Pungky Prayitno @ 2013. Diberdayakan oleh Blogger.

Untuk Dia. Yang Namanya Disamadengankan Selangkangan oleh Banyak Manusia


Lastri...





Lastri. Kamu tau? Di sini, jauh dari tempat dimana kamu berdiri detik ini. Ratusan, bahkan ribuan namamu dituliskan pada kisah-kisah tanpa tuhan. Atas nama kesucian desa yang dibeli laki-laki dengan jas rapi. Namamu. Namamu Lastri, disebut disini sehari tujuh kali.

Lastri. Kamu tau? Di kota. Ratusan kilometer dari tempat kamu sibuk berladang dengan pakaian seadanya. Banyak yang menanti kamu benar-benar akan datang. Mengelap keringat bau ladang. Lalu bertelanjang. Memuaskan para hidung belang yang kesetanan.

Lastri. Sini. Tengok sebentar kemari. Ada rayuan luar biasa dari para pengobral cinta pemilik timbunan harta. Mereka mau membuatmu tak lagi berladang, katanya. Ah. Sini Lastri. Saksikan bagaimana lekuk tubuhmu dibayar mahal walau Cuma gambar.

Lastri. Makan apa kamu -hari ini? Tidakkah kamu ingin beberapa menit mampir kemari? Di sini tidak ada nasi. Tidak juga makanan basi. Yang terhidang untukmu adalah berpiring-piring kekuasaan yang sanggup menyelamatkan kamu dan keluargamu dari kemiskinan. Kau dibeli mahal,sayang.

Lastri. Tidakkah penutup tubuhmu sudah compang? Habis dimakan keringat pematang. Bau kotoran ternak yang membuat tubuhmu nyaris tak lagi bisa jadi hidangan. Sini Lastri. Mainlah barang sehari. Namamu jadi komoditi kelas menteri. Dan tentangmu Lastri, dijadikan peri dalam bayang-bayang birahi para laki-laki.
Lastri. Kamu dengar? Betapa di sini ribuan desah napsu menyebut satu. Namamu. Nama yang dinyanyikan ibumu bersama sapi-sapi pembajak padi. Nama yang disebut dalam doa bapak sebagai putri satu-satunya. Nama yang dijadikan putri seksi paling dicari.

Lastri. Siapa kekasihmu? Apakah tidak jengah kamu dengan pemuda desa? Begitu-begitu saja. Masa depannya pun selalu sama. Mentok di desa atau jadi TKI di negara tetangga. Kemari, perempuan! Di sini banyak tampan yang akan memuaskan kamu tanpa pandang. Para pejantan dengan beragam masa depan. Di sini Lastri. Ribuan laki lajang menantimu datang.

Lastri. Ku ceritakan kepadamu tentang kota. Tempat bapak pernah bercerita padamu soal kuasa. Soal manusia yang tak bernyawa manusia.

Ini kota, Lastri. Tempat jauh yang sering memuja namamu penuh. Tempat para istri menghujatmu atas namamu yang dijadikan fantasi para suami. Tempat kamu, disiapkan untuk menjadi permaisuri paling seksi satu negeri.

Di sini, Lastri. Tempat aku menulis ini. Ada ribuan kisah yang menuliskan namamu sebagai tokoh utama. Dan semuanya sama. Kamu pelacur desa paling juara!

Lastri.. sini! Bunuh diri.
—–

Purwokerto, 05 mei 2011

15 komentar

  1. jangan mau lastri,. lebih enak ditempatmu berdiri saat ini.

    dimana kamu bisa bertegur sapa dengan sejuknya udara desa, teduhnya hijau sawah, bau tanah basah yang selalu merekah, senja yang tak terhalang tembok raksasa...

    tak perlulah jadi tokoh utama untuk kehidupan orang lain, cukuplah untuk hidupmu saja.

    *haiiyyyoo.. mau ikut mana sekarang?? pastri si lastri bingung sendiri. hahaha :D

    BalasHapus
  2. @Rie : hahahahaha rese aja kamu yaaaa pake segala bikin lastri bingung :P



    @Inggit : aaaaa. inggit kuperrrrrrrrrrrrrrr :p ayo cari tau!

    BalasHapus
  3. biarin. biar lucu. coba deh perhatiin, orang kalo lagi bingung itu lucu loo,.. apalagi kalo bingung sendiri. hahaha.. *jangan sampe deh bingung ngajak2.

    BalasHapus
  4. lastri tetaplah berladang,,jangan mw jadi mainan hidung belang

    BalasHapus
  5. ngiikkk...Lastri, sini bunuh diri ???

    eh, pung, sebelum ngajakin Lastri bunuh diri, boleh dikenalin sama gue dulu kagak ?? *bisik.bisik*

    BalasHapus
  6. jadi kekasih lastri siapa??? *polosbego*

    BalasHapus
  7. lastri....kamu tau...sebelum pergi sebaiknya kamu ketempat saya....akan saya ceritakan semua tentang pungky kepadamu....

    lastri...percayalah....dari seribu perjaka tampan..cuma satu yang baik...dan itu aku lastri...percayalah....dan dari seribu tahun sejak kemunculan perjaka tampan sebelumnya...seribu tahun setelahnya...saat ini...cuma ada aku...kemarilah lastri...jangan dengarkan pungky....jangan lastrii...jangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnn......lasssssssstriiiiiiiiiiiii (lebay..ala sinetron ram pundjabi)....

    ps. sumpah....keren tulisannya...suatu saat kamu bakalan `besar` pung....rugi kalau saya gak kenal kamu....

    BalasHapus
  8. Lastri,, siniii sama om....:p

    BalasHapus
  9. @baru belajar : semoga lastri seperti itu :D


    @OPI : enggak boleeeeh. bahayaaaaaaaaaa :D hahahahaha



    @cacan : kamu mau? sini sama tante pungky ajah. hahahahaha

    BalasHapus
  10. @nufri hulk : aaaaaaaaahhh ps nya bikin geer :D :D :D :D


    @fizer0 : gak mau ah. om blogger sih. nanti lastri diduain sama blog. ga mau ga mau ga mauuuuu >.<

    BalasHapus
  11. aku setuju sama bang nupri hulek hihi :D
    lastrinya yg d poto cantik jg pung :P

    BalasHapus
  12. Tulisan lu bagus, ironis ya memang hidup jaman sekarang, harga diri bisa dibeli, kehormatan bisa diuangkan...

    BalasHapus
  13. lastri,, teruskan!!! *loh???

    BalasHapus
  14. satu kata buat tulisan ini : 'Impresif'

    BalasHapus