Pungky Prayitno @ 2013. Diberdayakan oleh Blogger.

Bagiku Agamaku Bagimu Agamamu




Saat pemeluk agama lain sudah makan ngumpet-ngumpet demi menghormati puasa kita, kenapa agama kita malah teriak “saur.. saur...” sambil gedumbrengan bawa-bawa bedug di jam tidur mereka?

Saat pemeluk agama lain harus tahan tidak makan dan minum di tempat umum demi menghormati puasa kita, kenapa agama kita mengganggu waktu tidur siang anak-anak mereka dengan ceramah pakai toa masjid? Memangnya gak bisa ya kalau ceramahnya hanya didengar seisi masjid? Tidak perlu seisi kelurahan kan?

Saat pemeluk agama lain sibuk mengucapkan selamat beribadah ketika kita puasa, kenapa agama kita tega mengobrak-abrik hari raya mereka? Tega merusak bahkan membakar fasilitas ibadah mereka yang mereka bangun dengan uang mereka sendiri. Kenapa?

Kenapa kita membakar? Kenapa kita merusak? Kenapa kita menjadi seperti preman? Kenapa kita melakukan kekerasan atas nama agama? Memangnya dulu nabi Muhammad konvoi motor sambil bawa-bawa bambu dan merusak tempat-tempat maksiat dengan seenak jidat ya?

Dimana toleransi? Dimana rasa bertetangga dan bersaudara? Bukankah agama kita mengajarkan soal bagiku agamaku bagimu agamamu? Bukankah agama kita adalah rahmat bagi alam semesta raya beserta isinya? Lalu mana rahmat untuk mereka? Bukankah pemeluk agama lain juga ciptaan Tuhan kita? Hanya beda agama. Beda jalan tempuh menuju Tuhan. Kalau dari Jakarta ke Bandung, ada jalan lain selain Puncak kan? Muter ke Afrika dulu juga bisa kok nyampe Bandung.

20 komentar

  1. Mbak Pungky, sebetulnya bangsa kita ini baik hati lho. Bangsa kita ini peduli terhadap sesama. Hanya saja terkadang caranya kurang tepat. Apalagi kalau sudah dibalut dengan atribut agama. Wah, seakan semua ada pembenarannya.

    Cara membangunkan sahur seperti itu karena peduli dengan warga yang siapa tahu susah bangun pagi untuk sahur. Adapun ceramah dengan volume toa yang besar itu untuk mengundang warga hadir ke masjid.

    Hanya saja, untuk sikap toleran antar umat beragama, jujur sepertinya kita belum mendapat pendidikan mengenai itu. Kita tak pernah diajarkan tentang hari-hari besar keagamaan umat lain. Ini semata-mata bukan agar kita meniru umat lain itu, melainkan agar kita sebagai umat yang berbeda keyakinan tahu harus bersikap apa tatkala umat lain tengah beribadah.

    Wong sejatinya ibadah itu kan hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan. Nah, kalau kita fokus pada keintiman hubungan vertikal itu tentu tak akan muncul konflik horizontal sesama umat bergama lain bukan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mas/mbak sudah mampir di blog saya :)

      Iya, betul. banyak manusia yang lupa bagaimana ber'intim' dengan sang maha esa. terlalu sibuk mengurusi hubungan orang lain dengan Tuhannya. termasuk saya. hehe :)

      Hapus
  2. 1. Membangunkan oran sahur sambil teriak-teriak: itu tidak diajarkan Nabi Muhammad, dan kesalah orang jaman sekarang.

    2. Toa Masjid: itu bisa mengganggu, bisa tidak, tiap tempat beda2. Bila mengganggu sampaikan saja ke panitia pengajian di Masjid. Gampang kan? hehe. :))

    3. Bakar-bakar: itu oknum & tidak boleh seperti itu. baca disini: http://www.ismailhidayat.com/2013/07/bagaimana-kita-menyikapi-fpi.html

    Saran: Banyaknya penyimpangan yg terjadi karena kita jauh dari tuntunan Islam yg benar. Selagi kita tekun menuntut ilmu agama, kita akan ditunjukkan jalan yg benar kok.. :))

    ismailhidayat.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih mas komennya. Saya udah meluncur juga ke blognya :)
      Iyah, mungkin kita masih kurang ilmu. lebih lagi saya. hehe :)

      Hapus
  3. kalau pendapat saya, itu cuman oknum2 tertentu aja kok kak pinky. saya juga benci dengan mereka yg suka obrakabrik gak jelas, ngerasa paling benar, padahal tindakan mereka yang merasa paling benar = yang paling salah.

    BalasHapus
  4. kata saya sih gimana orang nya aja,, kalo beriman dan bertakwa pasti tidak akan melakukan hal seperti itu mba

    BalasHapus
  5. "Kenapa kita membakar? Kenapa kita merusak? Kenapa kita menjadi seperti preman? Kenapa kita melakukan kekerasan atas nama agama? Memangnya dulu nabi Muhammad konvoi motor sambil bawa-bawa bambu dan merusak tempat-tempat maksiat dengan seenak jidat ya?"

