Pungky Prayitno @ 2013. Diberdayakan oleh Blogger.

Untuk Kamu yang Ingin Membunuh Keji Anak Sendiri

Kamu.
aku tau buatmu ini mengerikan. Akan lahir seorang anak dari rahimmu yang bapakknya baru saja hilang. Bukan bukan, bukan hilang. Tepatnya lari dari seonggok pertanggungjawaban.  akan menjadi wanita muda yang akan di panggil bunda. Ya, memang kedengaran seperti di film-film kenakalan remaja. tapi rahimmu adalah nyata. Mau tidak mau, kurang dari hitungan 36 minggu kamu akan menjadi ibu.

Pungky | Photo


kamu.
aku tau batinmu gelisah. Tidak sanggup menyaksikan lahirnya si bayi merah. Di antara orang tuamu yang masih terus menghujat kamu yang paling salah. Menjerit sakit seakan tembok kanan kiri sedang menghimpit. Tidak ada lagi ruang untuk bernafas barang sedikit. Menjeritlah sayang.. cerita seperti mu terlanjur berjuta-juta di mana-mana. Tidak akan ada yang peduli karena kamu bukan yang baru terjadi.

kamu.
berhentilah menjerit ketakutan. Anak dalam rahimmu bukan setan !  mengertilah bahwa yang sedang menendang dalam perutmu adalah karunia terindah dari Tuhan. Dia tidak pernah mengerti kenapa ibunya disebut-sebut perempuan sialan dan bapaknya diteriaki bajingan. Yang dia tahu, dia akan lahir sebagai manusia baru karena Tuhan menginginkan begitu. Yang dia tahu, akan ada hidup setelah 36 minggu berumahkan rahim ibu.

kamu.
kenapa sibuk menyalahkan si bajingan ? Aku pertegas ini untuk yang kesekian. “Kucing mana yang tidak lahap ketika ujung mulutnya disodorkan ikan.” Dan kenapa harus terus memaki jaman ? semua yang terjadi ini adalah tentang bagaimana kamu menjaga kehormatan yang letaknya tepat di selangkangan. lalu kenapa mengumpat atas nama kelemahan ? Sadarilah kamu sedang dihadapkan dengan pertanggunjawaban atas apa yang pernah kamu lakukan.

Berdiri..
biarkan lelakimu tidak mau tau lagi, atau anggap saja dia mati.
percayalah Tuhan tidak sejengkalpun pergi..
hapus tuntas keinginan mu untuk aborsi

anakmu bukan fiksi  ! dia bernyawa, dia nyata dan dia akan menjadi manusia seperti aku, kamu dia dan mereka. Akan hidup sebagaimana jalannya. dan dengan senyum mungil akan memanggilmu “bunda…..” .
Lahirkan, besarkan, dan jadilah perempuan dengan berani dengan pertanggungjawaban.

Photobucket
percayalah Tuhan tidak sejengkalpun pergi … (Pungky | Photo)


15 april 2010

Untuk kamu.
lahirkan anakmu, lahirkan anakmu, lahirkan anakmu

*untuk seorang perempuan di sebuah ruang. yang sedang berencana aborsi beberapa hari lagi*

-------------- 

tulisan ini dibuat bulan april 2010, sekarang febuary 2011. si jabang bayi sudah damai di surga sana. aborsinya terjadi.











Foto Ilustrasi:
Talent          : Pungky
Fotografer  : Tripod dan Selftimer
Lokasi        : Kamar Pungky
Edit            : Adobe Photoshop Cs 2

8 komentar

  1. menyedihkan ya mbak....janin yang tdk berdosa dan ga tau apa2, harus menerima konsekuensi dari perbuatan dari perbuatan seorang pria dan wanita yang katanya dewasa....

    dunia oh dunia...

    BalasHapus
  2. iyah om. dan di kalangan mahasiswa, yang kayak gini udah kayak cerita langganan. banyak temen mahasiswi yang tau2 curhat tentang rencananya gugurin kandungan. tiba2 cerita kalo dia hamil dan takut punya anak. aduuuuh. mau enaknya doang :(

    BalasHapus
  3. ceritanya sangat mengena :'(
    ujung ujungnya.. kasian si bayi..

    BalasHapus
  4. ngenes ya kalo inget kenakalan para remaja saat ini, pas banget ceritanya :')

    BalasHapus
  5. @vee : iya. si jabang bayi padahal gatau apa-apa. :(


    @fika : hehehe tapi begitulah kenyataannya :)

    BalasHapus
  6. jadi inget temenku... gara-gara salah gaul di kota besar, ia hamil en pacarnya nyuruh aborsi. setelah aborsi, ujung2nya pacarnya gak mau nikahin dia. sekarang si teman bingung takut gak ada cowok yang mau nikahin dia; perempuan yang pernah hamil di luar nikah dan aborsi...
    Just thinking before doing. Kalo udah kejadian, kita sendiri yang rugi!!!

    BalasHapus
  7. iyah. harusnya kalo mau melakukan harus siap sama resikonya. kalo engga, malah nyakitin diri sendiri. hehe. makasih aina udah mampir :)

    BalasHapus
  8. aku tau rasanya jadi tempat yang dicurhati mbak..
    aku juga ngalamin tuh..
    kesian banget adek bayinya :(

    BalasHapus