“Pung, mumpung
kapalnya belum berangkat. Masih ada waktu buat cancel..”
Ifa, partner perjalananku, masih berusaha menawarkan opsi
untuk mundur. Melihat wajahku yang mulai pucat dan gerak-gerikku yang melemas.
Dia tau, aku ketakutan. Untuk seseorang yang semalam baru saja panas dingin dan
muntah-muntah, Ifa sadar betul naik kapal laut pagi itu, sama sekali bukan
pilihan yang baik untuk kami.
“Enggak, udah sejauh
ini.. Kita harus sampai ke surga!”
Aku menggeleng mantap, menolak dengan baik pilihan untuk mundur.
Semantap tanganku yang bergetar hebat, tanda kalau tubuhku betul betul tidak
siap. Kepalaku tenggelam dalam lipatan tangan, aku mengatur napas satu dua. “Pasti bisa.. Pasti sampai..” cuma itu
mantra yang aku punya.
Depok, Indonesia, akhir February, 2000
“Mas tadi nonton apa?”
“Film barat. Tentang pantai yang baguuus banget..”
“Pantai dibikin film?”
“Iya, saking bagusnya.. Malahan, di film itu si pantai
disebut surga. Bagus banget, dek!”
“Mas pengin kesana?”
“Mau, tapi gak mungkin lah. Jauh!”
“Jauhnya kayak dari sini ke ancol?”
“Lebih jauh lagi, harus naik kapal terbang dulu. Pantainya
ada di luar negeri”
Purwokerto, Indonesia, Desember 2012
Leonardo Di Caprio? Aku mengeryitkan dahi, melihat suamiku
asik menonton film yang baru saja disewanya di rental dvd. Serius sekali dia,
duduk ngangkring di depan laptop
bersama kacang atom dan kopi hitam.
“Nonton apa?”
“The Beach.. Film tentang pantai di Thailand. Keren banget
lautnya..”
“Film baru? Pantai apa sih?”
“Film lama, tahun 2000. Ndak
tau pantai apa.. Belom ada namanya gitu. Tapi di film disebut The Paradise.
Saking bagusnya..”
Pantai yang disebut surga saking bagusnya? Aku tau! Itu
pasti film yang sama yang ditonton kakakku dua belas tahun lalu. Oh, ternyata dia
ada di Thailand. Aku duduk di samping suamiku, ikut menyaksikan apa yang
membuatku penasaran 12 tahun silam.
The Paradise. (Pic Source: www.hdfreeimagess.tk) |
“Aku mau ke sana!”
Satu satunya kalimat yang keluar dari mulutku ketika film
telah selesai. Suamiku melongo, kacang atom dalam mulutnya ditelan paksa.
Kugeser paksa dia dari tempat duduknya, layar berganti dengan halaman web
pencari.
"Gimana caranya ke sana?"
“Phuket! Aku bisa ke sana lewat Phuket. Atau lewat Krabi.
Nih ada blogger yang pernah ke sana, dia lewat Phuket, sekarang ada tur ke sana
naik kapal, satu jam dari dermaga,” aku menunjuk nunjuk layar laptop.
Suamiku terdiam, aku tau apa yang melintas di kepalanya.
“Ke Thailand kan gak gratis.. Uang darimana?"
“Kamu sama sekali gak perlu cari uang buat ongkosin
aku ke sana. Apapun caranya, suatu hari nanti aku akan sampai ke sana..”
Phuket, Thailand, September 2015
Pier (dermaga) pagi itu ramai dengan turis, pengelola
meminta seluruh peserta tur untuk menunggu sembari speedboat disiapkan. Aku dan Ifa, memilih jajaran bangku dekat mini bar demi segelas air putih dan
beberapa cookies pengisi perut. Kami
sama-sama tau, aku butuh banyak waktu dan air putih untuk memantapkan diri
mengikuti tur pagi itu. Perjalanan wisata yang akan membawa kami ke Phi Phi Island,
sebuah pulau di selatan Thailand tempat surga yang aku tuju berada.
