Krik, gak ada jawaban. Kami terlanjur berhadapan dengan jalan
kecil, menanjak, penuh batu dan lubang, dengan sisi kanan... jurang. Modal
nekat, atau lebih tepat pasrah karena terlanjur gak bisa kemana-mana lagi,
Toyota Rush yang kami naiki, kami ajak menghajar jalanan di depan. Aku jelas
panik, karena kalau Ariev sedikit aja melakukan kesalahan, habislah kami masuk
jurang. Satu-satunya yang bisa kami harapkan saat itu adalah kemampuan dan
kekuatan Toyota Rush untuk terus jalan, sekalipun yang digilas adalah jalan
menanjak curam dan rusak. ENG ING ENG.
---
Menang kompetisi blog berhadiah
petualangan, gak pernah ada dalam bayanganku. Tapi Tuhan selalu mendengar doa,
setuju? Doa-doa lah yang mengantarku sampai ke Bali, 16 Januari kemarin. Toyota
dan Idblognetwork (Ibn) membawa aku dan Irfan, menikmati adrenaline rush 3 hari 2 malam di pulau Dewata, sebagai hadiah atas
kemenangan kami pada kompetisi blog yang mereka helat sebelumnya. Pas
pengumuman pemenang keluar, aku jerit histeris sampai disamperin tetangga, dikira
ada apa. Ya namanya juga Pungky, urat noraknya udah bukan putus lagi, mblarah-mblarah.
Kami sampai di Bali Jumat siang,
disambut mbak Wiwik dari Ibn dan dua orang guide kinyis-kinyis. Dari Jakarta,
keberangkatan kami ditemani oleh Thia dari Ibn dan Karlin dari Toyota. Supaya
lebih seru, mereka juga mengajak Ariev, penulis Backpackstory, sebagai blogger
tamu.
Bersama sunset di Woobar
Restaurant, kegiatan pertama kami di Bali adalah dinner yang superromantis dan instagram-able. Ya bayangin aja,
disuguhi makan malam lezat, sambil dihujani cahaya merah kekuning-kuningan dari
matahari tenggelam dan iringan debur ombak. Walaupun porsinya kayak porsi buat
godzila, tapi demi, enak banget! Apalagi dessertnya, ada kue bola-bola dengan
isi cokelat yang meleleh setiap gigitan. Kami menyebutnya Munro, muncrat di
jero.
Selesai makan malam, kami diantar
menuju hotel tempat kami akan menginap. Ini nih best moment-nya. Pas bellboy buka kamar, semuanya mangap gak
selesai-selesai. Kamar hotelnya, wow! Nuansa alam dengan private jacuzzi,
sauna, dan segambeng hal romantis yang bikin pengen bulan madu buru-buru sama
Travis Barker. Tidur malam itu bener-bener serasa pulang, ke khayangan. Sembuh
deh pusing pala bidadari.
---
Hari kedua, pagi-pagi betul kami
dibangunkan lalu diminta bersiap untuk menuju Munduk. Munduk? Saat itu yang aku
bayangkan adalah pantai atau bagian kota penuh cafe dan pertokoan, standar
Bali. Thia meminta semua peserta membawa baju ganti dan memakai sepatu olah
raga. Irfan sempat mau pakai sandal, gak boleh. Pokoknya semua yang ikut harus
pakai sepatu olah raga.
Wah, mau ngapain nih?
Wah, mau ngapain nih?
Pertanyaan itu terjawab dua
setengah jam kemudian. Kami sampai ke sebuah lokasi yang kerennya bikin
bersyukur, bahwa kami orang Indonesia. Danau kembar namanya, Buyan dan
Tamblingan. Suer, indah! Danau yang kelilingi pepohonan asri dengan suasana
sejuk khas pegunungan Indonesia. Jangan wow dulu, ini baru permulaan. Keindahan
danau kembar adalah ucapan selamat datang sebelum masuk Munduk bagian surga.
Duo pemenang, blogger tamu dan
Thia, diberi kesempatan membawa sendiri satu Toyota Rush sampai ke tujuan. Sip
deh, saatnya membuktikan kemampuan mobil yang membawaku ‘pergi’ sejauh ini. Ariev,
sebagai orang yang paling syariah diantara kami berempat, ditunjuk memegang
kemudi. Jadi kalau kami kenapa-kenapa, paling enggak kami kenapa-kenapa bersama
imam yang baik. Begitu kira-kira pertimbangannya. Jalan terus menanjak dan
semakin sepi, hingga mobil kami sampai di medan yang mulai bikin was-was. Makin
lama makin nanjak, makin lama makin rusak.
