Pungky Prayitno @ 2013. Diberdayakan oleh Blogger.

Mengarungi Selat Madura Bersama Kapal Artama

Photo by Hafidz Novalsyah

Halo! Selamat pagi dari Surabaya. Hari ini, aku akan mengajak kalian naik Kapal Artama. Salah satu wisata bahari persembahan PT Pelindo III, yang siap membawa seluruh penumpangnya mengarungi perairan Tanjung Perak, menjelajah Selat Madura, dan mencicip indahnya Suramadu dalam pesona yang lain dari biasanya. Terdengar asyik? Nanti dulu. 

Lipstick untuk Lebaran


Salah satu masalah pelik perempuan saat lebaran adalah memilih gincu yang tepat. Ya gimana dong, dandanan harus cantik, tapi seharian disodorin opor ayam sama balado ati. Belom lagi es buah dan kawan-kawannya. Apa enggak kelar itu lipstick dalam sekali acara makan?

Nah, ini nih, 3 lipstick yang aku rekomendasikan untuk menemani Idul Fitri kalian tahun ini:

Service Kulkas Modal Jempol Doang

Waktu masih kuliah dulu, aku ini hobi banget nyongkel-nyongkelin kulkas kosan pakai pisau. Demi sebongkah es batu biar bisa bikin es teh rame-rame sama anak kosan. Hahahaha Padahal di kulkasnya ada tempelan segede gaban dari pabriknya, DILARANG MENUSUK KULKAS DENGAN BENDA TAJAM. Tapi namanya juga anak kos yah, beli es batu kudu keluar duit 500 perak, ya mending aja kita mah nyongkelin freezer kulkas bapak kos xD

Dan jiwa anak kos gak modal ini berbuntut apes, suatu hari kami kena batunya. Lagi menambang es batu seperti biasa, tiba-tiba terdengar suara 'pessss'. Kami pura-pura gak denger, ah paling tikus kosan nyari makan, atau suara mesin kulkas lagi iseng. Tapi gak lama ada bau aneh, yang akhirnya diketahui kalau kulkas kosan kami bocor gede dan gas freonnya kemana-mana. hahahahahaha makan tuh es batu gratisan!

Gapura Surya Nusantara, Terminal Megah di Tepi Surabaya


Kumuh. Begitulah satu-satunya kata yang aku punya tentang pelabuhan. Aku, sangat sangat anti naik kapal laut. Selain mabok laut level parah, aku juga benci banget sama kondisi pelabuhan di Indonesia. Deuh, pernah naik kapal dari Merak ke Bakauhuni, itu betul-betul pengalaman traumatis. Bau, pengap, panas, kotor, dan bikin ogah datang lagi.

Tapi, semua berubah saat aku mengunjungi Gapura Surya Nusantara. Terminal penumpang di pelabuhan Tanjung Perak. Hal pertama yang menyambutku adalah gedung megah dengan suasana nyaman dan bikin betah. Jauh, jauuuuh banget dengan wajah pelabuhan Indonesia selama ini. Untuk pertama kalinya, pelabuhan menjadi tempat yang menyenangkan untukku. Rasanya tuh, kayak masuk hotel berbintang, beuh.

Percantik Foto dengan Permainan Foreground


Jadi, mbak Nurul Noe, si travel blogger ngehe itu, beberapa waktu lalu nanya sama aku soal tren foto yang menurutnya gak enak dilihat. Katanya, kenapa sekarang lagi tren banget ya, beauty blogger bikin foto produk tapi objeknya dihalang-halangi dengan benda lain. Benda lainnya itu dibikin blur. 
 
Awalnya aku bingung foto kayak apa yang dimaksud. Trus dia kasih contohnya, dan ah, itu toh. Itu namanya bermain-main dengan foreground, mbakku.. Dan memang lagi heits abes.

Sekarang, kita bahas (agak) panjang lebar ya soal tren permainan foreground ini. Karena yaa, aku pun sedang demam sama yang satu ini. Saban bikin foto, sekarang digitu-gituin. Biar kekinian, sist..

(( digitu-gituin ))) 

Tips Foto Flatlay Keluar-Keluar Berantakan


Tau dong kalau sekarang lagi musim foto flatlay? Tenang, aku sudah pernah nulis tentang Tutorial Membuat Foto Flatlay, jadi yang masih buta banget bisa belajar awalannya dulu. Nah, salah satu gaya flatlay yang sangat kekinian, selain hand in frame, adalah keluar-keluar berantakan. Sumpah ya aku gak tau istilah aslinya tuh apaaaa. Pokoknya, itu tuh, flatlay yang kesannya banyak benda berserakan keluar dari tas atau pouch. Apa sih namanya sih?

Riuh Ramah Kampung Lawas Maspati


Ibu berdaster biru itu mendekatkan tubuhnya ke tubuhku, matanya basah, tanda sebentar lagi akan ada yang tumpah.

"Usia saya sudah 50 tahun, dik. Tapi belum menikah.."

Aku memilih diam, membalas ceritanya dengan tersenyum.

"Tapi saya kelihatan sehat kan?"

Aku mengangguk cepat. Berusaha segera kabur dari situasi yang bikin canggung ini. Rombongan masih jauh, aku yang jalan duluan ternyata harus nyangkut di depan rumah ibu berdaster biru. Yang gak menyebutkan nama, tapi tiba-tiba curhat sambil menangis.

"Alhamdulillah.. Hidup di sini bikin sehat, dik" Balasnya lagi. Kali ini dengan mata yang setengah mengering, tapi tetap sesungukan.

"Biasanya sehat karena bahagia, bu.. Tinggal di sini bahagia ya, bu?"

Balasku berusaha akrab. Tak ada jawaban, cuma ada cubitan kecil di tangan kiriku bersambut anggukan penuh tawa. Lah? xD