuk. Nggak terlihat satupun yang stress atau sedih. Pengelolannya, dipegang oleh UPT Serulingmas, di bawah naungan langsung pemerintah daerah Banjarnegara.

Ini kucing seneng banget golar goler, dia nggak sadar dia kucing serem xD

Adalah Pak Kris, pimpinan TRMS sekaligus ayah bagi hewan-hewan di sana. Pak Kris yang memastikan semua hewan selalu terawat, sehat, dan hidup layak. Beliau beserta staff, merawat fauna-fauna dengan penuh rasa kasih.

Di TRMS pawangnya banyak. Mereka yang membersihkan kandang dan memberi makan hewan setiap hari. Kalau siang mas-mas pawang ini duduk-duduk bercanda di base camp-nya, merekapun kelihatan bahagia dan menikmati pekerjaannya. 

Ada dokter hewan juga, yang waktu aku ajak ngobrol, rasanya kayak ngobrol sama pakdenya hewan-hewan. Kebetulan aku lagi gendong Martin waktu itu, trus beliau bilang "Sama siapa, nang? Seneng ya banyak yang ajak main". Martin dipanggil cah lanang, aku senyam senyum liatnya. Beneran kayak keluarga. 

Waktu kami keliling TRMS, kami sempat main ke kandang unta, dan salah satu unta langsung 'gelendotan' sama Pak Kris. Menyodorkan kepalanya minta dielus-elus, ya ampun manja banget sama ayah ya! :D


 "Ada rencana melepasliarkan mereka, pak?", Tanyaku pada Pak Kris.

"Mungkin ada, tapi sejauh ini belum. Gimanapun mereka ini punya insting liar yang harus pulang ke alam. Tapi mau gimana, mereka nggak aman di rumahnya sendiri. Nonton berita, hutan Kalimantan kebakaran, orangutan pada mati. Ada yang dibunuh juga, ditembak, ada yang mati kelaparan. Di sini mereka kami kasih rumah..", jawab beliau dengan mata nanar.

Seketika aku menatap Martin dalam pelukanku. Ah, iya, pak.. Membayangkan bocah kecil ini suatu hari nanti harus kembali ke rimba, ketakutan diantara api yang membakar rumahnya, menangis terkena tembakan senapan angin para pemburu, atau duduk kelaparan menunggu mati. Aku langsung disergap ketidakrelaan. Nggak rela dia harus merasakan itu semua. Nggak. Nggak boleh.

Mungkin ketidakrelaan ini juga yang terus bergemuruh di hati Pak Kris. Beliau tau anak-anaknya ini, pada saatnya, harus pulang ke rumahnya. Lepas liar di hutan hujan. Tapi, rumah yang mana? Pulang kemana? Rumah yang sudah berubah jadi kebun kelapa sawit? Rumah yang dikepung pemburu-pemburu bersenapan angin? Rumah yang bisa tiba-tiba dilahap api? Rumah yang nggak lagi menyediakan makanan untuk mereka?

Pak Kris tau, TRMS bukan tempat yang pas untuk Martin dan keluarganya. Di sini mereka tinggal dalam tempat-tempat yang hanya dibuat mirip dengan habitat asli, dikasih pohon pohon tempat mereka gelantungan. Tapi ya tetap saja kandang. TRMS belum mampu membuat hutan hujan buatan. Tapi di sini jugalah, mereka bisa makan sehat setiap hari, mereka dirawat, kesehatannya diperhatikan. Di sini Martin kecil tampak bahagia dan selalu punya pelukan kapanpun ia ketakutan. 

Di sini, Martin, Noval, April, dan semua hewan-hewan diberikan rumah. Rumah yang baik.


Aku, melayangkan salut setinggi-tingginya untuk pemerintah daerah Banjarnegara, saat di titik lain manusia membunuh dan menghabisi orangutan, di sini mereka membangun rumah untuk hewan-hewan. Aku, mengamini harapan Pak Kris, semoga TRMS bisa terus berkembang dan memperluas lahan. Supaya keluarga fauna di sini bisa punya rumah yang lebih menyenangkan. Aku, berdoa bersama Pak Kris, semoga rimba masih punya tempat untuk mereka. Supaya mereka masih bisa pulang ke rumah. Rumah yang baik.


Purwokerto, 1 Desember, bersama doa-doa untuk kepulihan Tengku, 2016

Terimakasih pak Kris dan staff UPT Serulingmas. Gusti memberkahi.

***


Taman Rekreasi Margasatwa Serunglingmas

Jalan Selamanik No. 35, Kutabanjarnegara, Kec. Banjarnegara, Banjarnegara, Jawa Tengah 53415, Indonesia
Jam buka: 8 pagi – 4 sore











Ezbuy, Belanja Barang dari Cina Tanpa Perlu ke Cina


Pernah kebayang gak sih bisa belanja barang-barang dari Cina tanpa perlu ke Cina? Atau borong produk dari USA tanpa perlu ke USA? 