Dermaga tempat Phi Tour dimulai |
Tepat pukul sembilan pagi, tour guide meminta kami untuk mengambil fin dan naik ke kapal. Aku terdiam gemetar, menggenggam gelas air putihku lebih erat. Sebagai seorang yang punya mabuk kendaran parah, naik ke kapal, adalah frasa yang kontan membuat perutku mual.
Tur menuju Phi Phi Island, atau terkenal dengan sebutan Phi
Tour, adalah salah satu tujuan mengapa wisatawan pergi ke Phuket. Menggunakan Speed Boat/Big Boat (dapat memilih),
wisatawan akan dibawa mengunjungi pulau-pulau kecil yang indah nan ternama di
Thailand selama satu hari penuh. Untuk ikut tur ini, mudah saja, tinggal
mendaftarkan diri di agen-agen penyedia Phi Tour yang mendirikan kios-kios
kecil di setiap sudut Phuket. Tak susah menemukan mereka, tersebar dari pojok
bandara, tengah kota, sampai gang-gang kecil.
Phuket, Thailand, September 2015
Phi Tour. Seperti namanya, tujuan utama tur ini adalah Phi Phi Island. Gugusan pulau yang memiliki pantai pantai eksotis. Salah satunya, adalah
sehampar surga yang membuatku penasaran sejak 15 tahun yang lalu. Sejak kakakku
pulang dari bioskop dengan takjub di wajahnya, membawa cerita tentang sebuah
pantai yang disebut surga saking bagusnya. Sejak suamiku duduk di depan laptop
bersama kacang atom dan kopi hitam tiga tahun yang lalu, menawarkan tidak
sengaja sebuah film tentang pantai yang disebut The Paradise saking
bagusnya.
“Miss.. Are you okay? You look sick..”
Sang tour guide menyambangi kami, dia pasti
memperhatikan wajahku yang sudah pucat pasi, keringat dingin dengan badan
bergetar. Ifa menjelaskan bahwa aku mabuk kendaraan parah, terlebih kapal laut.
Belum naik saja aku sudah sempoyongan. Ifa lalu lanjut bercerita tentang
penerbangan kami kemarin, dari Jakarta ke Phuket. Perjalanan udara selama 3,5
jam tersebut sanggup membuat aku seperti kehilangan nyawa.
Kami memang menjalani dua kali penerbangan, masing-masing 2
jam dan 1,5 jam. Karena menuju ke Phuket dari Jakarta, jarang sekali ada
penerbangan langsung. Mau tidak mau, harus transit dulu di Singapore atau Kuala
Lumpur selama beberapa jam. Kami memilih penerbangan dengan transit
Singapore. Lumayan buat aku, transit
beberapa jam ini menjadi waktu menenangkan dan menyiapkan diri untuk
penerbangan selanjutnya. Kalau langsung terbang 3,5 jam, bisa-bisa aku pingsan
di pesawat.
“Why did you join this trip? It’ll take one hour to go from
here to the island, your condition gonna be worse. Don’t worry, you don’t have
to pay if you cancel this trip.”
“Miss, do you know about The Paradise?” Seperti tak
mengindahkan tawarannya, aku malah balik bertanya.
“Ya.. of course. The Paradise is the main reason why
everybody go to Phuket. It’s very beautiful place.. “, dengan bahasa Inggris
berlogat Thai, perempuan bertubuh besar itu menjelaskan dengan mata berbinar.
“That’s why im here. The Paradise is one of my life goals, I
just wanted to be there. I don’t even care whats gonna happen on the boat.”
“Oh, okay… Just call me if you need some help”
Dia mengenggam tanganku, erat. Meyakinkan bahwa apapun yang
akan terjadi di atas kapal nanti, dia siap untuk membantu. Tangan Ifa menggantikan
gengamannya, kami naik ke kapal.
Di atas speed boat, tengah laut Thailand, 8 September 2015
“Miss.. Please, take this pill and go sleep”
Lola, asisten tour
guide perjalanan kami mendekati aku yang terduduk lemas di pojok kapal.
Dia menawarkan beberapa kantung plastik dan kaplet obat tidur agar aku tak
perlu lagi tersiksa dengan mabuk laut yang aku alami. Aku menggeleng lemah. Aku
tau tidur adalah pilihan terbaik, tapi berdiri di The Paradise adalah pilihan
yang aku mau.