“Yakin nih kita nanjak di jalan rusak begini?”
Sudah terlanjur sampai sini, mau
gak mau kami memaksakan Toyota Rush yang kami bawa untuk terus menghajar
jalanan. Ayo Rush, kamu pasti sangghup!
Pinta kami yang sebenarnya menghibur diri sendiri.
Pengujian adrenaline itu berlangsung
kurang lebih setengah jam, disertai panik (banget) dan deg-degan tapi muka sok
tenang, SUV berbodi ganteng ini sukses membawa kami selamat sampai tujuan. Puncak
pegunungan mahaseksi bernama Munduk. Kalau kamu bilang gebetan kamu itu indah
banget, kamu kalikan sejuta hitungan, maka hasilnya adalah Munduk. Dan kalau
hitungan itu kamu lakukan sambil nembak istri orang, begitulah Munduk
Wilderness. Indah, tapi liar dan mendebarkan!
Merasa selamat sampai tujuan, aku mulai cengengesan girang. Lalu senyumku berhenti pas tau kalau di situlah adrenaline rush kami baru akan dimulai. Lah lah lah, daritadi apa? Yang kayak begitu belum adrenaline rush? *pingsan kemayu*
Munduk Wilderness adalah wisata
penjelajahan yang terletak di puncak Munduk, Bali. Basecamp nya, beuh.. Cakepnya
gebetan kamu mah gak ada apa-apanya, mblo. Barang bawaan wajib kalau mau ke
sini adalah kamera, kamera dan kamera. Kamu gak akan rela meninggalkan Munduk
tanpa memanen ratusan foto dari basecamp Munduk Wilderness. Semilir kesejukan,
teh hangat, langit biru, hamparan Bali dari ketinggian, ditemani tawa bareng
teman-teman, kamu akan tau kalau surga itu dekat.
Basecamp Munduk Wilderness |
---
Petualangan diawali dengan
offroad menggunakan Fin Komodo, mobil buatan Bandung yang memang di desain
untuk medan ekstrem. Setiap peserta
dibekali gogle, masker, buff dan sebuah kalimat sangat manis.
“Kak, nanti kalau mobilnya terbalik atau masuk jurang, tangannya
dilipat di dada ya..”
Apa? Gimana? Mobil terbalik?
Masuk jurang? Halo? Kok suaranya putus-putus?
Sungguh, aku cuma bisa pasrah dengan sungguh-sungguh.
Sungguh, aku cuma bisa pasrah dengan sungguh-sungguh.
Nyetir? Ogah. Egois saat kepepet
itu penting. Aku satu mobil dengan Adam, salah satu videografer yang
mendokumentasikan kegiatan kami selama di Bali. O jelas, kemudi aku serahkan
padanya. Jadi kalau kenapa-kenapa, masuk jurang misalnya, aku tau bisa
menyalahkan siapa. Muahahaha
Awalannya, adalah melintasi
jalanan yang tadi kami lewati saat menuju basecamp. Aku langsung pegang dada,
cek kesadaran. Jadi, jalanan rusak parah menanjak yang tadi kami lewati naik
Rush, adalah jalanan untuk Fin Komodo. Mobil yang memang sudah didesain
khusus.
Sedangkan Kami. Melewati. Itu. Naik. Rush.
Seketika aku merasa nekat sekaligus keren.
Sedangkan Kami. Melewati. Itu. Naik. Rush.
Seketika aku merasa nekat sekaligus keren.
Offroad sangat-sangat-sangat seru dan liar ini menerobos hutan di tengah Munduk, melewati medan yang sangat gak mobilsiawi, tabrak-tabrakan dengan pohon daripada nyemplung jurang, miring-miring dengan posisi ban terangkat satu bagian, lalu berakhir di rumah penduduk karena petualangan akan dilanjutkan dengan sepeda. Iya, sepeda. Terakhir aku naik sepeda itu kelas 2 SMA, itupun di jalan aspal lurus yang sepi dan begitu-begitu aja. Peserta dikasih pilihan, mau naik sepeda, atau boleh meneruskan perjalanan dengan Fin Komodo. Tanggung sudah sejauh ini, sikat deh naik sepeda. Gak urusan medannya nanti kayak apa, iyain aja dulu biar kelihatan berani.
