Sepetang Bersama Blogger 2015 (1): Blogging, Adalah Perjalanan Berharga

Uncle Masrukhin, salah satu panelis di acara Sepetang Bersama Blogger 2015, bilang: Ngeblog itu memberi, berbagi. Dan saat berbagi, sejatinya kita sedang menabung. Akan ada satu hari tabungan itu bisa kita nikmati hasilnya. Janji Allah gak pernah meleset. 

Kedengerannya sederhana, ya? Tapi konsep memberi – menabung - menuai ini membawa Uncle Mas, keliling Asia Tengah selama 46 hari. ‘Tabungannya’, membuat dia memetik buah manis yang tak ternilai harganya.

Lain Unlce Mas, lain Darul. Blogger asal Madura ini bilang, kalau keberuntungan adalah kombinasi kesiapan, kesempatan, dan doa doa ibu kita yang sedang dikabulkan. Darul membuat paspor sejak 2014, sebuah hari dimana dia gak punya rencana ke luar negeri sama sekali. Dia hanya meyakini keberuntungan akan datang pada mereka yang bermimpi dengan siap. Darul, dengan kesiapannya, mendapati mimpinya menjadi nyata, seminggu yang lalu. Dia berangkat ke luar negeri untuk pertama kali, gratis.

Uncle Mas dan Darul, aku menyatukan mereka dalam sebuah segitiga keberuntungan: bermimpi, berbagi, dan rejeki. Bermimpilah yang tinggi, terus memberi terus berbagi, dan serahkan semua ‘tabungan’ kita pada Gusti. Basi memang, tapi percayalah doa dan ikhtiar yang baik selalu mendatangkan hasil baik.

---

Ngeblog, pernah membawaku pada beberapa pengalaman hebat. Dan seminggu yang lalu, satu lagi mengetuk pintu. Datang lewat mbak Anaz, beliau mengadakan giveaway berhadiah perjalanan gratis ke Malaysia, mengikuti acara Sepetang Bersama Blogger 2015. Tadinya gak pengin ikutan, soalnya lagi gak punya duit lebih sedikitpun. Mbak Anaz bilang, yang ditanggung hanyalah tiket pesawat dan penginepan, selebihnya bayar sendiri. Duh, duit darimana?

Tapi seperti Darul bilang, keberuntungan adalah kesiapan dan kesempatan. Barangkali kesempatan ini gak datang dua kali, aku mencoba peruntunganku. Biasa, pejuang deadline garis keras, aku kirim 1 jam sebelum giveaway ditutup. Lengkap dibully mbak Anaz dulu di email, khusus aku suruh bayar sendiri katanya. Bah, berani betul dia bully Pevita! Belom aja ngerasain foto aibnya aku upload ke sosmed. Bhahahahahak :P

Singkatnya, aku terpilih. AKU. AKAN. KE LUAR NEGERI. MENGHADIRI ACARA KOPDAR BLOGGER TERBESAR DI MALAYSIA.

Aaaaaaaak.

Duit darimana? Pertanyaan ini macam hantu salah gaul, ganggu banget. Pengumuman pemenang yang menulis namaku, bener-bener bikin aku gak bisa tidur. Kepilih, tapi yang dibayarin cuma tiket pesawat sama penginapan aja. Asli, duit darimanaaaa?

Tapi namanya juga Pungky, nekat udah nyatu sama darah. Menghadiri kopdar blogger terbesar di Malaysia belum tentu ada dua kali. Berbekal duit boleh pinjem, aku berangkat ke Jakarta, lalu ke Malaysia sama Mbak Anaz dan 3 blogger beruntung lainnya. Ada Darul, Una, dan Emak Gaoel--yang di blogpost selanjutnya, kalian akan tau kalau Gaoel di belakang namanya cuma pencitraan. 

Aku terus meyakinkan diri kalau mimpi dan rejeki punya jalannya sendiri. Pasrahin aja sama yang Maha Punya. Gak apa apa minjem uang dulu, insya Allah ada gantiya. Di sana gimana juga pasrahin aja, paling kelaperan, paling gak bisa jalan-jalan karena gak ada ongkos, atau paling parah, gak bisa belanja belanja kalap. EH? :))

Tapi Gusti bukan cuma Maha Punya, Dia juga Maha Memberi. Uang sangu hasil pinjaman yang aku bawa, nyatanya utuh sampai aku pulang lagi. Bahkan di sana aku bisa belanja oleh-oleh untuk beberapa keluarga DAN BELI LIPSTICK DUA BELAS BIJI HAH! Uang sanguku cuma kepakai dua ratus ribu untuk beli tiket Damri bolak balik, makan sekali, dan beli air mineral harga presiden di bandara. SEPULUH RIBU botol kecil, hih. 

Kok bisa? Duit darimana? Bisa, kalau kamu baca postingan selanjutnya. Makanya, stay tune! Muahahahaha

Kami 4 hari di Malaysia, seneng-seneng, kopdar, dan merampok seabrek ilmu dari banyak orang. Semua terjadi karena blog. Ke luar negeri gratis, punya banyak teman baru dari negara lain, melakukan perjalanan lintas negara sama teman-teman yang bahkan baru kali itu ketemu muka, tau rasanya merindukan Indonesia, semua karena blog. 

Purwokerto, 19 Juni puasa hari ke dua Ramadan, 2015

Senin malamnya, di atas kereta Argo Lawu, aku pulang ke Purwokerto dengan satu keyakinan di kepala. Bahwa blog, adalah perjalanan berharga.