Pungky Prayitno @ 2013. Diberdayakan oleh Blogger.

Basah Basah Seru Arung Sungai Serayu

 

"Balik badan, mbak! Tenang, tenang, biar saya yang angkat"

Mas mas operator meraih pelampungku, memutar paksa badanku, dan menyeret tubuhku naik ke perahu.

"Mati nih gue!"

Aku bergumam dalam hati. Melihat teman-teman lain sudah berhasil naik, sedangkan aku masih terombang-ambing di sungai, menuju jeram. Arus sungai siap menyeretku jauh. Kejadian super-cepat itu berlangsung setelah kepalaku tertabrak perahu, menenggelamkan wajahku ke air dan semuanya jadi serba mengerikan. 

Dengan sregep mas operator yang aku lupa namanya, menarik badanku agar naik ke perahu. Jangan tanya mukaku kayak apa, mbak Lidya sampai bilang, bibirku jadi biru saking pucetnya. Saking paniknya. Berhasil diangkat, aku duduk di tepi perahu sambil atur napas, planga plongo masih nggak percaya barusan ada apa. Setelahnya, aku raba-raba bagian dedek kecil, karena sadar pas diangkat tadi, celanaku melorot. Oh, aman. Celana masih nyantel dengan baik, cuma emang isinya agak kisut. Kedinginan.



Kejadian seru-seru ngeri itu adalah bagian paling nggak terlupakan dari rafting-ku di Sungai Serayu, salah satu petualangan dari rangkaian Blogger Trip bersama Dinas Pariwisata Banjarnegara. Selama ini, Serayu yang kutau adalah Serayu yang sunyi, yang syahdu, yang diam. Makanya waktu rafting, aku rada jumawa, merasa akrab dengan sungai paling mahsyur di Banyumas ini. Meneketehe, ternyata kalau turun langsung, Serayu cukup deras dan ganas.

Banyuwong Adventure namanya, operator yang membawa kami rafting di Sungai Serayu hari itu. Petualangan kami mulai pukul 09.00 pagi bersama hujan deras dan dedek kecil yang kian kisut. Kami dipasangkan life jacket, helm, dan dibekali satu buah dayung untuk masing-masing orang. Sebelum turun, rombongan kami dibagi menjadi 4 tim dengan masing-masing tim berisi 5 orang. Gila juga kalau dipikir-pikir, pengalaman pertama rafting, dibarengi hujan lebat dan tentu saja arus sungai yang lagi deras-derasnya.


Sebelum turun ke sungai, kami diberikan briefing soal cara mendayung, pertolongan, hingga manajemen resiko untuk hal-hal yang nggak diinginkan. Termasuk soal gimana kalau kami nyemplung dan terseret arus, menangkap tali penolong, dan pemberitahuan ujung dayung yang keras jadi plis jangan dipakai buat nabok temen se-perahu. Kecuali teman seperahu adalah mantannya pacar yang suka ganggu-ganggu hubungan orang.

**


Bersama hujan yang nggak juga mereda, satu persatu dari kami turun ke sungai dan masuk ke perahu karet. Nama perahu ginian apa sih? 

"Duduknya di pinggir, ya. Kaki dimampatkan ke dalam, dayung sesuai komando dari saya", titah mas operator perahu yang masih aku lupa namanya.

Belum lama mengapung di air, kami sudah diminta untuk boom. Istilah untuk masuk ke bagian tengah dengan posisi jongkok, karena perahu akan menghajar jeram. Byur!!! Perahu kami lompat bersama jeram yang cukup dalam. Kuyup air hujan sekarang campur dengan kuyup air sungai.

"Barusan itu jeram welcome. Ucapan selamat datang dari Serayu.." Kata mas operator yang beneran deh aku lupa banget namanya.

Waduh? Itu baru sambutan? Aku nyengir separo excited separo ngeri.

Semakin jauh, kami dipertemukan dengan jeram-jeram lain yang nggak kalah tinggi. Perahu yang kami naiki kadang lompat, kadang terbang. Kadang airnya cuma mampir dikit-dikit, kadang nyiram dari ujung kepala sampai ujung panu. Serunya poool! Asyik beneran asyik. 


Semakin jauh, perahu kami beberapa kali disambut ranting pohon, mblesek ke bambu-bambu gitu. Nggak jarang disapa batu-batu besar, tabrakan dengan perahu lain, atau goyang-goyang esktrem karena arusnya memang lagi super-deras. Siapapun yang datang ke Banjarnegara, nyesel banget kalau nggak coba.

Di tengah pengarungan, mas operator yang aku lupa namanya, menawarkan kami untuk berenang. Silakan kalau mau nyemplug, katanya, mumpung lagi lewat arus yang tenang. Ya namanya juga pungky, dibilang gitu langsunglah lompat ke air. Aku berenang di tengah sungai menjauh dari perahu. Sampai di satu titik, aku sadar udah kejauhan dan malah mendekat ke arus deras. Lalu terjadilah peristiwa berenang lawan arus biar balik ke perahu, trus bukannya berhasil malah ketabrak perahunya tepat di kepala.

Blem..

