Pungky Prayitno @ 2013. Diberdayakan oleh Blogger.

Karena Perempuan Hanya Kelamin Diantara Selangkangan




Aku boleh menangis susungukan ? meraung-raung ketika gelisah tidak terkendalikan. Boleh ? bersikap berlebihan ketika perasaanku terasa tidak karuan. Aku punya alasan untuk bersikap demikian.
aku perempuan.

Aku bersikap bodoh ketika tubuhku dirasuki seribu cemburu. Menjadi mahkluk tanpa otak yang disebut-sebut sok lugu. Menjadi makhluk tolol menjijikan yang sedikit memuakan. Seolah-olah di dalam kepalanya tidak ada sedikitpun kepintaran. Aku harus boleh menjadi demikian.
aku perempuan.

Aku menjadi makhluk manja yang maunya menjadi raja. Tidak mau kalah dan ingin selalu diperhatikan siapa-siapa. Menjadi satu diantara jutaan ciptaannya yang hanya bisa mengeluh saja. Aku boleh untuk seperti demikian.
aku perempuan.

Aku menulis apapun semaunya. Bernyanyi sesukanya. Tidak peduli orang bilang apa. Ah persetan dengan mereka. Hidupku bukan untuk mereka dan kebahagiannya. Hidup ini tentang aku, kebahagiaan dan kebahagiaan. Hahaha. Aku boleh seegois demikian.
aku perempuan.

Aku berbuat seenaknya. Lalu menghapus semuanya atas nama air mata. Haha buaya ! tapi toh Tuhan menciptakan aku dengan Sembilan perasaan. Yang katanya sensitif dan mudah untuk dilemahkan. Aku boleh selemah demikian.
aku perempuan.

Lalu terus saja mengkambing hitamkan kata perempuan. Menjadi alasan untuk lemah dan tak punya lebih dari sekedar keluhan. Lalu terus saja diketeki laki-laki menjadi tertindas dan tidak mau tau lagi. Mentang-mentang satu kata yang disebut “perempuan” lalu aku punya seribu alasan untuk seenak demikian. Ini bukan dunia nenek moyangmu, bajingan !

Lalu terus saja lemah dan disalahkan. Mentang-mentang air matamu memang tidak terkalahkan. Tinggal menangis lalu beres semua urusan. Itu bukan jalan keluar, pecundang ! jadilah manusia karena perempuan hanya kelamin diantara selangkangan.

Lalu kemana ketika aku gelisah. Menangis di sebut lemah. Diam disebut kalah. Berontak di sebut salah.
Lalu kemana ketika aku marah. Disana sini aku hanya gelisah. Tidak tau mana hati mana arah.

Aku perempuan. 
Lalu kenapa ?
Yang istimewa hanya karena aku keturunan hawa. Sisanya sama saja. Mereka saja berlebihan menyebut kaumku mulia.

Aku perempuan.
dengan gelisah di hatinya. Dengan marah di kepalanya. Dengan air mata di tarikan nafasnya. Tuhan menaruh semuanya pada tempatnya. Katanya.

Aku perempuan.
dengan kembali pada hati sendiri aku bersembunyi. Berusaha diam menahan emosi. Bahkan di titik ingin mati. Biar hati ini yang tau sendiri. Tidak akan menjadi terlalu bodoh untuk kedua kali.

Maaf menyalahkanmu, perempuan !
salah sendiri kamu menjadi kelamin diantara selangkangan. Aku bisa seenaknya menjadikanmu alasan. Karena aku memang seegois demikian. Sekali lagi aku perempuan. Seperti itukan ?


Ruang. 15 maret 2010. 03.58


Diam saja diam.
kamu perempuan. Kembali lah ke hati dan berceritalah sendiri.

-------------------------------------------------------------------------------------------------
tulisan ini sekedar curhat colongan.
karena kata sang idola, menulis itu menenangkan ;)

6 komentar

  1. hmmm...
    perempuannn yang yang katanya 'tidak peduli orang bilang apa'
    tapi tiap kata bermakna lebih...campur aduk...hehehhehhehehhehe

    ni nulisnya ..lagi gemes sama diri sendiri ya?? :)

    BalasHapus
  2. lagi curhat lebih tepatnya. hehehe :D

    BalasHapus
  3. Dalem euy...
    penulisannya bagus.... Judulnya juga menarik
    bikin penasaran
    hehhehe

    BalasHapus
  4. hehe makasih yah. geer saya geer aw aw aw :D

    BalasHapus
  5. hmmm... itulah perempuan.... two thumbs up wat tulisan ini...saya suka banget

    BalasHapus
  6. hihihi makasyooong :D girang deh ada yang suka :)

    BalasHapus