Bener aja, medan bersepedanya
adalah uji adrenaline selanjutnya. Turunan, berbelok-belok dan sesekali curam.
Sampai ada satu turunan curam yang bikin aku gak berdaya. Dengkul lemes. Aku
turun dari sepeda dan... dorooong :D
Selesai? Belum.. Kegiatan
melemaskan dengkul ini masih dilanjut dengan naik Fin Komodo lagi, yang sudah
menunggu di pinggir sawah. Kami beriringan menuju lokasi yang kanan kiri cuma
ada pepohonan rimbun, lalu turun di sana. Sudah? Belum juga.. Masih harus
lanjut lagi dengan jalan kaki, menyeberangi sungai kecil, melewati pepohonan,
tanah licin menurun, dan terlihat ajaib karena kami bawa-bawa handuk. Pernah
lihat Nyi Iteng jalan kaki mau mandi di sungai? Yak, begitu. Sampai di sini, korban jatuh kepleset sudah satu orang. Korban Fin Komodo mogok, ban sepeda bocor, dan dompet terendam air, juga satu orang. Orang yang sama. Jangan tanya siapa.
Klimaksnya, kami sampai di surga
lain di cekungan Munduk. Ucapkan hai pada Haunted Valley Waterfall. Di sini,
kamu bisa mendadak bidadari dengan khusuk.
Haunted Valley Waterfall (Pic courtesy Celin Ong) |
Bidadari-bidadarian di air terjun
menutup petualangan kami, setelah semuanya selesai haha-hehe dan selfie gak
rampung-rampung, kami kembali ke basecamp dengan Fin Komodo melewati jalur
yang lebih mobilsiawi dan manusiawi. Bersih-bersih, makan siang (pisang gorengnya turun dari surga,
enaknya mentok!), dan menghangatkan badan. Setelah rapi dan kembali kece, kami
pulang ke hotel untuk istirahat dan mengeraskan dengkul kembali.
Di perjalanan pulang, kami
terjebak kabut tebal karena memang hujan baru berhenti dan matahari mulai
turun. Jarak pandang betul-betul pendek, driver kami (karena seluruh peserta
sudah tepar, jadi setir kami kembalikan pada driver), menurunkan kecepatan mobil
karena ngeri. Tapi semua juga tau, kalau Toyota Rush punya foglamp yang oke, kabut
tebal malam itu diterobos dengan lancar dan kami turun Munduk dengan selamat. Yay!
Toyota Rush kami menembus kabut tebal. |
--
Hari ketiga, adalah jadwal kami
untuk watersport. Kami akan menjajal
wisata air flying fish dan donut di Pandawa Marine Adventures. Seru? Enggak. Gimana bisa seru,
wong kami semua bangun kesiangan. HAHAHAHA. Penerbangan kami ke Jakarta untuk
pulang, jam setengah empat sore. Gak akan kekejar. Jadi karena tidur kepulesan,
acara watersport dengan menyesal dibatalkan. Pagi itu kami diberikan spa gratis sebagai ganti. Baik banget ya Toyota? yang bangun kesiangan siapa, yang tanggung jawab siapa :))
Dan acara makan siang di restoran
Bebek Tepi Sawah, mengakhiri rangkaian petualangan adrenaline rush kami di Bali. Gak dikasih waktu beli oleh-oleh, karena
ternyata, pihak Toyota menyediakan segambreng oleh-oleh yang bisa dibawa pulang
masing-masing peserta dengan gratis. Whoa! Saat itu dipikiranku cuma satu, kalau Toyota
mengadakan kompetisi blog lagi, bisa dipastikan aku akan jadi peserta..
tergigih.
tergigih.
Cuma tiga hari memang, tapi
petualangan bersama Toyota Rush ini super super menyenangkan dan berkesan.
Apalagi kami semua, menjalaninya sama-sama seperti sudah saling kenal lama.
Saling tertawa, saling cerita, saling gosip, sampai saling bertukar akun sosial media.
Menulis ini, punggung kananku masih terasa nyeri karena offroad yang banting tulang itu. Tapi dada kananku, bahagia. Karena nyeri punggungnya masih
terasa, berarti liburan kami masih bersisa. Masih membekas dan masih bikin
senyum-senyum sendiri setiap lihat foto-fotonya.
