“ah gilaaa, tugas makalah minggu ini bejibun bangett !”
“fiiiiuuuh, satu mata kuliah satu makalah. Bisa mendadak rebonding jadi lurus otak gue !”
“tega amat tu dosen, perasaan minggu kemaren udah tugas paper masa minggu ini paper lagi. Gue maennya kapaaan !”
“makalaaah jahanaaaam. Kenapa banyak banget sih :’( huks huks”
Status seperti itu sangat-sangat sering terjenjreng manis di home situs muka buku ku. Tak terkecuali aku, status “singing : makalah ini membunuhku.. syalalalala”  sering sekali aku ulang kembali dalam jenjrengan panjang status  facebook yang lain. Sepertinya tugas makalah atau papper memang sudah  menjadi konsumsi mahasiswa sehari-hari. Kecuali libur panjang, setiap minggu adaaa saja dosen yang iseng nyeletuk “ya tugas makalah minggu ini adalah blablabla syalalalala dumbreng dumbreng”. Terusannya bumi gonjang ganjing langit runtuh meteor jatuh dan kepada google sang maha tahu kami bersimpuh. Hahahaha
—
Aku curiga kalau hari ini jarum jam lagi diare. Sejak  kuliah dimulai pukul 9.40 tadi, menuju angka 12.00  rasanya  lamaaaaaaa banget. Gak juga selesai kuliah panjang ini. Mungkin karena  kecurigaanku benar  jarum jam lagi diare, makanya lima menit sekali  harus ke kamar mandi. Tambah lamaaa deh muternyaaa. Dan tidak juga  berujung kuliah maha lama ini.
Tiga puluh menit sejak kuliah dimulai, aku dan  seabrek mahasiswa lain masih bersemangat untuk mendengar ceramah dosen.  Tapi lewat dari 1800 detik itu ada kata maaf bertubi-tubi untuk sang  dosen. Otak kami tidak sanggup melanjutkan perkuliahan karena dibunuh  rasa bosan dan akhirnya sibuk bermain sendiri dengan otak kesana kemari. haha.
Menghilangkan bosan, aku iseng coret-coret sketchbook  durhaka. Dari urek-urek bikin Gambar muka dosen sampe gambar ultraman  pletat pletot andalan berusaha mengusir sopan si rasa bosan yang ngeyel  gak mau pergi. Sampai tiba-tiba otak kekurangan cc ini teringat akan  tugas makalah yang harus dikumpulin 22 jam dari sekarang.  Jegerrrrrrrrrrr… makalah acomodation communication theory blahblehbloh  toreng toreng belum sempet aku garap sama sekali. Jangankan garap, inget  juga enggak. Hahahahaha
Ternyata ingatan manis akan makalah yang dikumpulin  besok itu mengurek-ngurek satu itungan panjang di kertas yang udah rame  sama berbagai ekspresi wajah dosen. Itungan iseng. Dari hasil  ngerata-rata otak sotoy pungky si pembela kebetulan.  Haihaihaihaihaihaihai.
Jadi gini itungannya,
Dalam satu minggu rata-rata seorang mahasiswa  menghabiskan 20 lembar kertas untuk pembuatan makalah dan bangsa  ajaibnya. Kalau dalam satu jurusan ada 100 mahasiswa. berarti 2000  kertas untuk satu jurusan. Rata-rata angkatan yang masih aktif kuliah  itu ada empat angkatan. Berarti kalikan empat. Udah 8000 ya? trus kan  di rata-rata aja dalam satu fakultas ada lima jurusan. Berarti kali kan  lima. Sama dengan 40.000. trus kalo misalnya di kampus itu ada 10  fakultas, berarti kalikan 10. Sekarang menjadi 400.000 lembar kertas.  Itu dalam seminggu. Kalo diitung sebulan berarti angka berubah menjadi  1.600.000. Gimana kalo satu semester, eh setahun sekalian. oke. saya  mendapat angka ini, sodara-sodara : 19.200.000 !! tunggu!  ini bukan  satuan rupiah lho, angka sebanyak ini baru aja aku itung sotoy dalam  satuan LEMBAR KERTAS !
