Pungky Prayitno @ 2013. Diberdayakan oleh Blogger.

“Silent Scream”, tentang Pembunuhan Paling Keji!

tinggal seonggok… (foto : printscreen film)


Film edukasi yang kontan membuat saya menangis susungukan. Bagaimana tidak. Film yang berisikan video USG seonggok janin dipertontonkan bersama pembunuhan (yang buat saya) keji !

Silent scream.
Tentang jeritan sakit setubuh janin yang tanpa suara. Menjadi korban kekejian ibunya sendiri. Menjalani eksekusi mati paling ngeri. Meronta dalam kesunyian rahim. Menjadi saksi bagaimana perempuan punya sisi lain yang tidak bisa di bisa di muliakan.

Silent scream.
Tentang pembunuhan terkeji. Menjerit sakit ketika besi tajam terus mengincar lehernya. Berusaha menghindari benda jahanam yang siap memisahkan kepala dan tubuhnya. Menyaksikan tangan-tangan diluar sana siap menjepit kepalanya dengan alat tajam. Menjerit hebat berharap ibunya memberi sedikit kasihan. Menjerit… ketika alat kedokteran super canggih menghajar lehernya. Memutuskan tubuh mungil dan kepalanya. Sampai selang kecil ikut masuk ke dalam rumah rahimnya. Dia menjadi seperti debu rumah tangga yang terhisap penyedot debu. Tersedot habis selang jahanam yang siap membuat tubuhnya tinggal onggokan tanpa bentuk.
Semuanya dalam BISU.

Silent scream.
Terimakasih membuat saya menangis. Menyadari banyaknya pembunuhan keji yang dilakukan perempuan-perempuan pada darah dagingnya sendiri. Menghabisi nyawa kecil yang siap tersenyum bangga memanggilnya bunda. Membunuh janin mungil yang mungkin akan menjadikan dia sosok hebat di headline halaman maya.
Hitung berapa juta puisi yang berjudul ibu. Hitung berapa juta tulisan “terimakasih ibu”. Terlalu banyak anak di muka bumi yang mencintai dengan sangat ibunya sendiri. Bahkan mengulang kata ibu tiga kali sebelum kata ayah seperti kata nabi.

Silent scream.
Terimakasih membuat saya membuka mata pada sekitar saya. Menampar saya pada realita yang akhirnya menyadari saya satu hal. “saya lupa untuk bersyukur pernah dilahirkan ke dunia”.
memberi saya satu cerita bahwa di sekitar kita ada berjuta-juta kasus yang sama. Janin-janin kecil yang mati di tangan ibunya sendiri.
Bahkan sebelum mereka melihat indahnya dunia. Sebelum mereka sempat membanggakan kata “bunda” kepada seluruh dunia.

Silent Scream.
Terimakasih membuat saya tergetar untuk ikut bersuara. Berteriak pada dunia bahwa pembunuhan itu terjadi dimana-mana. Sampai menyeret saya ke dunia maya dan mendapatkan fakta kalau kasus pembunuhan keji ini terjadi sekitar dua juta kali setiap tahunnya*. Berarti dua juta janin yang mati. Dua juta janin yang dibunuh ibunya sendiri. Bandingkan dengan korban Perang Vietnam yang hanya 58.151 jiwa, korban Perang Korea - 54.246 jiwa, korban Perang Dunia II - 407.316 jiwa, korban Perang Dunia I - 116.708 jiwa.
Pembunuhan ini bahkan lebih banyak menelan korban !!

Mungkin karena di dekat sini kasusnya sudah basi. Atau mungkin tidak penting untuk peduli. Atau karena perhatian sedang di sibuki skandal century. Atau karena televisi tidak pernah menguak kasusnya lagi. atau karena hati ini sudah mati.

Kita seakan di butakan dengan pembunuhan terkeji yang terjadi disana disini.

Disini. 11 maret 2010.

Dan pembunuhan terkeji itu bernama ABORSI !!

Masturbasi Fotografi

Kenapa mereka selalu mempersoalkan istilah yang satu itu? apa? Focus? Iya. Focus. Memangnya aturan darimana semua yang ditangkap harus focus? Kenapa selalu dipermasalahkan ketika satu kotakan foto yang aku dapatkan tidak terlihat tajam. Kenapa harus focus, kalau ketika foto yang tidak focus malah sanggup bercerita soal semuanya yang dilukis cahaya.


Photobucket
Foto oleh : Topan A. Pramukti



Dan, ah. Kenapa mereka selalu mempersoalkan bersih? Kenapa dengan debu-debu dalam persegi panjang foto yang aku hasilkan. Memangnya aturan mana yang menyalahkan ketika fotoku kotor dan penuh debu. Iya. Debu foto yang kalian sebut grainy. Makhluk berbentuk titik bergerombol yang mereka bilang hanya akan membuat si foto rusak tidak karuan. Kenapa harus bersih, kalau ketika foto berdebu malah membuat ceritanya semakin terasa. Kekuatan fotonya semakin ada. Dan ya. Bukannya grainy yang aku hasilkan adalah bagian dari lingkaran seni fotografi?