Seperti yang aku janjikan di postingan sebelumnya, aku bakal cerita pengalaman belanja di Ezbuy. Seru bianget lho, asli seru. Belanja langsung dari negara asalnya, tapi enggak perlu pusing mikirin pajak lah, biaya kirim yang meroket, atau tetek bengek kesulitan lainnya. Modalnya cuma tiga: jempol, google translate dan saldo rekening.

Iyalah, kali situ mau belanja pake daon.

D'Qiano, Waterpark di Ketinggian 2000 mdpl



Masa kecil kurang bahagia, enggak bakal berlaku di sini. Mungkin terjadi adalah masa kecil kurang... lama. Saking asiknya, rasanya jiwa kanak-kanak dalam diri bergejolak minta diladeni. Sosorotan sampai bokong ledes, berdiri lama-lama di bawah pancuran air, atau menantang ember tumpah dengan kalimat "Kami tidak takut!", byuuuuur... Hahahahaha 

*siram mas Abi sang orator ember tumpah*
Apa rasanya main air di dataran tinggi yang suhunya seringkali minus? Gimana menggigilnya meluncur di water slide, di tempat yang kerap turun es saking dinginnya?

Basah Basah Seru Arung Sungai Serayu

 

"Balik badan, mbak! Tenang, tenang, biar saya yang angkat"

Mas mas operator meraih pelampungku, memutar paksa badanku, dan menyeret tubuhku naik ke perahu.

"Mati nih gue!"

Aku bergumam dalam hati. Melihat teman-teman lain sudah berhasil naik, sedangkan aku masih terombang-ambing di sungai, menuju jeram. Arus sungai siap menyeretku jauh. Kejadian super-cepat itu berlangsung setelah kepalaku tertabrak perahu, menenggelamkan wajahku ke air dan semuanya jadi serba mengerikan. 

Dengan sregep mas operator yang aku lupa namanya, menarik badanku agar naik ke perahu. Jangan tanya mukaku kayak apa, mbak Lidya sampai bilang, bibirku jadi biru saking pucetnya. Saking paniknya. Berhasil diangkat, aku duduk di tepi perahu sambil atur napas, planga plongo masih nggak percaya barusan ada apa. Setelahnya, aku raba-raba bagian dedek kecil, karena sadar pas diangkat tadi, celanaku melorot. Oh, aman. Celana masih nyantel dengan baik, cuma emang isinya agak kisut. Kedinginan.

Selamat Berlaga di INCS 2016, Toyota Team Indonesia!

"Pembalap kami muda-muda dan yang satu perempuan. Tapi secara mental dan skill, kami optimis akan menang!"

Begitu sekalimat yang dilontarkan oleh om Memet Djumhana, manajer Toyota Team Indonesia, saat aku temui disela acara Meet and Greet Toyota Team Indonesia semalam.

Wuih, optimisme yang enggak main-main ya. Tim asuhan om Memet ini, akan berlaga di putaran terakhir Seri ke-7 Kejurnas Slalom Indonesia Night City Slalom (INCS) 2016, yang kebetulan bakal digelar di kota Purwokerto, malam ini. Iya, malam ini.

Empat pembalap Toyota Team Indonesia yang akan turun adalah Anjasara Wahyu, Adrianza Yunial, Miko Mahaputra dan Alinka Hardianti. Psst, yang terakhir itu perempuan lho. Mentalnya luar biasa, dia siap bersaing dengan para pembalap laki-laki. Seluar biasa itu mental didikan om Mamet Djumhana, dibawah bendera Toyota Team Indonesia. Applause!

Harbolnas Nih, Belanja Produk dari Luar Negeri Ah!





Sebagai mahmud yang lenjehnya tiada tanding tiada banding, kadang suka sirik gitu ya liat temen-temen baru pulang dari luar negeri trus pada belanja kosmetik atau baju-baju masa kini. Apalagi yang dari Cina gitu, kalau pulang, pamer baju lucu-lucu banget. Khan sini ngiri, bang..

Apalagi besok itu 11.11, hari dimana diskon gede-gedean menyerupai mantan, berantakan dimana-mana dan manggil-manggil terus. Di Indonesia, terkenal dengan Hari Belanja Online Nasional. Di Cina, pesta juga cuy, biasa disebut THE BIGGEST SHOPPING FESTIVAL. Jadi buibu di sini pada kalap belanja, di sana jugaaaa. 11.11 itu hari dimana mamak mamak Cina lagi pada dasteran, nyepol rambut, selonjor, sekrol-sekrol onlen shop. Bhahahahaha itumah gue.

