Ibu berdaster biru itu mendekatkan tubuhnya ke tubuhku, matanya basah, tanda sebentar lagi akan ada yang tumpah.
"Usia saya sudah 50 tahun, dik. Tapi belum menikah.."
Aku memilih diam, membalas ceritanya dengan tersenyum.
"Tapi saya kelihatan sehat kan?"
Aku mengangguk cepat. Berusaha segera kabur dari situasi yang bikin canggung ini. Rombongan masih jauh, aku yang jalan duluan ternyata harus nyangkut di depan rumah ibu berdaster biru. Yang gak menyebutkan nama, tapi tiba-tiba curhat sambil menangis.
"Alhamdulillah.. Hidup di sini bikin sehat, dik" Balasnya lagi. Kali ini dengan mata yang setengah mengering, tapi tetap sesungukan.
"Biasanya sehat karena bahagia, bu.. Tinggal di sini bahagia ya, bu?"
Balasku berusaha akrab. Tak ada jawaban, cuma ada cubitan kecil di tangan kiriku bersambut anggukan penuh tawa. Lah? xD