Terimakasih Toyota! (Pic courtesy Thia Soediro) |
Terimakasih Toyota, terimakasih
Idblognetwork.
Terimakasih Thia, Mbak Wiwik, Irfan, Ariev, Celin, Adam, dan Mas Bram. Semoga kita bertemu lagi di trip gemesh berikutnya!
Terimakasih Thia, Mbak Wiwik, Irfan, Ariev, Celin, Adam, dan Mas Bram. Semoga kita bertemu lagi di trip gemesh berikutnya!
Terimakasih semesta, selalu mengantar doa, sampai tepat ke tujuannya.
Selamat ya Pung!! *dalam berbagai arti* Seru deh ceritanya..untung gak jadi nyemplung jurang tuh
BalasHapusKalau masuk jurang, blog ini gak begini sekarang tulisannya. Hahahaha makasih anteu :*
Hapusmak pungky...sukses bikin iri.....baca tulisannya aja bikin saya merasa yg jd pesertanya..asyik banget petualangannya....selamat ya mak..thn dpn klu ada lomba toyota lg ..mak pungky ga boleh ikuut....nanti saya kalah hahahaha.....
BalasHapusAhahahahaha kalau Toyota lagi yang ngadain, aku bisa dipastikan jadi peserta lagi mak. Saingan ya! x))
Hapusasik bener,kesiangan aja diganti sama spa hahahaha..oleh2 dibeliiin,moga toyota rush ada lomba blog lagi,hadiahnya couple donggggg..biar dibolehin sama suami gitu hahahaha
BalasHapusIyaaa asik bangeeet. Aku norak banget pas dikasih oleh-oleh banyak. Baru kali ini sampai oleh-oleh disediain. Hihihi
HapusWaaa, serunya...Jadi pengen.
BalasHapusMunduk bagus banget lhoooo... *tambah bikin pengen* *diguyur*
HapusOMG *udah gitu aja* *mupeng*
BalasHapus*melongo*
HapusBagus tulisannyaaaa *copas*
BalasHapus*sambit*
HapusSeru! Berasa ikutan.... n deg deg plusnya jga terasa..
BalasHapusHehehe aslinya memang seru banget kok. Makasih udah baca yaa ^_^
Hapusfotomu yang pertama kek chef cantik ntu Pung. Seru banget yang namanya munduk. Toyota tepat memilihmu menjadi pemenang, aklau ibu-ibu wes teriak daach *eh dikau juga ibu-ibu yaa..heheee,
BalasHapusWaaah, aku jadi geer.
HapusBerarti besok-besok kalau ada lomba lagi, aku pantes menang lagi yaa... *lalu takabur* *ditabok*
Woooowww keren mak Pung, baru tau ada Mundug dibali, kayaknya perlu banget dicoba yaaaa,...
BalasHapusPerlu bangeeeeet! Munduk Wilderness ini sangat sangat rekomendid kalau ke Bali. Kan bosen ke Bali pantai lagi pantai lagi. hihihi
HapusNgecesss maaakkkk, kapan gtu yak saia menang beginian **TengadahTanganBerdoa :D
BalasHapusAkupun masih gak percaya bisa menang beginian. Hehehe. Tetep ngeblog aja.. ikutan lomba dan doa. hihi :D
HapusFotonya kurang banyaaak,Maaak...Duh! jadi pengen...:)
BalasHapusHehehe nanti bakal ada video lengkapnya kok. Menyusul yaa :D
HapusSeru banget, mbak pung >.< Ngiri :D
BalasHapusEhehehe iya emang seru banget. Ayoh, kalau ada lomba blog berhadiah jalan-jalan, jangan lupa ikutan :D
Hapuspungkiiiiiik nama hotelnya apaaaaaa
BalasHapusThe Amala Vila & Spa. Lokasinya di Seminyak.. :)
HapusUwow seruuuuu.... *mupeng* :D
BalasHapusBangeeeeet. ihihihihi *biar tambah mupeng* :D
HapusYa ampuun seru bangetttt pung..., hotelnya apa namanya??? munduk wilderness tho kalo ditembak suami org. Loh... :)))
BalasHapusThe Amala Vila & Spa.