Sendhang Bidadari, Ruang Sunyi Tempat Mandi Para Peri



Ada kalanya dalam hidup, kita butuh waktu untuk sendiri. Duduk tanpa siapa-siapa. Menikmati gemericik alam dan melupakan segala hal pelik yang memberatkan kepala. Kita bercerita banyak hal pada langit, pada udara, pada sepoi, dan pada air yang yang mengalirkan bahagia. Kita melepas rutinitas.

Jika saat itu tiba, datanglah ke sini. Sebuah air terjun syahdu di Banyumas, bernama Curug Lawang, masyarakat menyebutnya Sendhang Bidadari. Kamu bisa duduk di salah satu batunya, menyadari ternyata sendirian terkadang menyenangkan. Bisa memikirkan banyak hal tanpa siapa-siapa, tanpa diganggu apa-apa. Hanya ada kamu dan nyanyian air terjun di hadapanmu. Ya, sesyahdu itu.

Jatuh Cinta di Homestay Pesona Jogja

 
Aku dan suami, bukan tipe pasangan yang suka mempertontonkan kemesraan di dunia maya. Tapi sekalinya kami pengin melakukan ini, kami difasilitasi penuh sama Pesona Jogja Homestay. Uuhhh...

Undangan itu datang tepat beberapa hari setelah aku mengajukan rayu maut ke mas bojo.

“Ngayas, kita udah lama ya nggak ngapa-ngapain”

“Ha?”

“Sadar gak sih kita ini lagi kerja terus. Pengin liburan yang cuma golar-goler, gitu. Bertiga. Uyel-uyelan di kasur macam keluarga kecil utuh bahagia kebanyakan anggaran”

“….”

“Kita staycation, yuk! Sekalian foto keluarga ala-ala selebgram. Kita udah semiliar ribu juta tahun lho enggak foto bertiga. Lagian kan bulan ini ulang tahun kamu sama Jiwo. Ayolah!”

Punya Asma dan Ingin Hiking? Bukan Masalah!


Sejak aku rajin upload foto tempat-tempat asyik di Banyumas, banyak banget temen dari luar kota yang beneran dateng trus minta diantar. Ya jaman sekarang gitukan, traveling dan foto sama alam ala-ala petualang lagi tren banget. Mereka datang dengan ekspektasi akan foto kece sama pemandangan kece. Ditambah setelan traveler masa kini, lengkaplah sudah makanan untuk akun instagram masing-masing. Muahahaha

Cantik dalam Versimu


Dulu banget, aku pernah membenci pasukan cewek menye-menye. Mereka yang hidupnya cuma salon, belanja, poles gincu, ngecat rambut, dan lenggak lenggok di kampus. Setiap bulan mereka ganti tas, kadang ganti sepatu, gak jarang ganti warna rambut. Kulitnya mencling khas suntik putih di klinik kecantikan, jangankan lalat, godzila juga mungkin kepeleset kalau kena pipinya. Saking mulusnya.

Aku benci banget karena menurutku mereka lebay dan gak ada otaknya. Rutin suntik putih buat apa coba? Gak penting. Ke kampus pakai wedges sepuluh centi itukan minta ditabok banget. Ngana ke kampus mau kuliah apa mau show, mbak? Gincunya mentereng jembreng macam Jupe mau konser akbar. Dp bbm-nya ganti foto dari taksi ke taksi, dari mall ke mall, salon ke salon, pantang deh kena matahari.

Pengin Punya Foto Narsis yang Kece Saat Traveling? Begini Tipsnya..


Jaman sekarang, apa tujuan dari sebuah perjalanan? Kepulangan? Kebahagiaan? Atau makna dari perjalanan itu sendiri? Halah. Jaman begini mah jalan-jalan ya buat foto atuh neng. Buat upload di sosmed dan naikin eksistensi. Humblebrag, gitu. Muahahahaha betul apa betul? :P

Tren narsis saat traveling lagi booming banget, ya. Pengikutnya, sebagian memang pecinta jalan-jalan, sebagian lagi, ya itu tadi: pokoknya foto - upload sosmed - banjir love - kelar. Aku? Berada di zona tengah. Cinta jalan-jalan, tapi harus sambil kasih makan eksistensi. Biar cepet gemuk, cepet jadi selebblog. Eh? xD  

Nah, sekarang aku mau kasih tips dan trik, membuat foto narsis saat traveling. Barangkali bermanfaat buat kamu kamu yang selama ini foto jalan-jalannya isinya muka doang karena kebanyakan selfie. Haha

Untuk Suara-Suara yang Sedang Menangis dalam Kebisuan


http://phinemo.com/mau-jalan-jalan-ke-tanjung-puting-gratis-ikut-lomba-blog-saveorangutan-yuk/


Satu siang, Sujiwo, anakku, melempar tanya.

