Blogger Camp 2015 Purwokerto, Yha Khaaan!

Selasa, 27 Oktober 2015

Olah raga yang bertajuk bukan senam bukan sihir, memecah suasana Blogger Camp pagi itu. Gimana enggak, acara yang judulnya senam berubah jadi 15 menit penuh ngakak dan pengen nyambit instruktur. Usut punya usut, duo maut yang memimpin senam pagi itu memang bukan instruktur senam, melainkan komedian panggilan yang membuat seluruh peserta Blogger Camp Purwokerto mengawali hari dengan ….. gerakan cuci baju, jemur pakaian, topeng monyet, hormat proklamasi, sampai joget sambalado ala Ayu Ting Ting.

“Ayo teman teman kita pemanasan dulu ya..”

Kata salah satu instruktur, sambil menyalakan sebuah korek api dan mendekatkan badannya ke arah api. Seluruh peserta bengong dengan penuh krik.

Oke, pemanasan …

***

Sampai sekarang, aku masih percaya gak percaya kalau Purwokerto jadi salah satu tuan rumah kegiatan Blogger Camp 2015. Kota kecil yang sering disebut gak ada di peta, ternyata dipercaya untuk menjadi sentra perayaan Hari Blogger Nasional tahun ini. Ibarat ketiban duren runtuh, ini tuh udah dalam bentuk pancake dikirim langsung dari Medan gratis ongkir. Tiap detik bawaannya pengin Alhamdulillah yang kenceng.

Kayak judulnya ya, Blogger Camp adalah kempingnya para blogger. Tahun ini, dilaksanakan serentak di 4 kota, Jakarta, Surabaya, Makassar dan PURWOKERTO. Harus pakai capslock biar beuh. Liat dong 3 kota lainnya adalah kota besar, dan kota kesayangan aku berdampingan di situ. Mari sama sama kita bilang beuh yang khusuk …

Beuuuh..

Seperti standar acara lainnya, acara pertama adalah pembukaan lalu dilanjut dengan perkenalan. Di sini masih pada malu malu duren. Malu-malu tapi tajem. Bilangnya malu tapi pas ada kuis beringas juga bhahahahak. Berbeda dengan kota lainnya, acara kedua Blogger Camp Purwokerto adalah golar goler. Iya serius, golar goler. Karena peserta di kota lain masih dalam perjalanan menuju lokasi camp, sedangkan kami sebelum waktu dimulai juga peserta udah lengkap. Lha gimana, namanya kota kecil, seselepetan karet gelang juga sampe.

Acara beneran baru dimulai lagi sekitar pukul 19.00. Di tengah syahdunya Desa Ketenger Kecamatan Baturraden sebagai lokasi acara, kami mengawali kegiatan Blogger Camp dengan … makan soto.

Sotonya special dong tentu, soalnya semua yang enggak special, katanya sih dilarang keras menjadi bagian kegiatan Blogger Camp Purwokerto. Tengil ye? Jangan ditanya. Soto Sokaraja namanya, soto daging sapi dengan campuran bumbu kacang yang rasanya aduhay. Semangkok mah kenyang pencitraan. Soalnya asli, enak. Banget. Salah satu makanan khas Banyumas yang menjadi primadona selain mendoan. Sekali sruput kuahnya, semangkok enggak akan cukup. Kalo cukup, berarti kamu gengsi mau nambah. Yha khaaan? xD

Eh frasa Yha Khaaan itu gak boleh dibaca sembarang ya. Harus dengan suara kesekong-sekongan, hidung mengernyit sok lucu dan muka minta dikepret. Karena seseorang yang tidak perlu disebut namanya, Yha Khaaan dengan nada lenjeh mengundang emosi itu menjadi salah satu hal yang khas di kegiatan Blogger Camp Purwokerto. Khas dan menular. Jadi dikit dikit pada Yha Khaaan.. Yha Khaaan ... Kepret aja tuh yang mulai.

Setelah kenyang, seluruh peserta melingkar di tengah lokasi camp untuk acara api unggun. Seharusnya, acara ini digunakan untuk sesi sharing tentang "Blogger Berbayar dan Tidak Berbayar". Seharusnya. TAPI NAMANYA JUGA CAMP PURWOKERTO … Mendadak jadi ada show stand up comedy ketua panitia yang ditantang battle sama salah satu peserta. Peserta lain bukannya mengondisikan suasana, malah ikutan hore-horein. E jangan salah, panitia dan tamu juga ikut rusuh, enggak ada yang niat bikin susunan acara kembali normal. Yaudah aja lah, sesi sharing berubah jadi acara lawak penuh engkih engkih.

Engkih engkih?
Tentang ini, biarlah hanya peserta camp Purwokerto dan Tuhan yang tau …

EH KITA TETEP SHARING KOK TERAKHIRANNYA. Beneran, serius, asli, suer. Di ujung banget acara api unggun, kami tetap sempatkan untuk sharing tentang blog. Biar enggak disemprit panitia pusat. Bhahahahak.