Photobucket
foto oleh : Pungky Prayitno



Ini fotografi, teman! Pematian gerak oleh cahaya yang kamu lukis dengan kamera. Aturan mainnya adalah bagaimana kamu bercerita dalam lukisan cahaya dengan caramu disana. Bukan aturan entah siapa yang hanya membuat lukisanmu terkekang sedemikian rupa. Paling tidak, hanya dengan caramu sendiri kamu bisa menikmati puncak orgasme ketika masturbasi fotografi! Bukannya kamu sendiri yang hafal dimana titik puasmu ketika masturbasi? Lalu kenapa harus mendengar orang lain tentang titik itu di tubuhmu, di hatimu, di mahakaryamu.



purwokerto. 29 november 2010

—————–

kolaborasi curhat bersama pacar.

Maaf kalo watermarknya kegedean. masih gemes sama maling foto yang minta banget digampol idup2! hahaha.

Bahasa Vagina Indonesia

tulisan ini akan diawali dengan kata : MAAF !
maaf kalau banyak kata-kata dan aneka bahasa yang berbau selangkangan. bukan maksud porno. tapi apadaya memang tulisan ini membahas tentang selangkangan dari sudut perbahasan!

okey. cekdisout!

————————————————

Indonesia. semua juga tau kalau negeri kita yang betapa-oh-indahnya ini sangat dan sangat mengedepankan itu yang namanya KESOPANAN!

Segala rupa sisi hidup masyarakatnya selalu memperhatikan unsur yang satu itu. mungkin karena negeri betapa-oh-indahnya ini ketimuran, mungkin karena kebiasaan nenek moyang atau mungkin juga faktor sok-sokan.
Yang jelas tetek bengek di negeri Indonesia ini mengedepankan sekali satu kata itu : SOPAN!
Dan karena mungkin-mungkin itulah kesopanan juga masuk menyusup menyungsep ke kancah perbahasaan negeri betapa-oh-indahnya ini.
Beda kasta beda bahasa, sama orang tua lain lagi ceritanya, dengan teman sebaya EYD kabur gak tau kemana, sama lawan woyooo saatnya absen kebun binatang ragunan, ngomongin selangkangan? aw. jangaaaaaaaaan!




Lalu dunia perbahasaan selangkangan kena imbas paling besar. Entah kenapa mengapa ada apanya, tapi perbahasaan selangkangan negeri ini jadi minder gak karuan. Sampai akhirnya para pernak-pernik selangkangan seperti punya banyak jelmaan. Saya pernah bertemu beberapa dari jelmaan mereka. Diantaranya adalah : Anu, Ms.V, Meki, Kemem, Gua, Barang, Mekay, Ms. Happy, dan banyak lagi lainya yang malu-malu waktu saya ajak kenalan.

Ada satu jelmaan yang paling terkenal seantero Indonesia raya, namanya : VAGINA!

Entah gimana cerita pada jaman dulunya, yang jelas jelmaan yang satu ini diterima banyak manusia Indonesia sebagai kata yang paling dianggap sopan untuk memanggil menyebut mengistilahkan itu si aktor utama kelamin perempuan. Padahal ya, VAGINA bukan bahasa Indonesia. Dia berasal dari bahasa Latin sana. Nih sumbernya : http://www.merriam-webster.com/dictionary/vagina

padahal ya bahasa Indonesia menyediakan dengan gratis istilah untuk menyebut si pernik selangkangan perempuan. Coba intip Kamus Besar Bahasa Indonesia. dengan cuma-cuma kita bisa menggunakan kata PEPEK untuk menyebut kemaluan perempuan.

Tapi kenapa seantero Indonesia lebih menganggap sopan si vagina, ya?

Untuk dunia kedokteran, biologi, kesehatan dan segala kawan-kawannya. ya gak apa-apa ya.. secara itu urusan dunianya mereka dan kawan-kawannya. Tapi yang jadi pertanyaan, kenapa masyarakat kita menganggap sopan si vagina ? trus si vagina jadilah digunakan dimanamanamana. Kenapa gak menyebutnya dengan Pepek? padahal itu yang dicatat bahasa Indonesia sebagai istilah untuk kelamin perempuan. Apa karena alasan kesopanan? atau dari nenek moyang emang udah kebiasaan demikian? atau masyarakat Indonesia yang terlalu gak mau tau tentang tetek bengek bahasa Indonesia? atau MUNGKIN lagi faktor sok-sokan? hahahahhaa.

hmm. PR untuk mereka gak tau siapa.

eh? pada heran ya? kenapa yang saya bahas cuma seputaran selangkangan perempuan  hahaha tenang tenang.. selangkangan laki-laki sudah diulas oleh Paman Syam sang idola aneka remaja.
Silakan nikmati Burung Si Dick :)

Purwokerto, lupa tanggal juli 2010


Gimana kalo aku nulis……. MEM*K? hahahahaha pasti pada bilang aku gak sopan, ya? ayo cari tau dulu artinya apa. di kamus juga ada.

Taruhan! gak akan ditemukan bau selangkangan di kata yang satu itu. hihihihihihi  :)