“I’m fine. Don’t worry”
Aku tersenyum lemah. Sungguh, satu jam di atas kapal laut
adalah hal paling menyiksa dalam hidupku. Jangan tanya berapa banyak aku
mengeluarkan isi perut di atas kapal, kalian pernah muntah sampai keluar cairan kuning dan pahit? Ya, seperti itu. Jangan tanya seberapa sering aku menangis karena sakit
kepala yang hebat. Ifa menutup tubuhku dengan handuk, mengurangi terpaan angin
laut yang membuat aku semakin kewalahan menghadapi diri sendiri.
Satu jam paling menyiksa itu akhirnya ditutup dengan suara perempuan
dari mikrofon. Ada gemuruh yang meletup letup dalam hatiku, satu mimpiku tunai
lagi. Aku, dengan pertarungan melawan diri sendiri, sampai ke surga yang aku
tuju..
“Ladies and Gentlemen.. Welcome in Maya Bay, The Paradise..”
Setelah dua belas tahun, rasa penasaran ini terjawab sudah.
Aku berdiri di Maya Bay, sebuah pantai yang disebut surga saking indahnya. Air
laut pelan-pelan membasahi kakiku, energinya naik ke tubuhku, sampai hingga
kepala. Inilah aku, si pemabuk kendaraan yang berhasil berjalan sejauh ini.
Menaklukan udara, laut, jalanan, ketakutan dan keraguan.
Aku tau ada pilihan untuk mundur sejak tadi, aku tau ada
pilihan untuk tidur saja di rumah dan semua akan baik baik saja. Tapi begitulah
I Cross Over my own limit.. demi sebuah mimpi, melampaui batas diri sendiri.
Purwokerto, Indonesia, 21 September, 2015
Dimana tempat yang menurutmu hebat? Seberapa jauh perjalanan menuju ke sana? Seberat apa medannya? Tantangan apa yang menghalangimu? Dimanapun itu, yakinlah suatu hari kamu akan berdiri di sana. Kita hanya butuh menyiapkan ransel besar, memasukan baju-baju, perlengkapan berpetualangan, dan jangan lupa bawa serta keyakinan serta ketangguhan. How far will you go? You decide!Wombat, diam-diam, pelan-pelan, teruslah menggali..
Allhamdulillah akhirnya sampai juga di Maya Bay, fotonya masih kelihatan pucet pung :) tapi membuktian bisa melawan rasa takut
BalasHapusPucet dan rambutnya rada lepek, gara gara keringet dingin :'D
HapusMimpi yang jadi keinginan,, dan keinginan yang menjadi kenyataan
BalasHapusKenyataan yang menjadi postingan blog hihihi :D
HapusPostingan Blog yang menjadi Trending Topik #laluhilang
HapusBaru tau ternyata Pungky itu satu klub sama Priit Api Kecil hehehee... gerombolan pemabuk level wahid :) Tapi kamu keren lah Pung, bisa cross over your limit toughly.
BalasHapusTunggu bulik, tunggu yaaaa. Awal Oktober nanti aku akan melakukan perjalanan. Kita lihat yaa, bagaimana cara Tuhan bekerja. Etapi, aku sebenarnya puyeng jg sih baca tulisan ini ������
Hapus-Apikecil-
Sekretaris Jendral Gerombolan Pemabok Kelas Wahid
Tunggulah.. kami mbakbro..
HapusKami akan berjalan lebih jauh dari yang kami capai sekarang.. Saksikan terus ya.. :D
-Pungky Prayitno-
Ketua Divisi Ke-seleb-an Gerombolan Pemabok Kelas Wahid
Menginspirasi banget sih mba pung ceritamu...semangatnya itu loh...PATUT DITIRUUU! Semangat teruuus yaaa :)
BalasHapusSemangaaaat cari jalan jalan gratisan hihihihi xD
HapusHow far will you go? You decide!