“Ibu, kalau kita ke kebun binatang, kita bisa digigit buaya?”

“Tidak, sayang. Kan buaya di sana dikurung”

“Di kebun binatang ada dinosaurus?” tanyanya lagi.

“Tidak ada, kan dinosaurus sudah punah. Sudah tidak ada lagi di dunia”

“Kalau dinosaurus masih ada, dia dikurung di kebun binatang juga ya?”

Aku diam. Betul-betul diam karena nggak tau harus jawab apa. Dalam hati, rasanya pengin menyahut cepat “Iya, pasti! Manusia kan memang hobinya mengurung hewan-hewan!”. Tapi nggak mungkin, Jiwo masih terlalu kecil untuk paham soal itu. Aku alihkan perhatiannya, sambil berdoa semoga dia tidak perlu ingat lagi dengan pertanyannya yang satu itu.

Dalam diam, aku mengingat Dennis.

Kehebohan ASUS Incredible Race Indonesia 2016


Hari kedua rangkaian ASUS Zenvolution 2016 adalah Incredible Race. Ini gimana sih udah  kedua aja, hari pertama aja belom ditulis. Bhahahaha yaudah sih, namanya juga pungky.

Bertempat di kawasan ITDC Nusa Dua, Bali. Kami, para awak media, distributor dan dealer, diajak untuk bermain games sambil membuktikan kemampuan yahud smartphone ASUS Zenfone 3 yang baru di-launching. Iya, nge-race gitu, kayak acara Amazing Race di tv itu lho.

((( nge-race )))

Review: Wardah C-defense DD Cream, Ringan dan Nyaman!


Aku berdoa banget sih, semoga dalam urusan perkrim-kriman, Wardah cukuplah sampai DD cream aja. Enggak perlu plis sampe E segala, gak enak dibaca soalnya. EE cream? :|

Iya sist, dunia krim kriman sekarang sudah sampai EE cream. Even Effect. Padahal BB cream aja belom tamat ye, tuh masih utuh dua tube. Enggak cuma brand luar, brand lokal pun ikut 'kejar-kejaran' sama perabjadan dunia krim ini. Yang sampai sekarang aku heran banget kenapa gak pernah ada AA cream. Kenapa sih? Salah apa si A sama krim? Ha?

Wardah, gak mau kalah. Brand lokal satu ini akhirnya sampai di DD cream. Apa itu DD cream? Hasil kawin foundation dan sunscreen gitu, deh. Agak panjang sih penjelasannya, tapi intinya gitu. Dan dia ini punya tekstur yang lebih ringan dibanding para kakaknya, BB cream dan CC cream. Lalu adakah hubungannya DD cream dengan DD gemes? Entah.

D'JAKARTA By Anniesa Hasibuan


Bagaimana jika kota Jakarta, dengan segala keunikannya, ditransformasi menjadi konsep fashion nan mewah dan indah? Dan bagaimana lagi, jika, fashion tersebut ditampilkan dalam peragaaan bergengsi kelas dunia? Pasti gregetz sekali, ya!

Abon Salakopi Kenapa Sih Lu Enak Banget?



Aku punya temen, namanya om Hadi Samsul, blogger juga. Dia itu orang yang sangat sangat menyebalkan.

Pertama, karena dia tergabung dalam geng Maktir yang mana kebahagiaan hidup mereka adalah dengan membully aku. Kalo kata mbak Sha, mereka ini kelompencapir. Kelompok pencela dan pencibir. Kelas kakap.

Kedua, karena dia jualan abon yang najong banget enaknya dan anak aku doyan. Kebayang gak sih? Kita langganan abon sama orang yang saban papasan di sosmed, kelakuannya cuma dua: mencela atau mencibir. Kan kamvret. Tapi gimana dong, abonnya emang enak banget, enak banget banget enak.

Sukses Menghilangkan Stretch Mark dan Selulit Setelah Melahirkan. Yeah!




Setiap aku main ke pantai dan pakai hotpants atau bikini, pasti ada aja orang yang enggak percaya kalau aku udah punya anak. Pertanyaan paling sering mereka, kok bisa udah beranak tapi enggak punya stretch mark dan selulit sama sekali? Karena maap-maap bukannya sombong nih ya, perut dan pahaku memang mulus. Maap-maap lagi bukannya tengil, di tubuhku sedikitpun gak ada jejak pernah hamil bayi 4,5 kilogram. Maap maap lagi bukannya pamer, tapi postingan ini akan dihiasi dengan foto perut mencling lengkap dengan udel najongnya. Jadi bersiaplah. HAHA

Blog Husband di Balik Galaksi Pungky




Pernah dengan istilah Instagram Husband? Atau Instagram Boyfriend? Jadi sesungguhnya, dibalik foto cetar dan kece cewek-cewek di instagram, ada cowok atau suami yang lagi jungkir balik jadi fotografer. Mereka yang rela panas-panasan, nungging di tempat umum, blesekan ke semak-semak, diliatin orang, cuma untuk menangkap gambar terbaik kekasihnya. Demi apa? Demi foto instagram nan hits dan kekinian.

