Lusiana Trisnasari, Semangat Kartini di Bumi Loh Jinawi

Kalau Kartini lain berjuang untuk negeri, maka Kartini satu ini, adalah sebenar-benar berjuang demi bumi pertiwi. Demi tanah yang ia pijak, demi air yang ia minum, demi udara yang ia hirup, semangat tumpah darah di negeri gemah ripah.

Banyak tulisannya yang bikin aku pingin memeluknya erat-erat saking bangganya. Saking terinspirasinya. Saking pingin seperti dia. Perempuan tangguh dan sosmed banget bernama beken Lusitris ini, menuliskan segala yang ia bisa, yang ia tahu, dan yang ia ingin suarakan. Ada satu hal dari beliau yang bikin iri setengah mati: kemampuan menulisnya jempolan. Kalau ada kontes nulis atau blogging dan tertulis namanya sebagai pemenang, udah gak ada yang heran. Saking seringnya. Saking langganannya.

 

Namun, kalau hanya boleh menyebut satu, maka inilah catatannya yang paling bikin sedih, haru, bangga, gemas, marah dan lucu sekaligus. Buat aku.

Bukan mudah bagi seorang ibu rumah tangga yang usianya (maaf) sudah gak bisa disebut muda, turun langsung menjadi bagian petualang hutan. Menyusuri pepohonan, susur sungai, bahkan berjarak sangat dekat dengan hewan-hewan liar. Tapi dia melakukannya, dan yang membuat kerennya nge-pol, dia menuliskannya.

Catatan perjalanannya menuju Teluk Meranti dan Hutan Kerumutan, menyadarkan kita tentang secuil hidup di bumi pertiwi, Indonesia. Ada surga-surga tersembunyi di negeri ini, ada keindahan yang terlalu indah, ada semesta yang terlalu megah, ada negeri yang telalu loh jinawi..

Dan di surga yang sama, ada orang-orang yang kehidupannya terancam, ada sungai-sungai yang tercemar, ada hutan-hutan yang dibakar, ada hewan-hewan yang kebingungan karena tempat tinggalnya hilang, ada petani-petani putus asa, ada pencurian-pencurian oleh keserakahan, ada nelayan-nelayan yang kehilangan ikan karena jala-nya menjadi korban preman pembalakan, ada orang-orang kecil yang terus melawan walau tak pernah menang, ada... ada bumi Indonesia yang terluka dan berduka namun tetap angkat sejata seadanya. Dan yang paling wuih, ada ibu rumah tangga yang menceritakan soal mereka pada dunia. 

Dialah Lusiana Trisnasari, perempuan yang berumah tangga, mengurus anak, berkerajinan tangan, memasak, menjelajah, menduniakan budaya Jawa, bersuara soal tanah, hutan, udara, air, dan dia.. Kartini di dadaku.

Purwokerto, 13 April yang sumuke puol! 2014

Melalui media yang ia punya, dia bersuara. Demi tanah yang ia pijak, demi air yang ia minum, demi udara yang ia hirup, semangat Kartini di bumi loh jinawi.

---

Artikel ini diikutkan dalam Giveaway Ada Kartini Di Dadamu. 

*Loh Jinawi = Tanah subur dengan kekayaan alam berlimpah