BalasHapusUntuk saat ini, sungai danube, sungai seine dan sungai rhein mungkin jadi tujuan utama yang wajib dikejar. Well untuk sementara masih dalam tahap bermimpi :')
Enggak papa, akupun awalnya dari mimpi doang :D
HapusKatanya impian yang sanggup di bayangkan adalah kenyataan, saat mak pungky bilang saya harus dan aka ke sana itu sudah setengah perjalanan.... dannnn semesta menjawab semua lintasan prasangka dan impian tentu saja doa2 dan ikhtiar. Taraaa....dirimu disana, senangnyaaaa....turut bangga dan bahagia melihat pencapaianmu darling ;)
BalasHapusSalam buat Jiwo yaaa..... *kiss
Salam balik buat abang sean :*
Hapussemangat terus mbak
BalasHapusTerimakasih dek Jelly :)
HapusAh...selamat mak, kaw keren sekaliii. Aku kok terharu termewek-mewek ya baca postingan ini :')
BalasHapusAaaaak jangan mewek maak.. ini teh postingan curhat sebenernya xD
HapusSekarang aku blm tau mau ke mana.. Soalmya Turki udah dilewatin kmrn. :)))
BalasHapusKayaknya mau ke Legiland aja deh. Bhahahahahahah. Mainstream banget. Emak2.
Kalo gitu gantian sekarang aku yang pengin ke turki xD
HapusPung... ini cerita keren banget!
BalasHapusSelamaaaat ya mimpimu akhirnya tercapaaaaai..huhu.
Alhamdulillaaah :D
HapusDi sekeliling keluarga dan lingkungan aku, nggak ada yang benar-benar mabuk kendaraan sampe aku kira itu cuma cerita doang. Aku sendiri naik bus selama dua hari dari Bandung ke Bali ga masalah :))
BalasHapusSampe aku liat post ini.. Wah. Sulit ya kalau mabuk kendaraan :')
Semoga selalu diberi kekuatan buat travelling, Mbak Pungky! :D
Nah ini yang menjadi power of dream.. Pada akhirnya bisa conquer yourself(cross over your own limit) selamat y Pungky atas travelling mengesankannya.
BalasHapusPssst puuung.. Tau ngg.. Aku pun semuanya berawal dari mimpi! Mimpi jadi diplomat, pengen ke luar negeri et voilaaaa.. Ahamdulillaaaah.. Allah memang tidak tidur! Sooo proud of you and all your achievements! Bravooooo... Next, ayo main ke siniiii ;)..,Cheers from NYC
BalasHapusPung..aku itu punya banyak mimpi tp aku takut buat mewujudkan mimpi itu..etapi liat kamu aq jd semacam ada semangat kalau harus bisa menaklukan diri sendiri...selamat ya pung atas pencapaianmu
BalasHapusKeren ni..mimpi yg tidak berhenti sekedar angan angan saja
BalasHapusPungkyyyy tulisanmu keren banget... keren juga atas ketangguhan mu dalam mewujudkan mimpi.
BalasHapusMaya Bay... sejauh ini baru sebatas impian bagiku... kalah jauh aku darimu hahaha
MasyaAllahh indahnyaaaaaaaa mbak
BalasHapuskeren bgd jadi mbak pungky !!!!
viewnya sama yah kayak yang di raja ampat :)
BalasHapusdianexploredaily.blogspot.com
Baru tau kalo Pungky mabuk kendaraan, tapi kalo kereta nggak mabuk kan Pung?
BalasHapusSatu jam mabuk di kapal pasti kesiksa banget. Aku aja yang 15 menit mabuk laut di kapal waktu pulang dari Bali rasanya sudah nggak karu-karuan perut.
Akhirnya semesta kembali membawamu mewujudkan mimpi, kereeen!
keren, ih. selamat ya. :)
BalasHapusya ampun Pungky, perjuangan elooo... Padahal kl liat foto2nya gak keliatan elo sakit sebelumnya! Keren! Mudah2an akan ada perjalanan keren lainnya buat kallan sekeluarga ya
BalasHapusSubhanallah..bener2 keren deh di kau mak kandi..hebat..hebat satu kata itu untukmu...jadi....kita bisa menggapai mimpi itu..makasih ya buat semangatnya....