Berarti dari itungan sotoy ini, di dapat kesimpulan  kelewatan kasar : bahwa satu universitas dalam setahun menghabiskan  kira-kira 19. 200.000 untuk tugas makalah atau papper atau kertas yang  dikumpulin buat tugas. pokoknya kertas buat tugas kuliah !. SEMBILAN BELAS JUTA DUA RATUS RIBU LEMBAR KERTAS.
Kalau ada temen-temen yang ngerasa kampusnya beda  jumlah fakultas atau jurusan, ya silakan itung sendiri. itu Cuma itungan  iseng bin sotoy seorang pungky yang sedang diserang monster bosan.
Masih dibangku kuliah yang sama, kali ini otakku  berkhayal tentang akhir riwayat sembilan belas juta sekian kertas  tersebut. Biasanya kalau tugas sudah dikumpulkan, makalah akan  dikembalikan atau disimpan oleh sang dosen. Lebih banyak di simpan  dosen. Trus ya bayangin sendiri deh tu makalah-makalah pasca nilai  dikemanain. Masa iya disimpenin sama dosen? berjuta-juta makalah dari  seabrek angkatan bisa bikin rumah dosen berlantaikan makalah. Hahahha.  Oke. Mungkin beberapa makalah bagus akan disimpan dosen, tapi kayaknya  makalah copy paste dari neng google mah paling bagus nasibnya jadi temen  maen tukang loak. Didaur ulang atau digunakan kembali menjadi sesuatu  yang berguna untuk umat manusia. Tapi yang nasibnya buruk yaa ngejublek  dah di tong sampah. Dari tanah kembali ke tanah, cuuy!  Dan yang  nasibnya agak sial akan berujung di tumpukan teman-temannya mendampingi teriakan “kacaaaang kacaaaang…”. ngiyahahahahahha.
Otak sotoy kembali beraksi. Teringat dunia maya yang  sedang menggila. Mahasiswa jaman sekarang bhooo, gak mungkin gak  konsumsi dunia maya. Kalo makanan mingguannya adalah makalah, maka  makanan hariannya adalah dunia maya! dunia krisdayanti ama dunia  syahrini lagi sibuk ama infotainment sih. Wowowow. Terus dosen-dosen  jaman sekarang kan juga deket banget sama dunia maya. Orang-orang  seumuran mereka aja udah hot banget ngegaul di dunia maya. mau ngelepas  suami pergi kerja aja apdet status duluuuu. Itu yang edisi istri  solehah. Sampe ada orang sebaya dosen yang lagi macul aja inget dunia  maya. berarti kan dunia maya udah sangat dekaaat dengan semua generasi.  Dan boong aja dosen gak ngerti dunia maya.
Lagi-lagi sotoy. Aku kebayang. Untuk sekedar  pengumpulan tugas kan gak sampe lima menit di kirim lewat e-mail.  Meriksa tugasnya juga lebih ringkes. Gak butuh bolak balik halaman.  Tinggal baca terus kebawah file yang dikirim mahasiswanya dan bisa  nyambi apdet status “lagi meriksa makalah anak-anak nich, haduuh  mana sejam lagi harus ngisi acara lagi.. kudu buru-buru nih *edisi dosen  supersibuk”. Lumayan kan tuuuh. Sekali dayung dua tiga empang  terlampaui, sekali tepuk dua nyamuk mati dua cicak patah hati. Tapi  kenapa gak banyak dosen yang memanfaatkan itu yah? padahal sekedar  tugas mingguan kan gak sepenting skripsi yang harus dicetak dan di  arsipkan.
Atau karena pengumpulan tugas kuliah emang udah  budaya nya pake kertas dijilid trus ditumpuk-tumpuk di meja dosen? atau  karena emang makanan mahasiswa itu kertas? konsumsi kertas sembilan  belas sekian juta per tahun dan dunia maya tetep jor-joran ngabisin  listrik untuk sekedar apdet status atau hahahehe lewat chatting. Padahal  kalo disambi penggunaan dunia maya bisa sangat mengurangi jumlah kertas  yang dikonsumsi mahasiswa.
tanya kenapa.
warnet moonlight, 9 may 2010
 
 
 
 
 
 
Tidak ada komentar