Blog juga gitu. Dibalik tampilan uwuwuw seorang perempuan di blognya, biasanya ada cowok atau suami yang hidupnya gak tenang. Minimal saban hari dipalak motretin, atau sial-sial, baru juga bangun tidur udah ditanya "Alisku udah sama belom? Mau foto endorsan nih". Bhahahaha aing pisan.

Pergilah Bu, Kami Baik-Baik Saja..

 
Pernah satu kali, di tengah-tengah liburanku ke Bali bersama sebuah brand otomotif, seorang teman bikin hestek super-ngeselin di path: #JiwoTerlantar. Aku marah lah, jelas. Ngana pikir, sini jalan-jalan trus berarti nelantarin anak, gitu? Hari itu juga aku damprat dengan sangat sopan di path. Set public. Lho iya, dia nyinyir di path, aing bales di path juga. Bhahahaha

Mau Bleaching Rambut? Pertimbangkan Dulu 6 Hal Ini

Waktu aku upload rambut biruku ke sosmed, banyak banget yang komen “Waa, mau juga digituin”. Percayalah, bleaching rambut adalah keputusan yang paling kusesali dalam hidup. Nyesel banget. Tapi yaudahlah ya, buat pengalaman. Buat pelajaran juga untuk yang lain, sebelum bleaching rambut, pikirkan baik-baik dan pertimbangkan hal-hal berikut:

Review: Film 3 Srikandi, Inspirasi yang Manusiawi


Saat duduk dan berhadapan dengan layar bioskop, pikiranku udah menebak-nebak tentang jalan cerita dan gimana-gimana film 3 Srikandi. Ya standar sport movie, sepanjang cerita akan penuh dengan inspirasi tentang perjuangan yang penuh konflik, lalu ditutup kemenangan besar. Nyatanya, aku salah. Salah banget. Karena film ini sanggup membuatku ngakak jaya dan merinding terharu dalam satu waktu. Surprisingly, komedi itu hadir dari seorang Chelsea Islan yang mana biasanya imut-imut dan lemah gemulai. A big waw!

Liburan Eksotis Bersama Vitalis



Aku, seorang pecinta pantai. Berjemur dan mandi air laut, buatku adalah hidup paling hidup. Dan lewat menulis, aku mengantar kecintaanku ini menuju pelabuhannya. Menulis blog, pernah membawaku keliling Lombok, berdiri di surganya Phuket, berkunjung ke pantai tak berpenghuni di Nusakambangan, eksplorasi Bali, hingga titik paling indah di Selayar. Dan dua hari lalu, lagi-lagi karena blog, aku sampai ke pulau terluar di Kepulauan Seribu: Pulau Pantara.

Keprokin napah!

Review: Armando Caruso (Blending Brush & Angled Shading Brush)


Sebenernya aku ini anak jari banget sih. Jadi selama ini make up tuh ya ngandelin jari aja, termasuk bebikinan eye makeup buat foto-foto instagram. Pertama, karena jari itu lebih enak diaturnya. Kedua, harga makeup brush yang bagus lebih muahal dari gincu sebiji. Ya jelaslah aku mah mending beli gincu :))

Tapi ada satu yang wajib aku punya meskipun harganya selangit: blending brush. Karena yakali ngeblend pakai jari mah, pegel dan malah jadi blentang blentong gak karuan. Pas banget Sociolla freebies bulan kemaren dapetnya blending brush, dan brandnya termasuk baru buat aku. Pertama kalinya nyobain: Armando Caruso.

Menjaga Cahaya Langit Alpheratz


Ada kalanya hidup terasa menjebak. Kita dihadapkan pada kenyataan yang tak pernah kita pilih. Mimpi-mimpi yang harus berhenti jauh sebelum titik capainya. Dijatuhkan saat baru belajar terbang. Bahkan hati yang terpaksa patah tanpa pernah tau di mana mendapatkan perekatnya kembali.

Ada saatnya hidup terlalu membahagiakan. Kita dicemplungkan dalam jurang rezeki yang seolah-olah tak punya tepi. Hal-hal terbaik yang datang serba tau-tau. Harapan-harapan yang dikabulkan serba tepat. Kesempatan bagus yang tinggal hap. Semua berjalan sesuai doanya, sesuai apa yang kita rapalkan dalam katupan tangan semalaman meminta.