BalasHapusIndah sekali pantainya
BalasHapusjadi pengen liburan kesana juga
itulah ya mujarabnya sebuah perkataan,al kalamu du'a..akhirnya sampai juga di Thailand hehehe...hiyya ampun,baru sejam,Batam-Siak kalo naik kapal 5 jam lo pung hehehehe...kira2 habis ke thailand dapet gratisan kemana lagi nih??^^
BalasHapusWaduh kak, aku kok ya meles campur takjub bacanya.
BalasHapusKakak keren (seperti biasa) :)))
How Far you can go, you decide ...
BalasHapusserasa gimana gitu, tadinya gue pikir hanya pulau jawa saja yang bisa dijelajahi, namun sumatera maupun borneo itu menunggu, kemudian daerah-derah lain pun menunggu, tak hanya di Indonesia saja yang harus di lampui namun juga negara lain, tak terbatas, hanya waktu saja yang menunggu
semangat Pungky :D
keren banger kak story nya, akhirnya tercapai juga ke pantai paradise yang katanya surga ntu, tapi emang indah sih pantainya :D
BalasHapusaaaaaaah keren sekali
BalasHapuslanjutkan dan semangat terus :)
Baru tahu ternyata Pungky mabuk-an hehehee
BalasHapusAkhirnya mimpi tahun-tahun yang lalu kesampaian juga ya Pung
Selamat sudah bisa menikmati surga di Thailand... tetep rendah hati ya Pungky
Pagi Mba Pungky, salam mba.. Baru mampir lagi ke blognya, eh disediain postingan yang keren abis. Butuh waktu sampai 15 tahun, akhirnya mimpi itu menjadi nyata. Kepengen jugaaaaa..
BalasHapusaaaaaaaaa....gue suka gaya lo, mak! :)
BalasHapusAndai di sama ketemi abang leo yaaa, sempurnaaaa. . . wkwkw
BalasHapusAku ikut komen, pemabuk kelas WAHIIIIIID... :D
Walaupun bacanya agak bikin gue pengin muntah, tapi seruuu. Hahaha pasti bahagia-bahagia eneg gitu ya pas nyampe sana. :)) GImana sih rasanya naik pesawat sama kapal? Gue belum pernaaah.
BalasHapusSalam kenal mba Pungky...
BalasHapus1 kata ...*hebaaaaaaaaaaaaaattttt*
You conquer your self..and after this..nothing can stop you...*well except some more boat trips* xixixix
Kalau nonton The Beach, piye ngono, Maya Bay sepi... cuma duaan. Nah aslinya... dua puluh ribu orang rasanya =)) Tapi bagus sih...
BalasHapusBeberapa tahun lalu aku bilang ke siapa-siapa pengen tinggal di Jepang hihi alhamdulillah kesampaian meski short term. Nanti ke sini lagi amiinnn!!
Keren mba
BalasHapusSelamat ya mimpimu akhirnya tercapai :)
Wah selamat Mbak ^^ mimpimu akhirnya tercapai ^^
BalasHapusMimpiku Insyallah dalam 2 bulan lagi tercapai :)
aku juga pernah ke thailand tapi aku jarang ke pantai, tapi pas liat ini keren ya ternyata phuket itu, jadi pengen ke thailand lagi, salam kenal ya kak :)
BalasHapushttp://litarachman.blogspot.com/
pantainya indah banget mba
BalasHapusBener deh pung, traveling itu bkn cuma soal seneng2, tapi ada perjuangan utk mewujudkan impian. Go wombat go...
BalasHapuswih... pengen ke pantai itu...
BalasHapusBarutau kalau dirimu suka mabuk. Padahal seceria itu saya kira tahan banting. Dirimu yg mabukan aja sejauh itu pikniknya, sementara aku yg tahan banting ini (bahkan aku masuk angin pun kalau naik bis gak mabuk loh, gak muntah), harusnya lebih jauh lagi. Ke Mars mungkin. Mungkin.
BalasHapusPunky aku boleh minta nomor kontak atau email km nggak? pengen nanya" seputar blogger :)
BalasHapuspungkyprayitno@gmail.com ya :)
HapusMimpi yang dipelihara niscaya bakal terwujud.
BalasHapusEh nggak nyangka, Pungky mabuk laut juga yaaa... tapi keren loh, bisa menghadapi bantingan ombak ;)