HapusIyak, betul sekalee x))
uwoo seruuu, ngga ada lompat2an dari tebing seperti yang kau bayangkan sebelumnya? :D
BalasHapusGak adaaa. Adanya lompat bareng Fin Komodo. muihihihi
HapusYa ampunnn mak pung, baca tulisanmu bikin daku cenut cenut, kepingin
BalasHapusIhihihihihi Hayuk mak cari lomba berhadiah jalan-jalan lagi :D
HapusYa ampunnn mak pung, baca tulisanmu bikin daku cenut cenut, kepingin
BalasHapusWooo asli seru bangetttt. *mulai cari-cari lomba blog* Hahaha. \:D/
BalasHapusHayoook... nanti kita menang bareng yaa.. trus hore hore bareng. Ahahahahamiin
Hapusalhamdulillah... selamat yaaa... ini ngos ngosan bacanya sambil tangan dilipat ke dada...
BalasHapusAyok cobain ke Munduk Wilderness.. Biar ngos-ngosan beneran hampir nyemplung jurang :D
HapusSelamat Mak Pungky, kueren abiez cerita petualangannya
BalasHapusMakasih maak.. Alhamdulillah rejeki gak kemana teh bener :D
HapusAllhamdulillah lancar perjalanannya ya pungky. Dari galau jadi seneng :-p
BalasHapusIyaaaaa Alhamdulillah buangeeet :')
HapusKeren abizzz mak!!! Bacanya sampe berasa ikutan juga :)
BalasHapusSelamat ya... ;)
Hihihi makasih ya maak.. Alhamdulillah lagi rejekinya ^_^
HapusKerennnn, super keren...alhamdulillh yaaa bidadari sudah fresh lagi hihii, eh pung fenasaran sama kicimiti konengnya itu :p
BalasHapusItu Goggle, tapi gak dipake soalnya mengurangi kekecean Ahahaha :D
HapusKe Bali lagi yuk Pung?
BalasHapus#ehh
Ini kalo gue iyain, lo mau tanggung jawab apa ha ha ha? *malak*
Hapuswihhh kalo macam begituan sih keren banget mak..mau juga donk nginep di hotelnya hahaha
BalasHapusIyaaa hotelnya baguuus bangeeet, akupun norak pas pertama dateng. hihihi
HapusWaaaaakkkk....seru sekaliiiiiiii :D *ngelap iler
BalasHapus*sodorin tisu* *tisu sirih* *disambit*
Hapusasikkk.. punyaku juga dah published ^^
BalasHapushttps://ifanishere.wordpress.com/2015/01/25/memacu-adrenaline-di-bali/
CIEEEEEEEEE :D
HapusOh Man! Keren banget! Jadi pengen ke Bali, deh.
BalasHapusHuahahaha.. ceritanya pendek banget yaaaa.. gak kerasa setengah jam aku membacanyaaa.. (((SETENGAH JAM)))
BalasHapusKalau tulisanmu konsisten kayak begini terus, setiap lomba, jurinya bakalan susah gak menangin kamu hahaha.. Aku pas baca tulisanmu tentang toyota kapan itu, udah kayak gak baca postingan lomba loh haha.. Natural sekali..
Untungnya dirimu gak ikutan giveaway kado terindahku, bisa-bisa kalau kamu nyamar jadi 6 orang berbeda, kamu doang dong yg menang HAHAHAHA
wahh mbak pungky bersyukur banget ya kesempatan jalan2nya...membacanya aku ga terputus...suka dgn gaya bercerita kamu yg oke mengalir deras.ga butuh penampungan hehehe..sukses terus ya mbak :)
BalasHapuswah seru tuh
BalasHapusWiih seru apalagi setalah caper langsung berengang
BalasHapusEh itu ada kak bram yaaaa :-)
BalasHapusMeski jalannya cukup exstream tpi pemandangan'a ga bikin rugi yah mba
BalasHapusAsyiik orang purwokerto ada yang sekeren ini. Kece badaayh. . .
BalasHapusAAAAA... keren bangeet kakk. pengin liburan lagiii :))))
BalasHapusyuuuk yuuuk kita berpacu adrenalin....diving et bungy jumping puuuuung :)
BalasHapusKalo aku jadi Mbak Pungky paling udah pusing pala hayati diajakin offroad begitu. Hebat nih Mbak, tahan banting!
BalasHapus