Di saat-saat seperti itu, biasanya aku memandang ke langit. Tempat sangat luas itu, adalah tempat aku pulang sejauh-jauhnya aku 'pergi'.

Sore yang Bahagia di Quattro Cafe Purwokerto


Punya kesempatan dolan bareng mbak Olipe, langsunglah aku nodong buat ngafe bareng. Siapa coba yang enggak kenal dia? Blogger paling hits se-Purwokerto raya. Saban googling tentang cafe di Purwokerto, pasti tulisan dia yang bertengger di halaman pertama google. Iya, sehits itu.

Sore itu, aku gak mau buang kesempatan emas. Sepulang kami dari Purbalingga, aku minta diajak buka puasa di cafe yang sepi tapi asik. Ya bulan puasa gitu, asal melipir ke restoran sama aja ngerapel sahur namanya. Pasti penuh bejubel dan dapet makanannya nanti kalo udah pingsan. Mbak Olipe langsung setuju, dia tanpa babibu tancap gas ke cafe yang sesuai permintaanku. Cenderung sepi tapi asik. Yiha!

Mengarungi Selat Madura Bersama Kapal Artama

Photo by Hafidz Novalsyah

Halo! Selamat pagi dari Surabaya. Hari ini, aku akan mengajak kalian naik Kapal Artama. Salah satu wisata bahari persembahan PT Pelindo III, yang siap membawa seluruh penumpangnya mengarungi perairan Tanjung Perak, menjelajah Selat Madura, dan mencicip indahnya Suramadu dalam pesona yang lain dari biasanya. Terdengar asyik? Nanti dulu. 

Lipstick untuk Lebaran


Salah satu masalah pelik perempuan saat lebaran adalah memilih gincu yang tepat. Ya gimana dong, dandanan harus cantik, tapi seharian disodorin opor ayam sama balado ati. Belom lagi es buah dan kawan-kawannya. Apa enggak kelar itu lipstick dalam sekali acara makan?

Nah, ini nih, 3 lipstick yang aku rekomendasikan untuk menemani Idul Fitri kalian tahun ini:

Service Kulkas Modal Jempol Doang

Waktu masih kuliah dulu, aku ini hobi banget nyongkel-nyongkelin kulkas kosan pakai pisau. Demi sebongkah es batu biar bisa bikin es teh rame-rame sama anak kosan. Hahahaha Padahal di kulkasnya ada tempelan segede gaban dari pabriknya, DILARANG MENUSUK KULKAS DENGAN BENDA TAJAM. Tapi namanya juga anak kos yah, beli es batu kudu keluar duit 500 perak, ya mending aja kita mah nyongkelin freezer kulkas bapak kos xD

Dan jiwa anak kos gak modal ini berbuntut apes, suatu hari kami kena batunya. Lagi menambang es batu seperti biasa, tiba-tiba terdengar suara 'pessss'. Kami pura-pura gak denger, ah paling tikus kosan nyari makan, atau suara mesin kulkas lagi iseng. Tapi gak lama ada bau aneh, yang akhirnya diketahui kalau kulkas kosan kami bocor gede dan gas freonnya kemana-mana. hahahahahaha makan tuh es batu gratisan!

Gapura Surya Nusantara, Terminal Megah di Tepi Surabaya


Kumuh. Begitulah satu-satunya kata yang aku punya tentang pelabuhan. Aku, sangat sangat anti naik kapal laut. Selain mabok laut level parah, aku juga benci banget sama kondisi pelabuhan di Indonesia. Deuh, pernah naik kapal dari Merak ke Bakauhuni, itu betul-betul pengalaman traumatis. Bau, pengap, panas, kotor, dan bikin ogah datang lagi.

Tapi, semua berubah saat aku mengunjungi Gapura Surya Nusantara. Terminal penumpang di pelabuhan Tanjung Perak. Hal pertama yang menyambutku adalah gedung megah dengan suasana nyaman dan bikin betah. Jauh, jauuuuh banget dengan wajah pelabuhan Indonesia selama ini. Untuk pertama kalinya, pelabuhan menjadi tempat yang menyenangkan untukku. Rasanya tuh, kayak masuk hotel berbintang, beuh.

Percantik Foto dengan Permainan Foreground


Jadi, mbak Nurul Noe, si travel blogger ngehe itu, beberapa waktu lalu nanya sama aku soal tren foto yang menurutnya gak enak dilihat. Katanya, kenapa sekarang lagi tren banget ya, beauty blogger bikin foto produk tapi objeknya dihalang-halangi dengan benda lain. Benda lainnya itu dibikin blur. 
 