Sharing kali ini, ada cerita dari seorang perempuan asal Aceh tentang masa kecilnya di daerah konflik. Dia pernah hidup bersama suara tembakan di sekitar rumah, pernah menyaksikan pamannya digorok, pernah mengungsi hanya karena rumahnya dikepung, dan dia bilang gak banyak orang yang tau betul tentang itu. Travel blogger banyak yang ke Aceh, banyak yang menulis tentang keindahan Aceh, tentang sisa sisa Tsunami, tapi sangat sedikit sekali yang menguak sisi lain Aceh. Bahwa Aceh pernah menjadi daerah pertumpahan darah sangat mengerikan.

Ada juga cerita dari mbak Anazkia. Mantan buruh migran yang dulu gak paham sama sekali mengoperasikan komputer. Pelan-pelan dibantu anak majikannya di Malaysia sana, dia mengubah jalan hidupnya. Sekarang, mbak Anaz adalah seorang blogger yang telah memenangkan banyak penghargaan. Soal jarang mandinya mbak Anaz, gak usah kita bahas, ya? Gak enak, beliau udah femes.

Cerita lain lagi datang dari *lupa namanya*. Dia adalah pengurus portal berita kampus yang ngap-ngapan, karena susahnya mencari dana untuk menjalankan website. Buat dia dan rekan seperjuangan websitenya (ini bahasanya gimana sih yang bagus), portal berita itu adalah tempat untuk bersuara. Keren ya, masih mahasiswa udah pusing ngurusin begituan. Aku mah umur segitu lagi pusing mikirin besok makan di warteg mana ngutang ama sapa lagi x))

Ditemani jagung bakar dan jahe susu, kami menutup malam dengan selfie-selfie jangan ditanya banyaknya.

***

Selesai senam pagi super-absurd, aku menuju kamar mandi karena tadi lupa pakai eyeliner *penting*. Tiba-tiba, dari depan kedengeran suara riuh peserta Blogger Camp kayak lagi kegirangan. Ada apaan nih?

ADA MENDOAN! Yha ampuuun … Karena peserta kebanyakan dari luar Purwokerto, jadi menu pagi itu mungkin terlihat tumpukan Pevita Pearce bagi mereka. Euuuh, ini beneran deh menu turun dari langit. Primadona yang ditunggu-tunggu muncul. Mendoan anget baru digoreng bermandikan bumbu pecel pedes pedes sedap. MAAF YHAAA …

Selesai sarapan, acara inti pun dimulai. Talkshow tentang "Membangun Kredibilitas Blog". Pembicara yang dihadirkan adalah Mira Sahid, Eva Noviana dan Pradna. Satu adalah influencer terkenal banget, yang satu pengurus desa-desa melek IT yang sampe diliput tv tv, yang satu pihak agency yang banyak kasih bocoran tentang content marketing.

Dari mas Pradna, yang penting digarisbawahi adalah dengan menulis, kita bisa melakukan perubahan. Maka teruslah menulis yang baik dan bermanfaat. Yang jelek-jelek dan negatif, buat apa masuk blog? Kita gak akan dapet apa-apa dari yang begituan. Kalau tante Mira Sahid, dia menekankan tentang konsistensi dan pentingnya menaruh passion kita pada blog. Supaya blog kita punya jati diri, dan itu betul-betul sejalan dengan jati diri kita di dunia nyata. Dari mbak Eva, inspirasi datang tentang kreatifitas. Jumlah blog di Indonesia saat ini membludak, secara kasat mata kita sedang bersaing. Jadi blog kita sebaiknya punya ‘sesuatu’ yang membuat orang tertarik daripada membuka blog lain.

Ekenapa jadi serius amat? MAAF YHA …

Frasa Maaf Yha ini juga sakral ya, sedara-sedara. Jadi mohon maaf gak bisa diucapkan sembarangan. Harus dengan nada cempreng ngeselin, dan posisi mulut mangap mangap minta diabaikan. Betcul, karena ulah satu orang sama, Maaf Yha ini juga jadi khas Blogger Camp Purwokerto. Dari acara mulai sampai bubar, kedengeran terus. Ini blogger camp apa lebaran?

Buset 1000 kata lebih ini tulisan, MAAF YHA … Aku terlalu semangat cerita. Saking senengnya, saking bangganya sama Purwokerto. Saking terharunya kota kecil ini kedatangan puluhan blogger kece dari berbagai daerah. Bandung, Solo, Semarang, Banjarnegara, Cilacap, Wonosobo, sampai Beka*si.

Makasih ya semuanya.. Terutama untuk Indosat Love, Uteesme, Tauzia Hotel, Sunpride, Juara Agency, dan Netmediatama sebagai official media partner. Makasih juga untuk Carica Gemilang, Loja De Cafe dan Metro Cafe Purwokerto sebagai jajaran sponsor lokal yang menambah kemeriahan Blogger Camp Purwokerto. Makasih untuk semua teman-teman peserta dan panitia, semoga kita semua dipertemukan lagi dalam kesempatan yang lain. Amin..