Sepetang Bersama Blogger 2015 (3): Seabrek Ilmu dari Tiga Guru

Kegiatan inti dari acara Sepetang Bersama Blogger 2015 adalah diskusi panel mengenai dunia blogging. Karena ini acara di Malaysia, jadi ya materinya berangkat dari budaya ngeblog di sana. Satu hal yang mengena banget di aku, selama acara berlangsung, jarang banget ada penonton yang main gadget. Hampir semua fokus ke panelis, menyimak walaupun siang itu hawanya ngantuk banget karena kekenyangan barbeque kambing. Hah :))

Materi pertama, dibawakan oleh Aqif Azizan. Dia itu media enterpreneur terkenal di sana. Ada beberapa poin penting dari materinya yang aku ingat, diantaranya:

1. Anggap blog sebagai bisnis
Anggap lho ya, bukan membisniskan blog. Dengan gitu, kita jadi punya plan, visi, dan workflow yang matang. Kita bisa merencanakan tiga bulan ke depan blog kita akan seperti apa, dibawa kemana, mengangkat apa, menggapai pencapaian apa, dan sebagainya. Jadi, blog kita akan terus berkembang, enggak ada ceritanya udah bertahun-tahun ngeblog masih gitu-gitu aja. 

*tunjuk jidat sendiri* *toyor dikit*

2. Jangan mau dibayar murah!
Jadikan blog sebagai barang berharga untuk kita. Bukan berarti jual mahal yaa.. Tapi, saat blog kita sudah sampai level mengundang pihak luar untuk membayar baik artikel, banner iklan, atau sekedar backlink sekata dua kata, kita sudah harus bisa menetapkan harga yang pantes. Karena harga kecil, akan bikin komitmen kita juga jadi kecil. Jangan sampai malah diri kita sendiri yang bikin blog kita jadi murahan. Duh! 

*tunjuk jidat sendiri lagi* *toyor lagi*

3. Bangun pembaca
Salah banget kalau ngeblog cuma mikirin trafik. Ngeblog itu, harus punya pembaca. Bangun jaringan pembaca yang kuat, belajar promosi, bukan sekedar produksi artikel. Menulislah hal-hal yang bermanfaat dan sesuai dengan passion kita. Karena yakin deh, di luar sana ada orang-orang yang menunggu tulisan kita. Bilang gak bilang, mereka selalu balik ke blog kita, apapun tulisannya. 

*tunjuk jidat sendiri ketiga kali* *toyooooor*

4. Membuat jamaah
Ini bahasa sana banget yaaa.. ngehehehe Intinya, ngeblog jangan sendirian. Gabung komunitas, banyak-banyak bergaul dengan sesama blogger, jalin hubungan baik dengan temen-temen blogger. Karena yaa.. kayak solat, berjamaah 70 kali lebih baik daripada sendirian. Ini itungan al-quran, jangan tanya eyke juntrungannya begimana, kaga ngarti xD 

Panelis kedua, adalah mbak Anazkia, blogger Indonesia lhooo. Ihiy! Kehormatan banget beliau bisa duduk di sana dan mewakili kami. Kalau mbak Anaz gak terlalu banyak kasih materi, dia lebih banyak cerita tentang dinamika blogger Indonesia dan lika liku kehidupannya. Jadi, kita nih, blogger blogger Indonesia diceritain sama mbak Anaz di depan ratusan blogger Malaysia. Tapi sayang, kece kece jadi panelis, gak mandi pagi. 

EH?

Di Indonesia, mbak Anaz ini adalah penggerak komunitas hibah buku. Sebuah gerakan sosial berbasis dunia maya, yang menjadi perantara penyumbang dan penerima buku. Siang itu, ada satu kalimat yang aku inget banget dari beliau: “Kalau gak bisa berbuat baik, minimal jadilah perantara kebaikan”.
Duh duh duh. Toyor aku mbaaaak!

Pembicara ketiga, namanya Uncle Masrukhin dari eQurban. eQurban ini adalah jasa qurban berbasis online, yang telah tersebar di beberapa negara seperti Malaysia, Indonesia, Kamboja, dll. Beliau pada kesempatan itu, berbagi tentang berbagi. Nah lho xD

Ini beberapa hal penting yang aku tangkap dari Uncle Mas:

1. Ngeblog itu memberi

Kita menulis hal-hal bermanfaat, ya sejatinya kita lagi memberi. Dan memberi itu sebenarnya menabung, pasti akan ada suatu hari kita bisa menikmati hasil tabungan kita.

2. Janji Allah gak pernah meleset

Makanya, ngeblog aja terus, memberi terus, menabung terus. Jangan lelah berbagi hal-hal positif dan bermanfaat, karena kebaikan itu pasti akan berbalik pada kita pada saatnya. Allah yang menjanjikan ini. 

Uncle Mas sendiri, baru aja keliling Asia Tengah selama 46 hari. Dia bilang, mungkin inilah hasil ‘tabungannya’ selama ini, rejeki yang gak pernah dia bayangkan sebelumnya. 

Eaaaa, bikin pengin! Pungky kan anak yang celamitan.

3. Rejeki dari blog = Memakmurkan badan zakat 

Ini aku rada-rada lupa kalimat bagusnya gimana, ngahahaha. Intinya, semakin banyak kita dapat rejeki dari blog, seharusnya badan Zakat juga semakin makmur. Karena berarti kan ada sedekah dari penghasilan-penghasilan blog kita. HARUSNYA.

Dalem yak? Noyor tepat di ulu hati. Seriiing aku dapet rejeki dari blog, tapi lebih sering aku lupa mencuci penghasilan itu dengan sedekah. Padahal aku tau betul, kalau di setiap harta yang aku dapat, ada sebagian yang menjadi milik sodara-sodara kurang beruntung.

Dan penghasilan blog kan gak cuma bentuk uang yaa.. Mungkin aja menang lomba berhadiah gadget, berhadiah jalan-jalan, atau pulsa yang cuma sepuluh dua puluh ribu. Berapapun itu, setiap rejeki yang kita dapat ada rejekinya orang lain, selalu ingat untuk dicuci. Jangan sampai blog kita jadi gak berkah karena kitanya serakah. Sedekah woooy... *benerin kopiah* *EH*

***

Terimakasih untuk Mbak Anaz, orang yang bikin aku bisa jadi bagian acara keren ini. Makasih untuk  Denaihati, sudah megundang dan menyambut kami dengan penuh kebaikan dan makanan enak. Semoga rejeki tim Denaihati selalu berlimpah dan berkah. Makasih buat Mak Icoel, Mas Dhani, Mak Gaoel, Una, Darul, dan teman-teman blogger Malaysia. Makasih untuk pengalaman superwow, selama 4 hari 3 malam yang berujung bau keringet campur bau kambing.

Ini postinganku yang terakhir dari rangkaian blog post Sepetang Bersama Blogger 2015. Sebelumnya aku cerita di sini dan di sana. 

Purwokerto, awal Juli yang riweuh, 2015

Blog pernah membawamu kemana? AKU DONG KE MALAYSIA GRATISSS HAHAHAHAHAHAHA

*pungky anak yang takabur* *riya dan minta ditoyor sendal*