Awalnya aku bingung foto kayak apa yang dimaksud. Trus dia kasih contohnya, dan ah, itu toh. Itu namanya bermain-main dengan foreground, mbakku.. Dan memang lagi heits abes.

Sekarang, kita bahas (agak) panjang lebar ya soal tren permainan foreground ini. Karena yaa, aku pun sedang demam sama yang satu ini. Saban bikin foto, sekarang digitu-gituin. Biar kekinian, sist..

(( digitu-gituin ))) 

Tips Foto Flatlay Keluar-Keluar Berantakan


Tau dong kalau sekarang lagi musim foto flatlay? Tenang, aku sudah pernah nulis tentang Tutorial Membuat Foto Flatlay, jadi yang masih buta banget bisa belajar awalannya dulu. Nah, salah satu gaya flatlay yang sangat kekinian, selain hand in frame, adalah keluar-keluar berantakan. Sumpah ya aku gak tau istilah aslinya tuh apaaaa. Pokoknya, itu tuh, flatlay yang kesannya banyak benda berserakan keluar dari tas atau pouch. Apa sih namanya sih?

Riuh Ramah Kampung Lawas Maspati


Ibu berdaster biru itu mendekatkan tubuhnya ke tubuhku, matanya basah, tanda sebentar lagi akan ada yang tumpah.

"Usia saya sudah 50 tahun, dik. Tapi belum menikah.."

Aku memilih diam, membalas ceritanya dengan tersenyum.

"Tapi saya kelihatan sehat kan?"

Aku mengangguk cepat. Berusaha segera kabur dari situasi yang bikin canggung ini. Rombongan masih jauh, aku yang jalan duluan ternyata harus nyangkut di depan rumah ibu berdaster biru. Yang gak menyebutkan nama, tapi tiba-tiba curhat sambil menangis.

"Alhamdulillah.. Hidup di sini bikin sehat, dik" Balasnya lagi. Kali ini dengan mata yang setengah mengering, tapi tetap sesungukan.

"Biasanya sehat karena bahagia, bu.. Tinggal di sini bahagia ya, bu?"

Balasku berusaha akrab. Tak ada jawaban, cuma ada cubitan kecil di tangan kiriku bersambut anggukan penuh tawa. Lah? xD

Review: Cetaphil Moisturizing Cream, Bikin Lembab dan Lembut!


Punya hobi panas-panasan, bukan berarti kulitku bisa gitu aja bersahabat sama matahari. Kulit terbakar itu langganan banget aku alami paling enggak sebulan sekali, ya pokoknya setiap balik dari maen panas-panasan, pasti langsung bermasalah. Ya burasan lah, ngelopek lah, iritasi, kemerahan, bahkan sampai perih berhari-hari. Jadi aku dan matahari itu semacam lagunya Naif, benci untuk mencinta.

Kalau lagi begini, mukaku cuma bisa akur sama sabun bayi. Sisanya sekip, bolos skincare sampai sembuh. Jadi ya, kulit yang kering ngelopek-ngelopek itu cuma ditempelin timun sama lidah buaya tiap hari, karena belum nemu pelembab yang cocok. Semua udah dicoba, dan semuanya perih. Kalau gak cocok, yang ada malah makin parah dan makin perih. Tau rasanya liat Fedi Nuril tiba-tiba nikah, gak? Nah begitu tuh pedihnya.

Tapi itu sebelum dua minggu yang lalu. Seperti jodoh, pelembab yang pas itu datang tepat pada waktunya. Kenalin, ini Cetaphil Moisturizing Cream, yang seketika jadi jawaban masalah kulit terbakarku. Ohyes.

Lunpia Delight, Sebuah Alasan Aku Berkunjung ke Semarang



"Abis makan Lunpia Delight, enaaaak banget!"

Kalimat itu rutin menghiasi hari-hariku belakangan ini. Dari seorang teman yang tinggal di Semarang, yang dengan isengnya, rajin membanjiri ponselku dengan foto lunpia kesukaannya. Lunpia Delight namanya. Aku, hanya bisa menelan liur sendiri. Lokasi kami terpisah jarak satu kali naik kereta api.

Review: Cetaphil Gentle Skin Cleanser, Bersihhh!



Selama ini, prinsipku kalau beli pembersih muka adalah ambil yang paling murah di etalase minimarket. Lha ngapain dipikirin amat? Buatku, dulu, pembersih muka itu yang penting berbusa banyak dan bikin keset. Udah. Soal membersihkan make up, itu urusan remover. Soal mengangkat sel kulit mati, urusan scrub. Soal melembabkan, bagiannya moisturizer. Soal move on dari masa lalu, itu urusan hati yang gak ada habisnya. Eh gimana?

Itu dulu.