Wajahku tenggelam. Aku gelapan. Dalam hati beneran udah pasrah. Teman-teman lain cuma bisa menatap panik dari atas. Lalu selanjutnya, dimulailah tragedi life jacket ditarik mas operator, badanku dibalik paksa, aku diangkat naik, dengan posisi megangin celana karena takut melorot. Syukurlah, semua berakhir dengan duduk di tepi perahu ngos-ngosan panik dalam keadaan selamat sambil raba-raba dedek kecil, ngecek masih ketutup atau enggak. *pasang peniti*

Setelah kurang lebih satu jam setengah, pengarungan kami berakhir di Surya Yudha Park. Salah satu hotel di Banjarnegara yang memang jadi titik akhir rafting bersama Banyuwong Adventure. Kami lalu diantar balik ke Pikas Resort naik mobil khusus. Aku gliyengan. Antara girang karena rafting barusan, dan mabok kendaraan. hahahahaha dari kampung mana bu?

**


The Pikas namanya. Penginapan sekaligus basecamp dari Banyuwong Adventure. Nama Pikas diambil dari singkatan Pinggir Kali Serayu. Jadi, siapapun yang mau menjajal serunya rafting di Serayu, datanglah ke sini.

The Pikas bukan hanya menawarkan aktivitas rafting yang seru pol itu tadi. Tapi juga penginapan bernuansa pedesaan bagi kalean kalean yang mau arung jeram sekalian menginap. Ya kan mulainya pagi banget, jadi mending nginep sini sekalian. Disediakan cottage-cottage yang bisa diisi sampai 7 orang, plus paket makan yang sedap banget karena menu desa. Barangkali buat kamu cottage terlalu mainstream, bisa juga memilih opsi camping di lapangan yang sudah disediakan.


The Pikas membangun nuansa pedesaan yang buatku, sukses. Karena masih ada sawah dimana-mana, jalanan tanah yang becek kalau hujan, pohon-pohon yang rimbun, pun bangunan-bangunannya menggunakan kayu. Tempat mandinya juga cuma disekat kayu sama gorden selembar gitu. Jadi kalau menginap sama temen-temen, bisa mandi bareng trus main gede-gedean. 

Gede-gedean ukuran sabun mandi, gitu.

Paket rafting yang ditawarkan beragam, tergantung jarak tempuhnya. Ada yang 7 km, 10 km, 15 km, sampai 26 km. Harganya juga tentu beda-beda, dari 150ribu hingga 350ribu. Angka yang sangat terjangkau untuk pengalaman yang sangat sangat nggak terlupakan. Apalagi sudah termasuk fasilitas makan 1x, air mineral, kelapa muda, snack (mendoan brooo), lokal transport, perlengkapan arung jeram lengkap, guide, sertifikat, asuransi dan nggak kalah cihuy: dokumentasi yang uapik!


Paket menginapnya juga beragam, tergantung jenis cottage yang kita isi. Ada yang 400ribu untuk 4 orang, 750ribu untuk 7 orang, atau yang spesial 450ribu untuk 2 orang. Murah banget nggak sih? Kalau ambil yang 400ribu untuk 4 orang, kan berarti satu orang cuma 100ribu. Bahkan harga gincuku sebiji lebih mahal dari ini. Bhahahaha *melipir*

Semuanya sudah termasuk fasilitas kasur busa, selimut, air mineral, kamar mandi dalam, dan sarapan. Seratus ribu manalagi yang bisa dapat ini semua di tempat yang super asyique, bos?


Purwokerto, masih terbayang asyiknya arung Sungai Serayu, November 2016

Dua hari satu malam di sini, aku langsung berasa kembang desa yang setrong. Tsah! *nyapu kebon*

 ***

The Pikas Adventure
Jl. Raya Madukara No. 1, Desa Kutayasa, Kec Madukara-53482, Kab. Banjarnegara, Central Java, Indonesia
Telp. : +62-286-593000

16 komentar

  1. Huaaaaaa.... serunyaaaah... jadi pengen kesanaaaa

    BalasHapus
  2. Seruuuu! Aku paling suka arung jeram. Yah meskipun abang abang yg jaga jadi kesusahan kalok ngangkat aku ke perahunya. Gembul gini :v

    BalasHapus
  3. kayaknya hampir sama dengan rafting ciwulan di tasik.. sungainya juga lebar.. makin menantang ini mah

    BalasHapus
  4. Kok kayanya seru, ya? Tapi takut juga nih

    BalasHapus
  5. Sungai Serayu itu di daerah mana sih? :o

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mengaliri 5 kabupaten, mba. Tapi untuk raftingnya, adanya di Banjarnegara, Jawa Tengah :)

      Hapus
  6. Ah, jadi pengen main air di sana juga. Kayanya seru

    BalasHapus
  7. Waduh sereem.. Kalau ingin rafting itu orang yang nggak bisa berenang diperbolehkan ikut nggak sih?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh dooong.. Kan pakai life jacket, tim rescue nya juga banyak jadi aman :D

      Hapus
  8. Ini salah satu olahraga ekstrem loh menurut gue mbak. Salut, lo berani. Hehe

    Gue pengen sihh, tapi ya yang gak terlalu ekstrem gitu tempatnya. wkwkwkw

    BalasHapus
  9. Pungki, dengan branding 'the strong kembang desa' ahahhaa. uademm aku liatin pikas. poto2 dalemnya dongg sist

    BalasHapus
  10. paling berkesan itu pas rafting, kena jeram tsunami.. pecahhh!!
    ajakin lagi yuk

    BalasHapus
  11. Seru pengalaman arung jeram pertamaku. Baru pertama kali lihat pungky panik :)

    BalasHapus