    Mereka yang membakar, merusak dan spt preman itu cuma beberapan oknum yg ingin berkuasa dan melindungi agamanya, tapi dengan cara yang salah.
    Islam adalah agama yg penuh cinta, tidak ada paksaan.

    Nice Post, jangan lupa mampir blog aku ya http://fchrz.wordpress.com/

    BalasHapus
  6. Yep. Agak prihatin juga dengan kasus-kasus premanisme belakangan ini.

    Karena sekelompok orang itu, rusak nama agama islam di mata agama lain.
    Bener-bener deh :(

    BalasHapus
  7. lg prihatin ya mbak? tapi yg membakar itu bukan agama kita, hanya orang2 yang mengaku beragama.. mungkin tulisannya bisa diganti, soalnya sensitif banget penggunaan kata2nya.. kadang sebuah perasaan itu hanya bisa diungkapkan pada teman saja, kadang ada yg bisa diungkapkan pada banyak orang.
    Tadi saya penasaran waktu lihat postingan mbak, hanya setelah baca, waaaahh ini benar2 sensitif sekali.. :)
    Maaf jika kurang berkenan.. trimakasih.. :)

    BalasHapus
  8. Saya dari seberang berharap agar konflik bakar-bakarannya bisa diatasi ya :) agar kamipun juga bisa merasa nyaman :)

    Memang kalo bawa agama itu 'gampang-gampang susah' untuk tidak menyulut emosi.

    Tentang toleransi tata cara ibadah memang agak sensitif ya, kadang tata cara kamipun jg diprotes dari agama sebelah jadi ya.. Susah. Apalagi dengan masing-masing dari kita saling ngerasa uda "bener" aturannya (namanya juga ngomongin agama ^^) kecuali menteri agamanya kali ya bikin UU baru, hohoho... Pasti semua manut. *peace*

    BalasHapus
  9. Soalnya para petinggi2 negara kita waktu lagi Pemilu suka banyak "ngutang" sama ormas2 tersebut, makanya sekarang di saat ormas2 tersebut berbuat anarkis, pemerintah pun tidak mampu berbuat apa2, hanya mampu prihatin. Beginilah nasib kami2 yg jadi minoritas di Indonesia.

    Soal subuh2 teriak2 di jalan atau nyanyi2 pake Toa, itu sebenernya dari jaman dulu udah ada, tapi entah kenapa beberapa tahun terakhir ini jadi lebih ekstrim pelaksanaannya. Gua denger dari temen gua di Malaysia dan negara2 lain yg mayoritas umatnya Islam, ga ada kebiasaan kayak gitu tuh.

    BalasHapus
  10. Sumpah, gue baru kali ini liat orang kayak lu... Yang bener2 menghargai orang lain yang 'berbeda'.. Suka dengan postingan ini... ^^

    BalasHapus
  11. sekarang banyak sesuatu yang berbau dengan kekerasan dan teror di atasnamakan Islam...
    saya orang Islam tp saya malu dengan mereka, saya tidak setuju dengan apa yg mereka lakukan...
    kalo saya bisa mengutuk mereka mereka akan saya kutuk...

    Love for all hatred for none

    BalasHapus
  12. oh jadi kebiasaan ngebangunin orang sahur sambil tereak2 itu cuma ide kreatifnya orang sekrang ya, hiihihi aku kirain emang dari dulu begitu.

    tp salut sama bg pungky mikirin "sisi lain" dari agamanya sendiri :)

    BalasHapus
  13. Pung,. Saya sebagai muslim, yang juga melaksanakan sahur, jujur juga sangat terganggu dengan pengumuman sahur yang ada di dekat kos-kosan. Orang bangunin sahur kayak marah-marah. Jadi emosi sendiri deh.. :|

    BalasHapus
  14. Duh...ternyata gue ga sendiri.
    Haruskah kita merasa berdosa?

    BalasHapus
  15. ya, agama kita mengajarkan bagiku agamaku, bagimu agamamu. Jd ga perlu maksa2 org masuk islam, ga perlu sinis sm agama lain. Ga perlu mghina2. Blum tentu kita lebih baik dr org yg kita hina. Cukup menghargai aja, yg penting org ga rusuh. Ya kita jgn rusuh. Yg suka rusuh tu cuma org bego yg emosian ga jelas.

    BalasHapus
  16. banyak yg kurang memahami tentang agama.. seperti berdizkir atau melakukan puji pujian gk perlu sampai teriak teriak.. dengan suara yg lembut dan khusu di dalam hati sebenranya itu lebih baik..

    BalasHapus
  17. sebenarnya itu sih gimana orang nya aja kata saya

    BalasHapus
  18. Bagiku agamau dan bagimu agamamu,,,, kalimat ini memang benar adanya karna tercantum dalam al kitab atau al hadist namun untuk membangunkan untuk bersahur itu kan termasuk pahala juga kita membangunkan sebagian orang untuk makan sahur, ceramah dengan menggunakan toa kita juga jangan menyalahkan yang ceramah karna berbagai agama pasti memberikan yang baik - baik bukan yang buruk buruk. Mungkin yang salahnya adalah mengganggu aktifitas sarana ibadah. Seperti menghancurkan lah dan sekarang adanya teroris lah
    Nice Post

    BalasHapus