Sampai sebulan lalu, aku kenalan sama Cetaphil Gentle Skin Cleanser. Ini brand baru untuk kulitku, dan aku langsung sangat-sangat-sangat-sangat-jatuh-cinta. Sukses mengubah prinsipku seratus tujuh puluh sembilan derajat tentang pembersih muka.

Selamat Ya, Kalian Dapat Voucher Menginap Gratis di Amaris Hotel Pancoran!


Woh, gak nyangka juga, ternyata banyak yang pengin yah nginep gratis di Amaris Hotel Pancoran. Tercatat 79 komentar di postingan mini giveaway aku, dari yang serius, serius bener, sampe serius kengaco-ngacoan.

Seperti biasa, setiap giveaway yang aku helat, pemenang pasti ditentukan oleh Silviana. Blogger asal Malang yang sekarang lagi mengadu nasib di Batam. Dia tuh udah kayak partner istimewa blog aku, saban aku gelar hajatan digital, pasti dengan sukarela bantuin. Dan bantunya tuh beneran ikhlas, enggak ada tengadah tangan apalagi kedip-kedip minta honor. Anaknya memang tulus banget sih, baik dan pengertian. Pengertian kalau aku gak mungkin punya dana buat kasih honor. Hahahahaha

Review: Wardah White Secret Series, Beneran Bikin Cerah!


Perempuan mana yang bisa baik-baik aja saat kulitnya kusam kekeset-kesetan? Setiap abis mandi matahari, kulitku gosongnya selalu berbonus kusam dan dekil. Jadi gak cuma gelap, tapi juga banyak noda hitam, buras, dan penuh dengan aura cakep-sih-tapi-lebih-cakep lagi-kalau-ditutup-karung.

Makanya, waktu ada temenku dengan tengilnya nunjukin kulitnya yang cerah dan mencling, aku langsung geragas. Dia bilang rahasianya adalah Wardah White Secret Series. Oh yes, saat itu juga aku meliuk-liuk di depan suami lalu nelfon taksi dan ngacir ke satu dari dua mall di Purwokerto. Beli semuanya.

Sekarang, aku sudah 6 bulan lebih pakai produk ini. Hasilnya kelihatan dan alhamdulillah sama sekali gak menimbulkan efek samping di kulitku. Tapi, kayaknya kulitku mulai jenuh, jadi belakangan ini udah gak ngefek apa-apa. Makanya sebelum aku ganti skincare dalam waktu dekat, sebelum ada sesi meliuk-liuk penuh rayu lagi di depan suami, aku memutuskan menulis review ini. Siapa tau bermanfaat untuk kalian yang pengin kulitnya lebih cerah dengan budget bersahabat.

Aku bahas satu-satu, ya.

Wisata Keluarga di Sentul


Sebagai orang yang lahir dan besar di Depok, aku selalu merasa punya hubungan khusus sama Kota Bogor. Sekolahku, waktu SMA, berada di perbatasan Depok dan Kota Bogor. Kalau bolos, mainnya ya ke Bogor, jadi Agapar dalam sekali naik angkot. Anak gaul Parung.

Hubungan khusus ini juga didukung dengan beberapa mantan yang tinggal di sana, cinta monyet yang semuanya berakhir tanpa bekas. Salah satunya, putus karena jarak. Kami gak kuat LDR-an Depok Bogor. Jarak antar rumah kami, setara dengan tiga kali naik angkot, empat ribu lima ratus. Sedangkan sangu harian cuma sepuluh ribu. Berat juga kalo tiap istirahat sekolah cuma jajan cilok pedes demi pacar :(

Blog Pribadi Menghasilkan Uang, Gimana Caranya?



Aku, selalu bilang ke semua orang, bahwa blog adalah tempatku bernapas dari rutinitas. Blog adalah tempatku bersenang-senang, adalah taman bermain, studio berkarya, rumah dunia maya dimana aku bisa pulang kapan saja. Sejak 2010, aku bersama blog ini berjalan dan melewati banyak hal. Sangat banyak hal. Tapi satu hal yang selalu aku pegang, haram bagiku menjadikan uang sebagai tujuan ngeblog.

Iya, kalian gak salah baca. Aku mengharamkan diri menjadikan uang sebagai tujuan, gak boleh, gak pernah boleh. Udah macam abah-abah MUI aja kan hidup eyke. Beuh.

Menginap di Amaris Hotel Pancoran, Siapa Suruh Datang Jakarta!



Setiap ke Jakarta dan menginap di hotel, aku jadi punya kesukaan baru. Buka jendela malam-malam dan menonton pertunjukan bernama ibukota. Diam di sana, berlama-lama, dan menyaksikan banyak drama. Yang pada akhirnya mengantarku pada syukur, bahwa hingga hari ini, aku masih hidup di desa.
Tuhan maha baik.